085749607473 Jual Peci Kopiah Songkok Tiga Sisi Tampilan Dajjal
http://steinprent.blogspot.com/2016/03/085749607473-jual-peci-kopiah-songkok.html
Tiga Sisi Tampilan Dajjal*) Dajjal memiliki tiga sisi. Dajjal sebagai oknum. Dajjal sebagai gejala sosial budaya global. Dajjal sebagai kekuatan gaib[1]. Meskipun kata “Dajjal” – dari bahasa Arab artinya “menipu”, “mencurangi” atau “melumuri”- tidak tercantum dalam Qur’an, namun Dajjal dirinci dengan terang dalam semua kitab-kitab hadits[2] utama, termasuk dalam kitab hadits-hadits shahih yang masyhur dari Imam al-Bukhari dan Imam Muslim (terutama pada bab-bab mengenai saat-saat menjelang kiamat), juga di dalam kitab-kitab hadits lain mirip Mishkat al-Masabih, Riyadush Shalihin dan al-Muwwatha’ dari Imam Malik : Abdullah bin ‘Umar ra[3] mengabarkan: Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam[4] berdiri dan berkata pada umatnya, setelah memuji Tuhan yang Maha Agung dan Maha Terpuji, dia bersabda mengenai Dajjal, ‘Aku memperingatkan kalian dari dia, tak seorang nabi pun yang tidak memperingatkan umatnya dari dia – bahkan Nabi Nuh telah memperingatkan umatnya dari dia. Tapi saya akan mengabarkan sesuatu yang belum pernah disampaikan oleh Nabi mana pun sebelum aku: Hendaklah kalian tahu bahwa Dajjal itu bermata satu, dan Tuhan tidak bermata satu.” (diriwayatkan oleh Muslim) Dari Abu ad-Dira ra: Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, “Barangsiapa menghapal sepuluh ayat pertama surat al-Kahfi akan terlindung dari Dajjal.” (diriwayatkan oleh Abu Da’ud dan Muslim). Abdullah bin Abbas ra mengabarkan: Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam biasa mengajarkan doa ini dengan cara mirip dia mengajarkan sebuah surat dari Qur’an: ‘Allaahumma innii a’uudzu bika min adzaabi jahannama, wa a’uudzu bika min adzaabil-qabri, wa a’uudzu bika min fitnatil-Masihid-Dajjal, wa a’uudzu bika min fitnatil-mahyaa wal-mamaati.” “Ya Allah, saya berlindung padaMu dari siksa Neraka, dan saya berlindung padaMu dari siksa kubur, dan saya berlindung padaMu dari fitnah[5] Dajjal. Dan saya berlindung padaMu dari fitnah kehidupan dan kematian.” (diriwayatkan oleh Imam Malik) “Al-Masih ad-Dajjal”*) secara harfiah berarti “Mesiah Palsu” yaitu “Juru Selamat Palsu”, alias “si AntiKristus[6]” – berlawanan dengan “Al-Masih bin Maryam” yang berarti “Mesiah putera Maryam”, yaitu Nabi ‘Isa as.[7] Abdullah bin ‘Umar ra mengabarkan bahwa: Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, “Semalam saya bermimpi saya berada di Ka’bah, dan saya melihat seorang pria berkulit gelap bagaikan pria berkulit gelap yang paling indah dari yang pernah kalian lihat. Rambutnya sepanjang di antara pendengaran dan bahunya, mirip rambut yang terindah yang pernah kalian lihat. Rambutnya gres disisirnya, dan masih menitikkan air. Dia bersandar pada dua pria atau pada pundak dua pria yang sedang bertawaf keliling Ka’bah. Aku bertanya, ‘Siapa dia?’ Dijawab, Al-Masih bin Maryam.’ Kemudian saya melihat seseorang berambut meliat-liut dan buta mata kanannya, bagaikan anggur mengambang. Aku bertanya, ‘Siapa dia?’ Dijawab, ‘Itu Al Masih ad-Dajjal.’” (diriwayatkan oleh Imam Malik). Pada suatu ketika di antara kini dan kiamat: Dajjal pasti akan datang. Pernah di suatu penghujung sore Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam duduk bersama para sahabatnya ra. Kala itu matahari hampir mulai karam ke balik sebuah dinding. Nabi bersabda bahwa selang waktu mereka duduk di sore itu ke hari kiamat, yaitu sedekat jarak matahari ke ujung atas dinding itu. Padahal peristiwa itu telah berlangsung lebih dari seribu empat ratus tahun yang lalu. Dalam Qur’an Tuhan menegaskan bahwa, orang yang ditanya wacana ketika Kiamat sama tidak tahunya dengan orang yang bertanya. Tuhan juga berfirman bahwa insan hanya diberi sedikit pengetahuan wacana ketika Kiamat. Tak seorang pun mengetahui kapan tepatnya, namun Tuhan menunjukkan di Qur’an bahwa mungkin saatnya lebih dekat daripada sangkaan kita. Bagi anda, setidaknya kiamat terjadi ketika anda meninggal. Abu Hurairah ra mengabarkan: Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, “Ada lima perkara yang tidak diketahui siapa pun kecuali oleh Allah,” kemudian dia menyebutkan: Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan wacana Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Tuhan Maha Mengetahui, Maha Mengenal. (QS Luqman 31:34) (diriwayatkan oleh Muslim) Banyak menandakan kiamat yang diungkapkan secara terang dalam kitab-kitab hadits, dan menandakan itu akan diketahui dan dikenali oleh siapa saja yang sadar dan awas pada segala menandakan yang ada pada dirinya dan kawasannya. Kini, bahwasanya sudah hampir semua menandakan kiamat nampak, kecuali empat tanda utama terakhir, bahkan tanda-tanda ini pun nampaknya akan segera terwujud. Adapun beberapa tanda yang sudah nampak adalah: bahwa si miskin dan si papa membangun gedung-gedung tinggi tempat mereka memuja dirinya; bahwa hamba perempuan akan melahirkan majikannya, salah satu pengertiannya yaitu seorang ibu yang diperbudak oleh pekerjaannya demi belum dewasa yang ketika cendekia balig cukup akal tak terkendali, menjajah dan menindas keluarga; bahwa jumlah wanita jauh melebihi jumlah pria; bahwa banyak wanita yang tidak lagi melahirkan; bahwa setiap orang mempersoalkan masalah pekerjaan hingga tidak hanya kaum pria, kaum wanita pun pergi bekerja; bahwa tali kekeluargaan sudah diabaikan atau dicampakkan; bahwa pangan akan berlimpah, namun sebagian besar tidak berkah. Bahwa ketika seseorang ditawari makanan akan menolak; bahwa waktu menjadi singkat; bahwa banyak orang yang keras hati dan bengis; bahwa banyak orang yang bersumpah palsu; bahwa yang jujur tak lagi dipercaya dan para pendusta dipercaya; bahwa yang besar lengan berkuasa akan memangsa yang lemah; bahwa sangat sedikit orang yang bijaksana dan banyak yang jahil; bahwa sang pemimpin yaitu yang terburuk dari masyarakatnya; bahwa rakyat begitu takut kepada penguasa lalim, sehingga mereka bahkan tidak berani untuk mengatakan padanya bahwa dia lalim; bahwa akan terjadi banyak perang dan pembunuhan; yang membunuh tidak tahu siapa yang dibunuh, dan yang dibunuh tak tahu kenapa mereka dibunuh; bahwa terdapat insan yang berperilaku mirip binatang; Bahwa terdapat wanita-wanita yang berpakaian seolah kulit kedua, hingga sekalipun berpakaian mereka tetap terlihat telanjang; bahwa banyak orang menenggak minuman keras; bahwa perzinahan dan perselingkuhan menjadi perkara lumrah; bahwa pria meniduri pria, dan wanita meniduri wanita; bahwa kaum pria mengenakan sutera; bahwa para biduanita dan peralatan musik memasyarakat; bahwa riba sudah sangat merebak, sehingga mereka yang tidak berkecimpung pun tetap terkena getahnya; bahwa sangat sedikit orang yang jujur dalam perniagaannya; bahwa orang-orang tidak mempercayai orang jujur tapi mempercayai penipu; bahwa tulis-menulis tersebar luas; bahwa diadakan upaya-upaya untuk menghijaukan gurun; bahwa orang akan mencoba untuk merubah keseimbangan alam, ikut campur mengganggu daur dasar dan proses-proses kehidupan; bahwa gempa bumi dan musibah lainnya semakin sering dan semakin dahsyat; bahwa orang-orang ingin mati dan masuk kubur saja; bahwa banyak orang lebih percaya pada perbintangan dibanding kepada Allah; bahwa banyak sekali nabi palsu dan semuanya mengaku sebagai utusan Allah; bahwa di tempat-tempat peribadatan suara-suara dikeraskan dengan amarah; bahwa banyak Muslim menjadi kaya raya; bahwa jumlah Muslim banyak tapi tak berdaya – karena cinta dunia dan takut mati – mereka tak bisa mencegah bangsa-bangsa lain menjajah dan menjarah mereka; dan puncaknya yaitu bahwa matahari terbit dan barat, salah satu pengertiannya yaitu transaksi kehidupan[8] Islam diamalkan oleh masyarakat barat - walau sudah terang dari kitab-kitab hadits bahwa kejadian di bawah ini pun ditakdirkan akan terjadi secara lahiriah: Dari Abdullah bin Amr ra: Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, “Tanda-tanda pertama (saat Kiamat) yaitu matahari akan terbit dari barat dan munculnya Dabbah[9] ke hadapan insan menjelang tengah hari. Yang mana pun dari kedua ini terjadi lebih dulu, maka yang lain akan segera menyusul.” (diriwayatkan oleh Muslim). Ibnu Katsir, dalam ulasannya berpendapat bahwa kemunculan Dabbah – di Mekah atau di sekitarnya – yaitu tanda pertama di muka bumi, sedangkan matahari terbit