Loading...

Usaha Baru

Pemerintah sejak mulai mengaplikasikan kantong plastik berbayar di kota-kota Se-Indonesia. Tak cuma menguntungkan buat pelestarian lingkungan, aturan ini dapatmenciptakan kesempatan bisnis baru bagi para tersangka UMKM. Kreativitas pelaksanaan tas & keranjang belanjaan bakal marak. Aristono, Pontianak 

PAKAR kimia yg pula rektor Kampus Tanjungpura Thamrin Usman beri dukungan penuh langkah pemerintah mengaplikasikan kantong plastik berbayar di tiap-tiap retail.Katanya kebijakan ini ialah langkah maju utk pelestarian lingkungan sekaligus memajukan ekonomi warga mungil."Selama ini Indonesia yakni salah satu penghasil sampah plastik paling besar didunia. Ini lantaran kantong plastik di toko & warung diberi free. Orang tinggal gunakan dulu buang. Tak heran seandainya sangat banyak sampah plastik kita," ujarnya pada Pontianak Post. 

Beliau menyebutkanbersama adanya aturan tersebut sehingga warga dipaksa utk mengurangi mengonsumsi kantong plastik. Tapi kata beliau, harga plastik berbayartetap terlampaui murah. "Seharusnya dibikin saja semahal-mahalnya, agar orang tak beli. Jikalau tetap lebih kurang Rp200, bagi sebahagian orang itu tak masalah. Mereka rela bayar," ucapnya.Lebih lanjut, kebijakan ini serta dapat memicu kreativitas warga utk memproduksi sendiri kantong atau keranjang belanjaan yg lebih kokoh dgnbahan yg ramah lingkungan. Pasalnya, penduduk bakal lebih pilih mengambil wadah permanent dari hunian, ketimbang mengeluarkan duit buat membeli kantong plastik. UMKM, sebut beliaubakal tidak sedikit menciptakan tas & keranjang belanjaan yg dapat dipasarkan juga sebagai pengganti kantong plastik. 

“Nantinya dapat tidak sedikit entrepreneur mikro yg menciptakan tas atau keranjang belanjaan. Kreativitas dapat muncul. Tas-tas itu dapat dibuat unik dgn beragamgambar & ornament. Bahkan ini sanggup jadi oleh-oleh buat wisatawan. Lebih-lebih apabila tas atau keranjang itu unik, bersama gambar ikon Pontianak seperti Tugu Khatulsitiwa atau motif etnik,” terang beliau.Faktor yg sama di sampaikan Kepala Lembaga Perindustrian, Perdagangan, Koperasi & UKM Kota Pontianak, Haryadi. Iamenyebutkan ke depan penduduk dapat terbiasa mengambil ruang kusus dari hunian utk wadah belanjaan. Lokasi yg itulah, lanjut beliau, bersumber dari sampah plastikyg didaur ulang oleh tersangka bisnis mikro. 

“Ini segi lain dari kebijakan yg dikeluarkan itu,” kata ia

Kendati esensi mutlak dari aturan itu buat pengurangan sampah plastik, tetapi dirinya mendorong para tersangka business mikro utk memakai kesempatan business dari aturan itu. “Kami mensupport para tersangka UMKM buat berkreasi menciptakan tas atau keranjang belanjaan yg kokoh maka sanggup dipergunakan penduduk dalammengambil belanjaan sehari-hari. Pasti ini jadi suatu kesempatan business baru di Pontianak,” sebutnya. 

Opini mirip serta ke luar dari Ketua Asosiasi Pebisnis Ritel Indonesia (Aprindo) Kalimantan Barat, Daniel Edward Tangkau. Aplikasi kantong plastik berbayar dapatmemancing kreativitas penduduk utk mengambil kantong belanjaan sendiri dari hunianAspek ini dapat menciptakan penumpukan sampah jadi menyusutTidak Hanyaberdampak jelek buat lingkungan, kantong plastik free pun merugikan pembisnis ritel. 
Kopiah Songkok hitam
Katanya kantong plastik belanja free malah merugikan peritel sebab mesti mengeluarkan cost yg jadi beban peritel. Terkecuali itu dana dari kantong plastik berbayar pulamampu difungsikan utk faktor berguna, “Apabila kebijakan ini sukses diterapkan, dana hasil penjualan kantong plastik dapat dialokasikan buat gerakan tanggung jawab sosial perusahaan bekerjasama dgn pemerintah daerah dalam sektor pengelolaan sampah,” menurutnya
Mahar Undangan jombang
Aplikasi kantong plastik berbayar sendiri telah sejak mulai diterapkan oleh sebanyak mini market, supermarket & bisnis retail yang lain di Pontianak & sekitarnya. Paratersangka bisnis retail mewajibkan para konsumennya utk membayar Rp200 buat tiap-tiap kantong plastik yg dikeluarkan. “Kami sepakat bakal mengikuti aturan ini.Dikarenakan data menyebut bahwa Indonesia yaitu penghasil sampah plastik paling besar No. dua diduniasesudah China. Butuh ada aturan utk mengatasi ini,” ujarnya
http://www.pontianakpost.com/kantong-plastik-berbayar-peluang-bisnis-baru-untuk-usaha-mikro

Posting Komentar

emo-but-icon

Beranda item

Popular Posts