di barat merupakan tanda pertama di langit. Menyimpulkan dari keterangan Qur’an dan hadits mengenai Dabbah, Ibnu Katsir menulis di kitabnya al-Bidayah wan-Nihayah, sebagai berikut: Salah satu tanda kiamat yaitu munculnya Dabbah dari perut bumi, wujudnya sangat ganjil dan ukurannya raksasa; bahkan tak seorang pun bisa membayangkan mirip apa rupanya. Dabbah akan keluar dari perut bumi lalu mengibaskan debu dari kepalanya. la akan membawa cincin Nabi Sulaiman dan tongkat Nabi Musa. Orang-orang akan ngeri dan mencoba melarikan diri, tapi mereka tidak akan bisa Iolos karena demikianlah takdir Allah. Dengan tongkatnya, Dabbah akan menghancurkan hidung setiap orang kafir, lalu menorehkan kata “kafir” di kening mereka; Ia akan menghiasi wajah setiap orang beriman, lalu menorehkan kata “mu’min” di kening mereka; dan Dabbah pun akan berbicara pada manusia. (bandingkan dengan : … ) Selain terbitnya matahari dari barat dan kemunculan Dabbah dari perut bumi, hadits juga menerangkan wacana tanda-tanda utama lain yang masih akan terjadi, diantaranya ad-Dukhan (Asap) – yang akan menggiring insan dari timur ke barat; penghancuran Madina al-Munawarra; penghancuran Ka’bah di Mekkah oleh orang Ethiopia yang berjulukan Zhu’l-Suwaiqatain; dan terjadinya tiga tanah longsor dahsyat – satu di Timur, satu di Barat, dan satu di Semenanjung Arab – lalu menyemburlah api dari arah Aden[10] yang akan menggiring insan ke tempat perhimpunan terakhir. Menurut sebagian besar hebat tafsir, peristiwa-peristiwa di atas akan terjadi setelah empat tanda utama terakhir kiamat terjadi, yaitu: munculnya si Dajjal; kedatangan Mahdi*), pemimpin rasyid[11] para Muslim yang akan memerangi Dajjal; muncul kembalinya Nabi ‘Isa as*) yang tidak saja akan menghancurkan semua salib, membunuh semua babi, menikah, berketurunan dan beribadat bersama para Muslim, bahkan beliaulah yang akan membunuh Dajjal; dan munculnya Yajuj wa Majuj (Gog dan Magog[12], suatu suku yang akan menyebar ke segenap penjuru bumi membuat kerusakan. Jelaslah bahwa sebelum si Dajjal sendiri muncul, harus tersedia sistem yang mapan beserta para pengurusnya, yang siap mendukung dan menaati Dajjal. Keberadaan sistem dan para pengurusnya itu, merupakan bukti dari Dajjal sebagai gejala sosial budaya global dan Dajjal sebagai kekuatan gaib. Dilihat dari semua menandakan yang nampak cendekia balig cukup akal ini, kedua sisi Dajjal tersebut – yang akan dijelmakan oleh si Dajjal sendiri – sudah sangat kentara, ini berarti kemunculan Dajjal sudah sangat dekat. Di antara perincian wacana Dajjal dalam kitab-kitab hadits, kita akan menemukan: Dajjal bermata satu, bagaikan anggur mengambang. Dajjal dapat didengar di seluruh dunia pada satu ketika yang sama. Dajjal bisa menampilkan api padamu, tapi tidak akan membakarmu. Dajjal bisa menampilkan air padamu, tapi anda tak bisa meminumnya, Dajjal akan bicara wacana Taman[13], tetapi menggambarkannya mirip Api[14]. Dajjal akan bicara wacana Api, tetapi menggambarkannya mirip Taman. Semua perincian di atas cocok dengan ciri-ciri sistem media massa dan teknik komunikasi masa kini, khususnya dalam hal bagaimana sistem dan teknik itu biasa digunakan. Hadits juga menyebutkan bahwa Dajjal bermata banyak di kedua sisinya, dan berkeliling dunia dengan lompatan-lompatan raksasa. Gambaran ini cocok dengan ciri-ciri alat transportasi massa, masa kini. Ada juga keterangan bahwa di dahi Dajjal tertera abjad KFR. Sebagian pesawat jet tempur Israel bertuliskan huruf-huruf KFR di moncongnya. KFR yaitu huruf-huruf akar dari kata bahasa Arab: kufr atau kafir. Kufr artinya menutupi dan mengingkari. Kafir adalah seseorang yang menutupi hakikat kehidupan – bahwa tiada tuhan selain Tuhan – dan yang ingkar kepada para nabi yang diutus Tuhan untuk memberi teladan pada insan wacana bagaimana cara hidup yang selaras dengan diri sendiri dan selaras dengan perkara di luar dirinya, serta bagaimana cara mengenal dan mengabdi kepada Allah. Ketika Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda bahwa hendaknya kita mencari ilmu hingga ke negeri Cina[15]*), dia bermaksud pada ilmu mengenal Allah, atau setidaknya ilmu-ilmu yang akan mengarahkan kita kepada ilmu mengenal Allah. Jika ilmu anda tidak berasal dari ketakwaan[16] kepada Allah, berarti anda telah tertipu. Bertakwalah kepada Allah, maka Tuhan akan memberi anda ilmu. Seorang kafir mengingkari ini. Dengan demikian seorang kafir sangat bertolak belakang dengan seorang mu’min. Seorang mu’min yaitu seorang muslim yang terang-terangan mengakui hakikat kehidupan, sekaligus mendapatkan dan mengikuti teladan dan fatwa Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam: Nabi terakhir yang diutus Tuhan sebelum kiamat. Jelaslah bahwa sistem kafir dan kafirun[17] yang menguasai dan meyakini sistem itu, tidak lain yaitu perwujudan Dajjal sebagai gejala sosial budaya global dan Dajjal sebagai kekuatan gaib. Sedangkan si Dajjal sendiri akan menjadi puncak penjelmaan dari sistem kafir, gembongnya kafir, maka tak pelak ketika muncul dia akan dinobatkan sebagai pemimpin sistem kafir oleh para kafirun yang menjalankannya. Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda bahwa kufr yaitu sebuah sistem. Sistem kafir yaitu Dajjal. Maka nyatalah bahwa ketiga sisi Dajjal itu berkaitan dan bersenyawa. Dajjal. Begitu pula halnya dengan Mahdi, ketika datang ia akan menjadi puncak penjelmaan Islam, yaitu jalannya Nabi Muhammad, tetapi harus segera diingat bahwa ia dibanding Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam yaitu seumpama setetes air dibanding samudera. Dengan demikian, tak pelak lagi Mahdi akan dikenali dan diterima sebagai pemimpin oleh seluruh Muslim sejati. Nabi Muhammad bersabda bahwa seluruh Muslimin yaitu satu tubuh. Kufr memerangi Islam. Islam memerangi Kufr. Sudah terang dari hadits bahwa Dajjal akan melawan Mahdi. Mahdi akan melawan Dajjal. Nabi ‘Isa as, yang tak disalib tetapi digaibkan oleh Tuhan dari dunia ini – dan seseorang yang mirip dengan dia disalib menggantikannya – ketika turun lagi ke bumi ini, akan membinasakan Dajjal beserta seluruh pengikutnya. Dajjal sudah banyak dibahas dalam naskah-naskah kuno. Beberapa ramalan yang berkaitan dengan Dajjal dapat ditemukan di Bibel[18], di the Book of Revelations karangan John, dan pada naskah-naskah Nostradamus [19]. Banyak orang telah berulangkali mencoba menafsirkan ramalan-ramalan itu, dan menghubungkannya dengan kejadian-kejadian yang berlaku pada masa para penafsir masing-masing. Dalam aneka ramalan dan ulasan-ulasannya, Dajjal biasanya disimpulkan sebagai “si AntiKristus” – begitu pula menurut tafsiran bebas beberapa film dan video belakangan ini. Tidak diketahui bagaimanakah keandalan dan ketepatan semua ramalan, ulasan, maupun penafsiran-penafsirannya yang terbaru. Boleh jadi sebagian berasal dari jin. Jin terbuat dari api tak berasap. Mereka bisa melihat kita. Dan hanya beberapa dari kita yang bisa melihat mereka. Manusia terbuat dari tanah dan air. Malaikat terbuat dari cahaya murni. Malaikat tak bisa berbuat salah. Mereka tidak makan, tidak tidur, dan tidak berketurunan, Mereka terus memuji Allah. Mereka yaitu perangkat penyelenggara jalannya proses kehidupan. Adapun jin, mirip manusia, bisa berbuat benar dan salah. Ada yang muslim, ada yang kafir dan ada yang munafik, yaitu yang mengaku muslim padahal hakikatnya kafir. Jin[20] sering berkomunikasi dengan manusia, dan dari pengetahuan mereka wacana kegaiban, mereka bisa mengabarkan peristiwa-peristiwa yang akan terjadi di masa depan. Jin sering dimanfaatkan oleh para peramal dan tukang sihir. Jelaslah, bila naskah-naskah karangan John atau Nostradamus dipengaruhi atau datang dari jin iseng atau jin jahat, maka tidak semua keterangan mereka bisa diandalkan. Masalahnya yaitu sebagian besar dari para jin – yang bersahabat dengan penyihir dan yang sering berkomunikasi melalui cenayang[21] – dalam memberikan satu kebenaran, menambahkan beberapa yang setengah benar dan beberapa yang sama sekali dusta. Dengan adanya unsur ketidakpastian dan kesalahan ini, maka satu-satunya cara untuk membuktikan kebenaran ramalan-ramalan John maupun Nostradamus yaitu kalau apa yang dikabarkannya cocok dengan yang terjadi. Sejauh mana keandalan sebuah catatan, maka tentu hanya hadits yang mengandung perincian terandal mengenai Dajjal, dan peristiwa-peristiwa yang akan terjadi sebelum maupun sesudah kemunculannya – asalkan hadits itu memiliki isnad yang terpercaya, isnad adalah rantai penyebaran isu yang terpercaya, dari orang yang pribadi melihat dan mendengar apa yang dikatakan atau dilakukan Nabi Muhammad, kepada orang-orang yang ingat apa yang riwayatkan oleh orang pertama tadi, hingga kepada orang yang kemudian menuliskan apa yang mereka semua ingat. Hadits-hadits hanya bisa diakui setelah kandungan dan isnad-isnadnya diperiksa dengan sangat teliti dan disahkan oleh para ulama yang mengumpulkannya. Ini berbeda dengan aneka versi Alkitab masa kini, yang seluruh isinya tidak bisa dibuktikan keasliannya dengan cara yang sama, karenanya banyak isi Alkitab yang bisa saja berasal dari sumber-sumber yang tak terpercaya, dan mutlak tak bisa dikaitkan lagi dengan para Nabi yang konon perkataan dan perilakunya direkam di Bibel. Qur’an merupakan wahyu pribadi dari Tuhan kepada Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam melalui Malaikat Jibril, Qur’an dihafal dalam hati dan ditulis persis mirip ketika diturunkan. bahkan Qur’an lebih terpercaya daripada hadits yang shahih. Dalam Qur’an Tuhan menegaskan bahwa kaum Yahudi*) dan kaum Kristen telah merubah dan mengganti fatwa asli para Nabinya as, dan banyaknya pertentangan dan ketidaksesuaian dalam Alkitab merupakan bukti yang tidak dapat disangkal. Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, bahwa ilmu yaitu milik mu’min yang hilang, yang bisa diambil dimana pun ilmu itu ditemukannya. Mu’min yaitu muslim yang tidak saja percaya pada Allah, tapi juga sungguh-sungguh yakin kepada Tuhan dalam segala perilaku kesehariannya. Muslim percaya pada Allah, namun mereka masih mengandalkan kemampuan dirinya. Mu’min menggantungkan keberhasilannya pada Allah. Muhsin yaitu muslim yang yakin hanya ada Allah, berarti mustahil bergantung pada selain Allah. Muslim, mu’min dan muhsin semuanya Muslim, namun mereka dikaruniai derajat ilmu pengenalan Tuhan yang berbeda. Mereka yang paling takwa pada Allah, yaitu mereka yang paling banyak memperoleh ilmu mengenal Allah. Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda bahwa tak ada yang lebih takwa kepada Tuhan sebagaimana beliau. Ilmu pengenalan Tuhan akan datang pada mereka yang mensucikan hatinya atas rahmatNya. Ketika hati menjadi bening dan tenang, maka bertambahlah ilmu di hati. Ilmu semacam ini bermula ketika ilmu yang tertulis berakhir. Bagi mereka yang berhati bening, segala menandakan yang ada pada dirinya dan kawasannya – yang bahwasanya sama saja – dapat dikenali dan dipahaminya, maka bagi mereka, menandakan Dajjal sebagai gejala sosial budaya global dan Dajjal sebagai kekuatan gaib akan terlihat dengan gamblang, dan apa pun yang mereka alami akan menegaskan dan menguatkan ilmu yang tertulis. Mu’min yaitu muslim yang yakin pada Allah. Sebagian dari keyakinan itu yaitu yakin pada orang lain, yakin pada diri sendiri, yakin pada pengalamannya, dan yakin pada penafsirannya atas apa yang terjadi pada dirinya dan kawasannya. Keyakinan tersebut menjadi utuh ketika seseorang mengenal dirinya sendiri, karena barang siapa mengenal dirinya maka dia akan mengenal Rabbnya, dan barang siapa mengenal Rabbnya akan mengetahui apa yang datang dari Rabbnya, yaitu kehidupan, semesta dan segala isinya – dan tak ada satu pun yang berbentuk maupun tak berbentuk, yang faktual maupun konseptual, yang bisa diserupakan dengan Allah. Siapa pun yang berkeyakinan dan berpengetahuan mirip itu yaitu muhsin. Membaca tak sama dengan menyaksikan. Persaksian yaitu penegasan yang lebih besar lengan berkuasa daripada bacaan. Buku-buku hanya dapat mengingatkanmu pada apa yang telah dirasakan, pada apa yang belum terasa atau pada apa saja yang bisa dirasakan. Kaprikornus yang terpenting yaitu merasakan, bukan rekaman rasa – apapun ragamnya – baik audio atau visual, di kertas atau plastik, pada logam maupun seluloid. Menyaksikan berarti mengetahui, tetapi ada beragam persaksian dan beragam pemahaman. Merenungkan Dajjal sebagai kekuatan gaib, kehadiran kekuatan ini ditandai dengan kehadiran makhluk dari alam lain yang menguasai manusia, atau sebagaimana terkadang jin merasuki orang atau binatang. Boleh jadi, Dajjal sebagai kekuatan gaib, mirip jin, bermetamorfosis sebagai insan atau binatang tanpa perlu merasukinya, cukup dengan menyerupainya. Ada juga kemungkinan bahwa penjelmaan Dajjal sebagai kekuatan gaib yaitu jadi-jadian dari sekelompok jin kafir, artinya bukan sesosok makhluk baru. Tidak diketahui alam asal mereka. Sebenarnya diketahui bahwa ada banyak alam. Pada surat al-Fatihah, Tuhan disebut Rabbul ‘aalamiin. Tanda bahwa perasukan telah terjadi ialah, bahwa anda menyaksikan sejumlah besar insan atau kelompok-kelompok manusia, semuanya berlaku seolah satu tubuh, seakan tak punya jati diri. Walaupun mereka nampak sebagai insan namun perilakunya sama sekali tidak manusiawi, lebih mirip robot. Banyak sekali buku dan film yang mengangkat gejala ini, dan itu semua bukan khayalan belaka. Semuanya menunjukkan kepada kenyataan yang telah, sedang dan akan terus terjadi, sebagaimana digambarkan dalam film The Man who Fell to Earth. Karena sisi Dajjal sebagai kekuatan gaib berada di Alam Gaib, maka pengetahuan mengenainya hanya bisa diperoleh dan mereka yang punya sarana ke Alam Gaib. Walaupun Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam diberikan sarananya, namun dia tidak berhasrat padanya. Karena hasrat kepada ilmu semacam ini yaitu kendala bagi orang yang berhasrat pada ilmu mengenal Allah. Namun, dengan mengamati bagaimana-perubahan-perubahan yang terjadi pada keadaan sosial budaya dunia, terutama di kurun ini, dan dengan mengamati bagaimana cara hidup masa kini, maka kita bisa memperoleh bukti dari alam nyata – yaitu alam yang bisa ditangkap oleh panca indera kita – bahwa pengam-bilalihan telah dan sedang terjadi. Dengan kata lain, kita dapat mengenali ciri-ciri Dajjal sebagai kekuatan gaib, dengan meneliti Dajjal sebagai gejala sosial budaya global. Apabila kita kaji sisi Dajjal sebagai gejala sosial-budaya global, kita akan saksikan bahwa pengambilalihan sedang berjalan lancar, nampaknya ketika kemunculan si Dajjal sudah sangat dekat, alasannya sangat sederhana: karena sistem-sistem dan para pengurusnya, yaitu sistem kafir, yaitu sistem Dajjal, telah memperoleh kekuasaan yang cukup di seluruh dunia, sehingga begitu si Dajjal dikenali dan diakui, Dajjal bisa pribadi dinobatkan sebagai pimpinan yang dinanti-nanti. Dalam seratus tahun yang terakhir, telah terjadi perubahan-perubahan yang sangat luar biasa di muka bumi. Pengelompokan sosial yang biasa berlaku di seluruh dunia, yaitu masyarakat berpola pedesaan, yang terbentuk dari keluarga-keluarga yang saling mengenal dan saling membantu – baik di antara warganya maupun antar pedesaan – kini dengan pesatnya telah terkikis dan kehilangan sifatnya. Kini, di kota-kota besar, setiap insan semakin terkucil dari jati dirinya, dari insan di sekitarnya, dan dari pengenalan kepada Tuhan -mereka sekedar menjadi sebuah roda gigi yang sibuk dalam proses produsen-konsumen, yang apabila tidak sedang bekerja atau tidur, mereka hampir selalu terjebak dalam pencapaian fatamorgana pemuasan diri yang kekanak-kanakan dan tak ada habisnya, ini menjamin bahwa insan tidak akan punya banyak waktu untuk merenung dan bercermin wacana dari mana dan akan kemana dia, juga tak ada waktu untuk mencoba membebaskan diri dari jeratan rutinitas kehidupan yang membelitnya. Walaupun ukuran pengelompokan sosial yang ada sekarang sebesar masyarakat pedesaan, transaksi sosial antar warganya sudah tidak sehangat dan seerat dahulu. Kini, semakin kurang waktu untuk saling bertemu dan semakin banyak waktu tersita televisi. Semakin sedikit waktu untuk bekerja bersama dan semakin banyak waktu untuk bekerja sendirian. Bagi mereka yang dilahirkan dalam keadaan mirip ini, perubahan sosial ini tidak begitu kentara. Seolah-olah semua berjalan sebagaimana mestinya, sebagaimana digambarkan film THX 1138. Mungkin satu-satunya cara untuk memahami betapa dahsyatnya perubahan yang telah terjadi, yaitu dengan mengamati apa yang terjadi ketika sebuah perusahaan multinasional memutuskan untuk mulai menjarah sumber daya alam dari suatu daerah yang sebelumnya terpencil. Dalam waktu yang cukup singkat, kegiatan para pengatur perusahaan tersebut tidak hanya mengacaukan cara hidup masyarakat asli daerah itu, tapi juga memusnahkan sumber-sumber penghidupan tradisional mereka, dan dengan demikian menjamin pasokan tenaga kerja murah untuk mengerjakan aneka macam kegiatan perusahaan multinasional itu. Mendadak semua orang dinomori dan mengejar sesuatu yang namanya uang, dan terenggutlah keselarasan sosial yang pernah ada sebelum datangnya pertambangan, atau ladang minyak, atau penebangan hutan, atau pendirian pabrik, atau pembangkit listrik tenaga air, atau apa pun juga. Semuanya dilaksanakan atas nama kemajuan, pemberadaban masyarakat terbelakang, atau demi peningkatan mutu kehidupan, namun, pada hakikatnya gaya hidup gres itu pasti terkait dengan teknologi baru, dan pasti juga terkait dengan pelecehan pada ilmu hakiki, yang para kafir sebut sebagai pendidikan dan melek abjad itu. Semuanya merupakan tanda terkikisnya atau berakhirnya transaksi kemanusiaan yang sejati di daerah tersebut. Adapun penduduk asli yang tidak bisa dipakai, akan sengaja digusur atau dibasmi dengan aneka penyakit menular atau virus-virus baru, yang mereka belum miliki penolak alaminya. Sebuah perubahan perilaku sosial lainnya yang cukup berarti, dan terang berkaitan dengan meningkatnya otomatisasi di suatu kelompok sosial, yaitu bahwa dahulu keutuhan suatu masyarakat dibina dengan peribadatan kepada Tuhan, kini unsur pengikat yang mendasar itu sudah semakin berkurang. Di dunia barat, pola peribadatan yang menonjol yaitu pola agama Kristen – sebuah agama ganjil hasil percampuran dari gagasan-gagasan Paulus sendiri, filsafat Yunani, pembaharuan yang mengada-ada atas peran kerahiban – dalam rangka berusaha keras untuk selaras dengan para penguasa kafir – dan dengan sedikit serpihan-serpihan fatwa asli Nabi ‘Isa as. Karena pola peribadatan ini berbeda dengan cara asli yang diamalkan Nabi ‘Isa dan para pengikutnya, maka pola ibadat ini belum pernah, tidak bisa dan tidak akan bisa mencapai hakikat kehidupan maupun membimbing kepada pengenalan Allah. Tak pelak lagi ini memastikan bahwa khalayak akan terus mencampakkan pola ibadat ini – si kafir menolak karena memang dia tidak punya hasrat untuk menyembah Allah, dan para penganut setia menolak karena menyadari bahwa agama bermerek Kristen yang ditawarkan itu, hanya sedikit pertautannya dengan fatwa asli Nabi ‘Isa, dan tidak berpijak kepada cara hidup Nabi ‘Isa dan kaumnya, juga tidak akan membimbingnya mengenal Allah. Adapun hal yang mempermudah khalayak bercerai dengan pola peribadatan Kristen, yaitu karena terjadinya pemilah-milahan di masyarakat barat tanggapan kebangkitan cara hidup mirip mesin, yang konon disebut “revolusi industri”. Maka hidup tanpa peribadatan lebih disukai daripada menganut pola ibadat yang walaupun dikemas atas nama Nabi ‘Isa, namun nyatanya tidak sesuai dengan pola ibadat asli Nabi ‘Isa – yang bahwasanya sudah punah untuk selamanya. Yang menarik, karena begitu banyak fatwa dasar Kristen bukan saja merupakan hasil rekayasa manusia, tapi juga terang-terangan bertentangan dengan apa yang telah diajarkan Nabi ‘Isa, dan juga karena begitu banyak upacara Gereja Trinitas1 yang diambil dari sumber-sumber selain dari gaya hidup Nabi ‘Isa dan kaumnya, maka ada beberapa penulis barat yang menyamakan Gereja Trinitas Resmi – beserta aneka perwujudannya – dengan si AntiKristus itu sendiri. Pandangan itu diperkuat dengan bukti bahwa para jagoan Gereja Trinitas Resmilah – yaitu Kristen Roma dan Protestan – yang pada beberapa kurun yang lalu menyulut peperangan dan membasmi semua Kristen Unitarian – mirip kaum Nazarenes, Ebitiones, Donatist, Arians, Adoptionists, Paulicians, Ilumnists, Catharii, dan banyak suku-suku Goth – padahal merekalah yang bahwasanya mengikuti fatwa asli dan jalan hidup Nabi ‘Isa as. Dengan Inkuisisi Jaman Pertengahan dan dilanjutkan dengan Inkuisisi Spanyol, Gereja Trinitas berhasil membasmi semua Kristen Unitarian tersebut, termasuk sebilangan besar kaum Yahudi Unitarian di Eropa. Selanjutnya, Gereja Trinitas Resmi mengalihkan usaha pembasmiannya kepada semua umat Unitarian pengikut Nabi Muhammad, yaitu kaum Muslimin, dan walaupun upaya ini belum sepenuhnya berhasil, proyek ini masih terus digalang hingga kini. Sejak dahulu hingga kini, tingkat keberhasilan yang dicapai Gereja Trinitas Resmi dalam gerakan pembasmian itu, hanya bisa tercapai karena mereka selalu bersekongkol dengan sistem kafir, yaitu sistem Dajjal, sistem yang telah dan senantiasa bertekad untuk menyesatkan dan memusnahkan pengamalan Islam yang hidup dan dinamis. Dari temuan ini, dan karena kubu “Sains” dan Kristen Trinitas bergantung pada dan menopang sistem yang sama, maka nyatalah bahwa pertentangan apapun yang nampak antara keduanya hanyalah khayalan belaka dan tentu hanya di permukaan saja. Jelaslah perlu segera dibedakan dengan tegas antara para Kristen Trinitas yang tahu bahwa jalan yang mereka anut bukanlah jalannya Nabi ‘Isa as, dengan mereka yang penuh ketulusan ingin menyembah Tuhan – namun telah disesatkan hingga percaya bahwa merek Kristen yang mereka anut itu sesuai dengan fatwa asli Nabi ‘Isa – dan mereka pun hingga ketika ini belum sempat mengenal transaksi kehidupan Islam sejati: yaitu jalan hidup kenabian bagi zaman ini, yang bahwasanya sangat mirip dengan jalan hidup Nabi ‘Isa dan para pengikutnya ra. Apa yang gres diuraikan wacana para Kristen juga berlaku pada kaum Yahudi. Kini mereka yang mengaku Yahudi, nyata-nyata tidak mengikuti jalan Nabi Musa as, bahkan sejumlah besar Yahudi terang-terangan mengaku bukan berasal dari keturunan Bani Israel – yaitu suku bangsa yang khusus kepada mereka Nabi Musa dan Nabi ‘Isa diutus. Salah satu moyang para Yahudi yang bukan Yahudi itu, yaitu kaum Khazar, aslinya mereka yaitu bangsa kecil yang tinggal di wilayah yang kini menjadi Turki dan Rusia Selatan pada pertengahan kurun kedelapan, pemimpin mereka yang berjulukan Raja Joseph memeluk agama Yahudi sebagai tipu daya politik, biar terhindar dari penjajahan Kristen yang datang dari utara, dan terhindar dari dakwah Islam yang datang dari selatan. Raja Joseph paham betul bahwa muslihatnya itu akan mendatangkan perlindungan yang layak dari sesama penyembah Tuhan. Kini keturunan-keturunan Khazar yang biasa disebut juga sebagai bangsa Ashkenazim, telah tersebar di seluruh dunia, dan mereka diakui keahliannya di bidang seni dan dalam transaksi-transaksi bisnis dan keuangan. Cara hidup mereka bukanlah cara hidup yang diamalkan Nabi Musa as dan para pengikutnya ra. Cara hidup Nabi Musa as telah punah ketika Nabi ‘Isa as diturunkan. Perlu diingat bahwa Nabi ‘Isa diutus untuk menegakkan kembali cara hidup Musa di kalangan bani Israel, dan bukan untuk membuat perubahan walau cuma sehuruf. Namun nyatanya, para penulis kitab dan para rabi di masa itu – yaitu kependetaan yang menobatkan dirinya sendiri dalam apa yang kemudian menjadi “agama Yahudi” – bahkan tidak bisa mengenali siapa Nabi ‘Isa as, hal ini menunjukkan betapa jauhnya para Yahudi itu tersesat dari fatwa asli Nabi Musa, padahal itu terjadi duapuluh kurun yang lalu. Terkadang disebut juga sebagai “suku Israel yang ketiga-belas”, beberapa hebat sejarah mengaitkan para keturunan Khazar ini dengan salah satu dari empat tanda kiamat yang utama, yaitu kemunculan Yajuj wa Majuj, atau Gog dan Magog, karena mereka hakikatnya yaitu “Yahudi yang bukan Yahudi”. Kaitan ini lebih diperkuat dengan pernyataan Raja Joseph pada tahun 960 [22], yang menyatakan bahwa bangsa Khazar yaitu keturunan Togarma[23], cucu dari Japheth, putera Nabi Nuh – yang menurut Kitab Kejadian 10:2-3 – paman Togarma itu berjulukan Magog. Jika ini benar, maka jelaslah keturunan Khazar terkait erat dengan kemunculan Dajjal, karena kebanyakan dari mereka kini memegang tampuk-tampuk kekuasaan penting dalam aneka sistem terkait yang berpadu menjadi sistem kafir, yaitu sistem Dajjal. Ada pula pihak-pihak yang sangat berhasrat untuk menunjukkan bahwa apa yang terjadi pada Kristen dan Yahudi, juga berlaku pada Muslim, dan bahwa banyak yang mengaku sebagai “Muslim” tetapi tidak mengikuti jalannya Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dan para sahabatnya. Ini ada benarnya, dan ini merupakan sebagian bukti keberhasilan yang dinikmati Kristen dan Yahudi dalam usaha mereka untuk menyesatkan dan membasmi siapa saja yang telah atau sedang mencari jalan hidup Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dan para sahabatnya ra. Salah satu metoda pemungkas yang digunakan sistem kafir, yaitu sistem Dajjal, dalam menghapus cara hidup Islam, yaitu dengan menanamkan cara hidup kafir ke negeri-negeri Muslim, sembari disamarkan dengan peristilahan yang “Islami”. Kini hampir semua wilayah-wilayah yang dahulu dihuni oleh Muslim, telah dikuasai dan diperintah berdasarkan asas-asas sistem kafir dan tidak sesuai dengan kandungan Qur’an dan Sunnah. Meskipun Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam pernah bersabda bahwa nanti sebagian Muslim akan mengikuti cara hidup para pendahulunya – yaitu Kristen dan Yahudi – secepat kadal kabur ke liangnya, namun dia juga bersabda bahwa tidak semua umatnya akan tersesat. Masih banyak Muslim yang mengikuti pola kehidupan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dan pola kehidupan masyarakat Muslim pertama yang terbentuk di sekeliling beliau, Yang penting adalah, walau terdapat sejumlah Muslim yang menyimpang dari jalan Nabi Muhammad, setidaknya jalan hidup itu masih terpelihara bagi mereka yang ingin mengamalkannya, dan setidaknya masih ada mereka yang mengamalkan jalan hidup itu. Perbedaan yang telak di antara kaum Yahudi, Kristen dengan Muslim adalah: kaum Yahudi tidak lagi mengetahui dan tidak mengamalkan ibadatnya Nabi Musa, kaum Kristen tidak lagi mengetahui dan tidak mengamalkan ibadatnya Nabi ‘Isa, sedangkan Muslim masih mengetahui dan masih mengamalkan ibadatnya Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Jalan hidup Nabi Musa as dan Nabi ‘Isa as telah punah. Sebagai gantinya, direkayasa dan diproklamasikanlah agama Yahudi dan agama Kristen. Agama-agama buatan ini merupakan senyawa dari sistem kafir, yaitu sistem Dajjal. Sistem Dajjal sangat bertolak-belakang dengan jalan hidup Kenabian; yaitu jalan hidup yang tidak saja diwujudkan oleh Nabi Musa as, Nabi ‘Isa as, dan Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, bahkan diwujudkan pula oleh seluruh Nabi semenjak Nabi Adam as hingga ke seratus dua puluh empat ribu Nabi lainnya, semoga Tuhan memberkati dan menyejahterakan mereka semua. Catatan akhirzaman.info Dajjal*) Menurut kami, Dajjal merupakan sebuah sistem kafir yang semata-mata hanya untuk mengatur kehidupan insan selama di dunia saja, yang meliputi aneka macam bidang kehidupan mirip ideologi, politik, sosial, budaya dll. Sistem Dajjal ini merupakan buah karya anak-cucu Ya’juj wa Ma’juj atau Gog and Magog dalam bahasa Inggris atau Yahudi gadungan alias Yahudi Ashkenazim. Pada zaman modern, untuk pertama kali sistem Dajjal dibumikan di Amerika Serikat oleh Sir Francis Bacon anggota Rosicrucian dan Freemasonry, yang pada tanggal 4 Juli 1776 resmi menjadi ideologi negara sekuler Amerika yaitu Demokrasi. (Demokrasi merupakan milik Yahudi Kabbalah, yang menurut mereka Demokrasi artinya yaitu dengan cahaya Talmud dan Masyna serta segala ucapan imam-imam agung (Yahudi), telah diundang-undangkan ketentuan wacana Demokrasi ini, yaitu: "Bermusyawaralah dan rapatlah serta bertetapkanlah terhadap pilihan yang berasal dari bunyi terbanyak. Sebab, bunyi terbanyak itu yaitu bunyi Tuhan"). Dari 56 orang penandatangan Deklarasi Kemerdekaan Amerika, hanya 6 orang saja yang bukan merupakan anggota Freemasonry. Menurut Manly P. Hall dalam bukunya The Secret Destiny of America, brain-child Demokrasi yaitu Fira’un yang bergelar Amen-Hotep IV. Maka wajarlah bilamana Amerika Serikat menjual Demokrasi ke seluruh dunia dengan gigihnya dan dengan aneka macam cara dan tipu-daya dalam rangka melicinkan jalan Illuminati untuk menguasai dunia. Dateline Illuminati untuk menguasai dunia yaitu pada tanggal 21 Desember 2012 a.l. berencana membunuh 2/3 jumlah penduduk dunia yang secara resmi dilakukan melalui kegiatan Keluarga Berencana, utamanya ditujukan kepada umat Islam sebagai syarat untuk tetap dapat mengontrol dan menguasai dunia, namun rencana jahat mereka gagal alias tidak diizinkan oleh Tuhan Subhanahu wa Ta'ala, dan rencana itu merupakan rencana gagal yang kedua, rencana mereka yang pertama yaitu pada Desember tahun 2000. Walaupun mereka tidak bisa melaksanakannya pada tanggal 21 Desember 2012, rencana jahat mereka tetap dilaksanakan di hari-hari dan tahun-tahun berikutnya, waspadalah!. Pada masa Revolusi Bolshewik lahirlah ideologi Komunis yang merupakan buah pikir Adam Weishaupt, seorang Jesuit keturunan Yahudi Khazar di Bavaria, yang pada tanggal 1 Mei 1776 mendirikan perkumpulan diam-diam Illuminati bahu-membahu dengan Mayer Amscheld Rothschild sebagai penyedia dana dan Jacob Frank penerus fatwa Sabbetai Zvi, Messias Yahudi kurun XVI yang bertugas menyusup ke dunia Kristen dan Islam untuk menghancurkan dari dalam. Ide-ide Weishaupt kemudian di kompilasi oleh Karl Marx, seorang Yahudi Ashkenazim Jerman dalam sebuah buku dengan judul Das Kapital pada tahun 1867, yang cendekia balig cukup akal ini ide-ide Adam Weishaupt ini dijadikan ideologi di aneka macam negara Komunis dengan aneka macam derivasinya. Baik Demokrasi maupun Komunis keduanya merupakan Sistem Dajjal yang esensinya sama-sama menafikan keberadaan Tuhan dalam format dan tampilan yang berbeda yang sengaja diciptakan dalam rangka mencuci otak umat insan di seluruh dunia yang puncaknya nampak pada Era Perang Dingin atau Détente tahun 1970-an, dimana penduduk dunia berhasil dibagi ke dalam dua kubu ideologi: Demokrasi yang di pimpin Amerika Serikat dan Komunis dipimpin Uni Sovyet, sekarang Rusia, padahal kedua sumber ideologi tersebut berasal dari sumber yang sama dan dengan tujuan yang sama: Ya’juj wa Ma’juj, istilah modernnya Yahudi Ashkenazim dalam rangka untuk menguasai dunia dengan membentuk Satu Pemerintahan Dunia atau Tata Dunia Baru dengan sistem Luciferianisme. Hari ini mereka menyebabkan Islam sebagai musuhnya, karena mereka berjiwa pengecut tidak berani menghadapi secara ksatria, maka Islam difitnahnya sebagai teroris dan sejalan dengan itu, mereka juga menumbuh-suburkan Liberalisme untuk mendangkalkan dan merusak aqidah Islam, yang di Indonesia diwakili oleh Jaringan Islam Liberal (JIL). Negara ilegal Israel yang dididirikan oleh Ya’juj wa Ma’juj tahun 1948, ketika ini dihuni 95% oleh bangsa Khazar alias Yahudi Ashkenazim dengan ideologi Bolshewik, bukan Demokrasi. Sisa jumlah penduduk yang 5% terdiri dari campuran suku bangsa termasuk keturunan Bani Israel atau Yahudi Sephardim yang diperlakukan sebagai warganegara kelas kambing. Al-Masih ad-Dajjal*) Menurut kami al-Masih ad-Dajjal yaitu juga sisitem yang menipu umat insan dalam bidang spiritual atau keyakinan dan mereka yaitu agama-agama Samawi yang sudah menyimpang dari kebenaran, yang penyimpangannya tentu saja karena sudah terjadi penyusupan dan intervensi ke dalam ajarannya, baik dalam agama-agama Yahudi, Nashrani maupun Islam. Namun dalam agama Yahudi dan Nashrani yang bergelar Ahli Kitab tidak termasuk mereka yang masih bersikap lurus sebagaimana ditegaskan Tuhan Subhanahu wa Ta'ala: Mereka itu tidak sama; di antara Ahli Kitab itu ada golongan yang berlaku lurus, mereka membaca ayat-ayat Tuhan pada beberapa waktu di malam hari, sedang mereka juga bersujud (shalat). (QS al-Imran 3:113) Sedangkan al-Masih ad-Dajjal dalam Islam yaitu mereka yang menyimpang dari kebenaran al-Qur’an dan as-Sunnah yang shahih, antara lain mereka yang mengaku Islam mirip dari kalangan Syi’ah, Ahmadiyah dan mereka yang melaksanakan perbid’ahan dimana disini ditentukan oleh sejauh mana kadar penyimpangannya sehingga memiliki karakter al-Masih ad-Dajjal sejauh penyimpangan yang dilakukannya. Jadi baik Dajjal maupun al-Masih ad-Dajjal tidak perlu ditunggu-tunggu kedatangannya karena mereka sudah berada disekeliling kita. Siapapun mereka yang meyakini dan melaksanakan Sistem Dajjal dan al-Masih ad-Dajjal maka mereka itulah yang dimaksud oleh aneka macam hadits shahih mengenai mereka. Kaum Yahudi*) Penyebutan Yahudi dalam al-qur’an dapat ditemukan dengan tiga bentuk kata diantaranya adalah kalimat : هَادُوْا , هُوْدًا, هَادُوْا (Haduu, Hud[an], dan Yahuud) . Ketiga kata tersebut memiliki akar kata : هَوْدًا, هَادَ (haada, haud[an]) berarti kembali kepada kebenaran atau taubat.[1] Kata هَادُوْا adalah bentuk ke tiga yang digunakan untuk jama’ mudzakkar ghaib** dari fiil madli hada (هَاد) yang mengungkapkan kejadian yang terjadi pada masa lampau, maka secara bahasa penyebutan haadu berarti : mereka (lk) telah bertaubat. Dalam perkembangannya kata haada ini dapat diartikan dengan memilih jalan Yahudi dalam beragama [2], atau masuk agama Yahudi [3] Sedangkan kata يهودي ( Yahudy) merupakan bentuk mufrad (tunggal) dari kata اليهود (al-Yahud) [4]. Dalam salah satu pendapat dari kitab Lisanul Arab kata Yahudy (يهودي) ini menunjuk kepada nama Kabilah. Disebutkan pula di sana bahwa Yahudi asalnya yaitu Yahudza ((يهوذ yang kemudian dimasukan ke dalam bahasa Arab dengan mengganti abjad dzal dengan dal menjadi Yahuda (يهود) ; akan tetapi Ibnu Syidah menganggap pendapat ini tidak kuat.[5] Sebagai tambahan, ketika kata "Yahudi" untuk pertamakalinya diperkenalkan ke dalam bahasa Inggris dalam kurun ke-18 hanya ada sebuah arti. Akan tetapi selama abad-abad ke-18 --20, sebuah organisasi yang terorganisir dengan rapih dan dengan dana yang banyak, "kelompok penekan" internasional membuat apa yang disebutnya sebagai "arti tambahan" untuk kata "Yahudi" di samping Agama juga Bangsa yang disajikan kepada umat insan yang berbahasa Inggris di dunia. Ini merupakan sebuah penyajian yang keliru yang dipersembahkan kepada dunia dengan sengaja oleh "kelompok penekan - pressure group" yang terorganisir dengan rapih dan dana yang tak terbatas untuk menipu atau membohongi orang-orang Kristen (termasuk umat Islam-pent - Fakta yaitu Fakta - Facts Are Facts, oleh Benjamin H. Freedman, pp. 15-20 - ( Lihat :Willie Martin ) Jadi kosa-kata Yahudi yang diberi makna agama dan bangsa yaitu merupakan buah konspirasi untuk menyesatkan insan pada umumnya, khususnya umat Islam biar tidak memahami dengan benar maksud dan tujuan daripada firman Tuhan Subhanahu wa Ta'ala mengenai Yahudi dan yang terkait dengannya, sehingga analisa dan solusi apapum yang dibuat dengan mendasarkan kepada sumber mirip ini (konspirasi), maka hasilnya semata-mata hanya untuk kepentingan si pemberi informasi. Bila dicermati masa terjadinya sumbangan dua makna terhadap kata Yahudi sebagai bangsa dan agama yaitu pada kurun ke-18, maka kami yakin bahwa si kelompok penekan yang dimaksud oleh Benjamin Fredman yaitu kelompok Perkumpulan Rahasia Illuminati yang didirikan tanggal 1 Mei tahun 1776 oleh Adam Weishaupt bahu-membahu dengan Rothschild dan Jacob Frank di Bavaria, Frankfurt, Jerman sekarang yang salah satu agendanya yaitu merusak fatwa Kristen dan Islam dengan mengirimkan para intelnya untuk menyusup dan merusak dari dalam. (Lihat: Barry Chamish ) Ketiganya berasal dari suku bangsa Khazar yang mengaku saebagai bangsa dan beragama Yahudi alias Yahudi Gadungan yang menurut al-Qur’an yaitu bangsa Ya’juj wa Ma’juj atau Gog and Magog dalam bahasa Inggris. Jika kita merujuk kepada nash al-Quran dan al-Hadits kata Yahudy dan Yahud ini menunjuk kepada orang yang memeluk agama Yahudi dalam bahasa Indonesia, sebagaimana ditegaskan Tuhan Subhanahu wa Ta'ala dalam firmanNya sbb: وَلَنْ تَرْضَى عَنْكَ الْيَهُوْدُ وَلَا النَصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ قُلْ إِنَّ هُدَى اللهِ هُوَ الهُدَى وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُمْ بَعْدَ الَّذِيْ جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ مَا لَكَ مِنَ اللهِ مِنْ وِلِيٍّ وَلَا نَصِيْر “Orang-orang (yang beragama) Yahudi dan (beragama) Nashrani tidak akan senang kepada kau hingga kau mengikuti millah mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Tuhan itulah petunjuk (yang benar)". Dan sesungguhnya kalau kau mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Tuhan tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu“. (QS Al-Baqarah 2:120) Dalam ayat tersebut terdapat kata millah yang mencakup ad-dien dan syari’at [6]. Ini menunjukkan bahwa al-Yahud dan an-Nasharaa dalam ayat ini menunjuk kepada sekumpulan orang yang memiliki millah, yaitu mereka yang meyakini din dan menjalankan syari’atnya (mereka yaitu Bani Israil). Millah tersebut yaitu millah Yahudi dan Nashrani (yahudiyyah dan nashraniyyah dalam bahasa Arab). Millah dimaksud juga ditujukan khusus kepada Bani Israil yang beragama Yahudi dan Nashrani yang sudah menyimpang dari kebenaran. Sementara kata Huud [an], merupakan jama’ dari kata haaid ( (هاءد(orang yang bertaubat) maksudnya merujuk kepada yahud jama’ dari yahudy [7], maka yang dimaksud dengan huud[an] yaitu orang-orang yang beragama Yahudi (telah dijelaskan di atas). Maka kesimpulannya yaitu bahwa kata Yahudi dalam bahasa Indonesia dapat dipahami sebagai millah bukan sebagai bangsa. Demikian juga Yahudi tidak ada keterkaitannya dengan nabi Ibrahim as, baik secara fatwa maupun secara genealogis meskipun nabi Ya’kub as seorang cucu nabi Ibrahim as dari jalur nabi Ishaq as, karena Yahudi merupakan sebuah agama yang dianut oleh Bani Israil dan suku bangsa ini gres ada setelah kenabian Ya’kub as dilanjutkan terus hingga kepada nabi Musa as, dimana pada masa kenabian Musa as, Tuhan Subhanahu wa Ta'ala membagi Bani Israil menjadi 12 suku yang masing-masing suku berjumlah besar (QS al-‘Araf 7:160). Allah Subhanahu wa Ta'ala menegaskan bahwa: “Hai Ahli Kitab, (agama Yahudi dan Nashrani) mengapa kau bantah-membantah wacana hal Ibrahim, padahal Taurat dan Injil tidak diturunkan melainkan sesudah Ibrahim. Apakah kau tidak berpikir?. Beginilah kamu, kau ini (sewajarnya) bantah membantah wacana hal yang kau ketahui, maka kenapa kau bantah-membantah wacana hal yang tidak kau ketahui?; Tuhan mengetahui sedang kau tidak mengetahui. Ibrahim bukan seorang (yang beragama) Yahudi dan bukan (pula) seorang (yang beragama) Nashrani, akan tetapi dia yaitu seorang yang lurus lagi berserah diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah dia termasuk golongan orang-orang musyrik." (QS al-Imran 3: 65-67). Sebagai analogi, kita bersama mafhum bahwa insan pertama yang diciptakan Tuhan Subhanahu wa Ta'ala yaitu Adam as dan kita sebagai insan merupakan keturunan anak-cucu nabi Adam as, namun sebagai suku bangsa, Tuhan Subhanahu wa Ta'ala menunjukkan batasan bahwa bangsa-bangsa yang ada di dunia cendekia balig cukup akal ini berasal dari nanak-cucu keturunan nabi Nuh as (QS ash-Shaffat 37:75-77). Jadi anak-cucu nabi Ya’kub as meneruskan keturunannya menjadi 12 suku Bani Israil hingga kepada nabi Isa as bukan berasal dari anaknya yang berjulukan Yehudza menurut tumpuan Islam, akan tetapi Tuhan Subhanahu wa Ta'ala sendiri yang membaginya. Referensi yang menyebutkan ke-12 suku Bani Israel berasal dari Yehuda oleh secara umum dikuasai umat insan merujuk kepada Kitab Perjanjian Lama yang dimuat dalam Kejadian (35-22b) sbb: "Adapun belum dewasa lelaki Yakub dua belas orang jumlahnya. 35:23 Anak-anak Lea ialah Ruben, anak sulung Yakub, kemudian Simeon, Lewi, Yehuda, Isakhar dan Zebulon. 35:24 Anak-anak Rahel ialah Yusuf dan Benyamin. 35:25 Dan belum dewasa Bilha, budak perempuan Rahel ialah Dan serta Naftali. 35:26 Dan belum dewasa Zilpa, budak perempuan Lea ialah Gad dan Asyer. Itulah belum dewasa lelaki Yakub, yang dilahirkan baginya di Padan-Aram." Oleh karena itu menurut kami dasar hujjah yang shahih untuk umat Islam mengenai Yahudi yaitu al-Qur’an, bukan kitab Perjanjian Lama. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: ”Janganlah kalian membenarkan ahlul kitab dan jangan pula mendustakannya, dan katakanlah: “Kami beriman kepada Tuhan dan kepada apa yang diturunkan pada kami….” (HR. Al-Bukhari dalam Shahih-nya no. 4485). Ahlul Kitab yang dimaksud di dalam hadits di atas yaitu Bani Israil yang beragama Yahudi dan Nashrani. Dalam litelatur Islam khususnya bilamana kita merujuk kepada al-Qur’an dan al-Hadits shahih, istilah atau kata Yahudi tidaklah menjadi masalah karena hanya merujuk kepada millah, yaitu syari’at dan ad-din Yahudi sebagaimana ditegaskan dalam QS al-Baqarah 2:120. Namun menjadi masalah ketika umat Islam mengambil rujukan dari tumpuan di luar Islam, dalam hal ini Barat yang notabene phobi terhadap Islam, maka wajarlah terjadi kebingungan dan kekeliruan dalam menghadapi aneka macam duduk perkara yang ada kaitannya dengan Yahudi, sehingga secara sadar atau tidak lebih sering menguntungkan pihak-pihak yang memang sengaja mengambil keuntungan dari masalah ini. Sebenarnya tidak semua orang yang beragama Yahudi jahat sebagaimana tidak semua orang yang beragama Islam baik. Kaprikornus kesimpulannya Yahudi itu sebuah agama, bukan kaum (bangsa) dan agama, bangsanya yaitu Bani Israil. Wallahu’alam. Imam Mahdi*) Bila kita kritisi, Imam Mahdi dalam perspektif rasional tampak sulit diterima sebagai fatwa dari Nabi, dan hal itu sendiri tidak terdapat di dalam al-Quran maupun di dalam kitab Sahih Bukhari dan Sahih Muslim. Memang, kalau orang membaca hadits-hadits Mahdiyyah hanya sepintas dan hanya beberapa buah hadits saja yang ditelaahnya, tanpa mau membandingkan secara jeli dengan hadits-hadits Mahdiyyah lainnya yang penuh kontroversial, tentunya dia akan menerimanya dan mempercayainya sebagai sesuatu yang benar-benar datang dari Nabi. Akan tetapi, kalau dia mempelajarinya dengan sikap kritis serta menghubungkannya dengan sejarah ummat Islam secara obyektif, maka dia tidak akan mendapatkan begitu saja pernyataan-pernyataan hadits Mahdiyyah yang bertentangan dengan penalaran budi sehat. Berikut kami kutipkan beberapa pendapat mengenai hadits-hadits mengenai Mahdiyyah dari buku berjudul "Faham Mahdi Syi'ah dan Ahmadiyah dalam Perspektif" oleh: Drs. Muslih Fathoni, M.A. Selengkapnya dapat diakses di: http://www.akhirzaman.info/islam/imam-mahdi dan Imam Mahdi yaitu Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam Pertama, pendapat Syaikh Muhammad Darwisy, yang mengatakan dalam bukunya Asna'ul-Matalib: "Hadits-hadits Mahdiyyah semuanya yaitu lemah, tidak ada yang dapat dijadikan pegangan, dan seorang tidak boleh terkecoh oleh orang yang (berusaha) mengumpulkannya dalam aneka macam karyanya." Kedua, pendapat Sayyid Ahmad, spesialis hadits, dalam bukunya Ibrazul-Wahmil-Ma'mun, terutama mengenai hadits Mahdiyyah yang dipegangi oleh golongan Ahmadiyah: "Sungguh hadits Mahdiyyah ini, bukanlah hadits da'if (lemah) sebagai yang dikatakan oleh si pengeritik hadits (Ibn Khaldun) dan sekalipun (pengeritik) lain mengatakan yang demikian itu, bahkan hadits itu batal, palsu dan dibuat-buat, tidak ada dasarnya hadits itu dari ucapan Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa sallam., juga bukan ucapan Anas Ibn Malik, ataupun ucapan Hasan al-Basri." Ketiga, pendapat Muhammad Farid Wajdi dalam karya besarnya, Da'iratul-Ma'arif al-Qarnil-'Isyrin, menyatakan: "Maka sesungguhnya di dalam hadits-hadits Mahdiyyah itu, tergolong (pernyataan) yang keterlaluan, dan merupakan pukulan keras bagi sejarah, serta sangat berlebih-lebihan, tidak memahami pelbagai duduk perkara manusia, dan jauh dari sunnatullah (hukum-hukum Tuhan yang telah ditetapkan untuk semua ciptaanNya), yang dikenal oleh manusia. Pada mulanya pembaca tidak merasa, bahwa hadits-hadits Mahdiyyah itu yaitu hadits-hadits palsu yang sengaja dibuat oleh tokoh-tokoh yang sesat, atau oleh para pendukung ('Ali) untuk sebagian hebat propagandisnya yang menuntut kekhilafahan di Arabia atau di Magrib (Afrika)." Selain itu, Ahmad Amin juga berpendapat, bahwa hadits-hadits Mahdiyyah itu merupakan hadits yang mengandung dongeng bohong, karena dalam kisah kehidupan al-Mahdi telah dipenuhi dengan dongeng yang aneh-aneh dan kabar gaib wacana peristiwa zamannya. Disamping itu, terdapat juga apa yang disebut al-Jafr yaitu ilmu ramalan yang ditulis pada kulit lembu, wacana apa yang akan dialami oleh Ahlul-Bait, dan menurut kaum Syi'ah, ramalan tersebut diriwayatkan dari Ja'far as-Sadiq. Berita-berita gila semacam itu, banyak juga terdapat dalam kitab yang disebut kitab al-Malahim yang dimiliki oleh sebagian ummat Islam. Anehnya berita-berita semacam itu oleh pengarangnya dijadikan sebagai hadits, dan menghubungkannya dengan Rasulullah. Sebagian lagi dihubungkan dengan Ahlul-Bait. Dan sebagian yang lain menghubungkannya dengan Ka'ab al-Akbar dan Wahb ibn Munabbah. Demikianlah pendapat sementara para sarjana Muslim. Tampaknya mereka meneliti dan melihat dengan jeli hadits-hadits Mahdiyyah itu, tidak hanya dari aspek 'ulumul-hadits atau ilmuilmu hadits, akan tetapi juga menghubungkannya dengan aspek-aspek sejarah yang obyektif, terutama sejarah ummat Islam itu sendiri. Dengan cara mirip ini, seorang akan lebih selamat dan tidak mudah terjebak ke dalam paham-paham yang keliru dan sesat. Hadits-hadits Mahdiyyah yang kontroversial itu, rupanya merupakan tanggapan dari terjadinya persaingan ketat antara kelompok-kelompok Muslim yang sedang berselisih pada ketika itu untuk merebut pengaruh yang lebih luas di bidang politik. Kecenderungan politik yang didasari dengan paham agama, tampaknya mendorong terciptanya paham keagamaan yang bermacam-macam Di ketika mirip itulah masing-masing pihak membuat hadits-hadits palsu wacana al-Mahdi dengan aneka macam versinya. Disamping itu mengenai kedatangan Imam Mahdi juga di klaim oleh aneka macam keyakinan agama dengan nama yang berbeda satu dengan yang lainnya al sbb: Agama Yahudi mazhab ortodoks percaya bahwa akan lahir Imam Mahdi dari kalangan mereka. Mereka percaya Imam Mahdi ini akan lahir dengan segala macam keramat dan kelebihan, akan mengembalikan mereka ke tanah tumpah asal mereka, Baitulmaqdis, Bukit Tursina dan Palestin. Mereka ini dipanggil golongan Messianic yaitu golongan yang percaya akan tibanya sang juruselamat. Perkataan Messianic itu sendiri datang dari kata Messiah, yaitu orang yang digelar 'Imam Mahdi' (menurut fatwa agama mereka). Orang Kristen juga sangat yakin dengan konsep Imam Mahdi ini, yang kononnya akan lahir dari kalangan penganut agama mereka pula. Dan konsep kepercayaan ini lebih bersifat literal (dari lisan ke mulut) dan bukan merupakan satu kepercayaan yang diwajibkan mempercayainya. Apa yang jelas, Imam Mahdi yang dimaksudkan itu bahwasanya yaitu Nabi Isa As sendiri. Hasilnya, sebagian besar saja yang percaya, sedangkan sebagian yang lain tidak menyatakan kepercayaan mereka atau sama sekali tidak percaya. Agama Hindu juga sangat yakin dengan kedatangan seorang Mahdi yang akan mengembangkan fatwa agama Hindunya ke seluruh dunia, pada kiamat kelak. Disebutkan gelarannya Mansur atau Maha Shiva atau nama bahwasanya Mahmat atau Ahmad. Selain itu ada beberapa nama lagi yang diberikan kepadanya, sebagai menunjukkan ketinggian kemuliaannya dan besar kedudukannya. Penganut agama Buddha juga yakin dengan kedatangan Mahdi yang akan membersihkan dunia ini dari kekejaman, dan Mahdi itu dibekalkan dengan segala macam kuasa hebat dan ilmu sakti (keramat menurut Islam). Mahdi yang dimaksudkan itu disebut sebagai Shammaraja (Raja yang Sangat Adil). Nama sebenar dan tempat lahir Mahdi itu tidak dinyatakan dengan jelas. Tetapi mereka percaya, atas perkabaran para sami mereka, zaman sekarang ini yaitu zaman untuk Shammaraja itu memunculkan dirinya dan menyelamatkan dunia ini. Orang-orang Majusi aliran Mazda, yang menganut fatwa ciptaan Zarathustra (Zoroaster) yaitu golongan penyembah api suci, yang jumlahnya hari ini kira-kira setengah juta orang di Iran dan beberapa ribu lagi di India, juga yakin dengan konsep Imam Mahdi. Ajaran mereka menyatakan bahwa tiga orang penyelamat besar akan muncul, dimulai oleh Aushedar dan diikuti pula oleh Aushedar-mah. Yang terakhir keluar ialah seorang lelaki perkasa berjulukan Saoshyant / Shayoshant, yang berasal dari anak cucu Zoroaster, yang akan muncul dan memusnahkan Ahriman, kuasa jahat, sekali gus membersihkan dunia ini daripada kegelapan dan kesengsaraan. Dia memerintah dunia dengan adil dan saksama selama seribu tahun, mendirikan kerajaan Ahura Mazda yang sepenuhnya. Mereka tidak menyebutnya dengan sebutan Mahdi tetapi maksudnya sama dengan Mahdi bagi umat Islam. Dan dari fatwa Mazda inilah orang-orang Syiah menyerapkan konsep Imam Mahdi mereka, karena meyakini Imam Mahdi Syiah itu akan memerintah dunia ini selama seribu tahun. Menurut kami Imam Mahdi dalam Islam bahwasanya merupakan sebuah Monomyth, dia tidak akan pernah muncul atau datang. Istilah Monomyth (sering disebut sebagai pahlawan perjalanan) mirip yang digunakan dalam bidang mitologi komparatif, mengacu pada pola dasar yang konon ditemukan di banyak dongeng di seluruh dunia, sebagai pola dalam masyarakat Jawa ada tokoh supernatural yang ditunggu-tunggu mirip Imam Mahdi yaitu Satria Piningit atau di Jawa Barat mananya yang dikenal di masyarakat yaitu Ratu Adil. Monomityth ini didistribusikan secara luas polanya, sebagaimana digambarkan oleh Joseph Campbell dalam bukunya The Hero With Thousand Faces, unduh di sini). Nabi Isa*) Nabi Isa a.s. telah diwafatkan oleh Tuhan Subhanahu wa Ta'ala sesuai dengan Sunnatullah yang tidak mungkin akan berubah selama-lamanya (al-Ahzab 33:62). Nabi Isa telah wafat dan diangkat derajatnya oleh Allah. Dan wacana wafatnya Nabi Isa, sesuai pula dengan Sunatullah bahwa segala benda yang bernyawa pasti akan menemui kematian. Al Qur'an tidak pernah menyebutkan secara terang dan muhkamat3 maupun mutasyabihat,4 apakah Nabi Isa masih hidup dan apakah hingga ketika ini masih berada di langit? Lalu apakah setelah itu, ia akan turun kembali ke bumi untuk membasmi Dajjal. Padahal, tidak ada satu kata pun di dalam Al-Qur'an yang menyebut nama Dajjal. Dengan demikian, hal ini memperkuat argumentasi bahwa Nabi Isa telah wafat, dan tidak akan turun ke bumi dan tidak akan membunuh Dajjal. Kiamat akan segera tiba setelah turunnya Nabi Isa yang akan memberantas Dajjal, kemudian mempersatukan umat insan serta menyebabkan semuanya beragama Islam dan menjadi imam shalat, tentunya isu ini merupakan isu besar yang mustahil luput dari uraian Al-Qur'an. Mengingat turunnya Nabi Isa dan datangnya Dajjal tidak disebutkan di dalam Al-Qur'an, maka tidak menyebabkan berdosa apabila kita tidak mengimaninya. Lagi pula, rukun Iman yang telah diakui seluruh ulama semenjak dahulu tidak mencantumkan hal ini. Hadits-Hadits wacana Nabi Isa a.s. dan Dajjal Argumentasi yang berdasarkan pada Al-Qur'an mengatakan bahwa Nabi Isa telah wafat dan tidak akan turun lagi ke bumi untuk memberantas Dajjal. Tentu hal itu tidak berdasarkan dalil hadits, walupun hadits tersebut diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim, dan yang lainnya. Bagi mereka yang menyangkal hadits tersebut didasarkan bahwa berita-berita yang diriwayatkannya bertentangan satu sama lain, karena mereka mendasari itu terhadap alasan-alasan berikut : Dalam hadits yang diriwayatkan Muslim dari Abdullah bin Amru bin Ash disebutkan, "...kemudian Isa Almasih itu, menetap bersama insan tujuh tahun lamanya..." Dalam hadits yang diriwayatkan Muslim, Abu Daud, al-Hakim, dan Ahmad bin Hanbal dari Abu Hurairah r a. menyebutkan, "...Isa menetap di bumi empat puluh tahun lamanya, kemudian ia pun wafat, maka kaum muslimin menyembahyangkannya ..." Menurut Joesoef Souyb salah satu hadits yang meriwayatkan kedatangan Dajjal diterima melalui Ka'ab al-Ahbar yang mengatakan, "Aku akan mengirimmu kelak menghadapi Dajjal si Juling, dan engkau akan membunuhnya, lalu hidup di bumi sehabis itu selama dua puluh empat tahun dan Aku akan mematikanmu, mirip halnya orang yang hidup." Penulisan hadits dengan isi pernyataan yang berbeda satu sama lainnya dan diceritakan melalui satu orang saja (hadits ahad) menyebabkan kedudukan hadits tersebut tidak termasuk mutawatir (hadits yang diriwayatkan oleh beberapa perawi). Di samping itu, sangat besar kemungkinannya adanya kesengajaan penyusupan dongeng atau kisah-kisah, mirip dituliskan dalam kitab Injil Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru (Wahyu 19: 11-21, Wahyu 20: 4-6). Perlu diingat bahwa dalam teologi dan liturgi (ketuhanan dan tata cara agama) Yahudi dan Nashrani sangat kental akan kepercayaan Mesiah dan Adventisme (harapan atau keyakinan akan turunnya Yesus ke bumi) untuk membasmi segala roh jahat dan mengajak umat insan hanya percaya kepada Kristus (selengkapnya lihat di sini) Catatan kakai: [1] Diambil dari kata ghaib. tidak nampak, ada tapi tak terlihat / terasa [2] Hadits merupakan catatan mengenai apa yang dikatakan dan / atau dilakukan oleh Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wassalam, dicatat sesuai aslinya dan didapat metalui rantai penyampaian lisan orang-orang yang terpercaya (§ isnad, atau lebih dikenal dengan sanad §). [3] Singkatan dan Radhiallaahu’anhu (atau ‘anha, ‘anhumma dan ‘annum), artinya: semoga Tuhan meridhainya (atau meridhai mereka). Dianjurkan untuk dibaca dengan lengkap. § [4] Singkatan dari Shalallaahu ‘alaihi wa sallam, artinya: semoga Tuhan memberkati dan menyejahterakannya. Ibid. [5] 5 Fitnah (b. Arab): cobaan, ujian atau gangguan; inilah yang dimaksud dalam doa di atas. Fitnah dalam bahasa Indonesia yaitu namimah dalam bahasa Arab. Kata fitnah sering disalah-artikan karena mempunyai dua makna, yaitu makna bahasa Arab dan makna bahasa Indonesia. [6] 1 Istilah ini sering dipakai Kristen dan khalayak di negara-negara barat. alias the AntiChrist. Secara harfiah, AntiKristus berarti AntiYesus berarti musuhnya (lawannya) Nabi ‘Isa as. [7] Singkatan dari ‘alaihi as-Salam (atau alaihumu), artinya. semoga Ia (atau mereka) sejahtera. Dianjurkan untuk dibaca dengan lengkap [8] Penulis buku ini menggunakan istilah life transaction untuk menggambarkan arti ad-Din yang sebenarnya. [9] Dabbat al-’Ard : ‘binatang’ yang akan keluar dari perut bumi. (Qur’an; surat An-Naml 82) [10] Nama Kota di Yaman [11] Artinya: yang dibimbing Allah. Bacalah juga menganai Khulafa ar-Rasyidun di adegan Kosa Kata. § [12] Diambil dari Gog and Magog, nama-nama ini muncul di Bibel, sedangkan nama-nama Yajuj wa Majuj muncul di al-Qur’an. Bila kita menilik linguistiknya, maka keduanya bahwasanya sama. [13] Terjemahan pribadi dan Jannah, biasa disebut “surga”, sengaja diganti dengan Taman karena selain lebih sesuai dengan penggambaran yang ada di al-Qur’an dan as-Sunnah. juga Karena surga sering direka-reka penggambarannya – misalnya di kamus-kamus. ensiklopedi ataupun pada pembicaraan umum, bahkan banyak Muslim yang punya interpetasi sendiri mengenainya, maka tentu lebih baik memperoleh keterangan-keterangan mengenainya dari al-Qur‟an dan al-Hadits. Penulis buku ini pun sengaja menggunakan the Garden (b. Inggris). [14] Terjemahan dari Nar. biasa disebut “neraka”. ibid. Penulis pun menggunakan the Fire [15] Mayoritas ulama pakar hadits menilai bahwa hadits ini yaitu hadits dho‟if (lemah) [16] Diambil dan kata bahasa Arab taqwa. terkadang diartikan sebagai takut (b. Indonesia) atau fear (b Inggris). Takwa menggambarkan cinta kasih dan hormat yang amat dalam hingga khawatir menyinggung atau khawatir tidak dikasihi oleh yang dicintai dan dihormati itu [17] Kafirun yaitu jamak dari kafir, yaitu: para kafir; orang-orang kafir. [18] Karena kitab yang kini ada di kalangan beragama Katolik, Protestan maupun cabang-cabang Kristen lainnya bukan Injil yang diturunkan kepada Nabi ‘Isa as, dan kitab “perjanjian lama” bukan Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa as. dan istilah “Alkitab” diragukan arti dan maksud tujuan penggunaannya, maka Alkitab digunakan sebagai terjemah dari Bible. [19] “Buku Wahyu-wahyu” karangan John, Ia sering juga disebut sebagai John the Baptist. Nostradamus yaitu seorang astrolog dan tabib perancis kurun 16, la menjadi terkenal semenjak tulisannya berjudul Centuries (abad-abad) yang berisi ramalan-ramalan mengenai masa depan Perancis dan Dunia. Ramalannya banyak yang dikait-kaitkan dengan kejadian-kejadian nyata. [20] Selain keterangan di atas, perlu kita ingat juga bahwa di antara jin ada yang pengikutnya syaithan. dan kita senantiasa berlindung kepada Tuhan dari para syaithan yang terkutuk. [21] Terjemah dari medium, yaitu orang yang biasa digunakan jin sebagai penyampai kabarnya. [22 Di dalam Khazars Correspondence yang masyhur, antara dia dan Hasdai bin Shaprut. seorang Yahudi Sephardhic yang menjabat sebagai menteri luar negeri di masa pemerintahan Khalifah Abdu’r-Rahman III di Andalusia [23] Togarmah (Hebrew: Togarmah ; Armenian: T‟orgom ; Georgian: T‟argamos) merupakan anak ketiga dari Gomer, dan cucu Yafet (Japheth), saudara Askenaz dan Riphat (Kejadian 10:3). Dia dianggap leluhur bangsa-bangsa Kaukasus Selatan (orang Georgia dan Armenia). (wikipedia; localholic) Sumber: islampos.com |
Dibaca :11919 kali
Lita G 2013-06-30 22:30 #33
0
Terima kasih atas pencetahn. Ilmu say sedikit, saya harus bnyk belajar. Untuk yg merasa isi tulisn ini salah, ayo buatlah analisa dn sajikan fakta yang lebih bik.
Jangan hanya mengkritik namun anda2 sendiri tidak memiliki sumber yang lebih valid dan tidk bisa mengurai dengan baik mirip ulasan di artikel ini
Jangan hanya mengkritik namun anda2 sendiri tidak memiliki sumber yang lebih valid dan tidk bisa mengurai dengan baik mirip ulasan di artikel ini
ridwanmalmsteen 2013-06-07 08:31 #32
0
Pelajari aja dulu dasar2 hukum Islam jgn jauh2
Hal2 kayak gini ma cukup tau aja, ga usah diserap dalam2, yang ada kalo ga paham ilmunya malah nyasar kemana2...
Hal2 kayak gini ma cukup tau aja, ga usah diserap dalam2, yang ada kalo ga paham ilmunya malah nyasar kemana2...
yudha 2013-05-30 14:13 #31
0
lah??mas jangan keblinger...ini informasi..kalo yg merasa marah ya sudah berarti emang dia pengikut dajjal kali...
Quoting at_taqwa:
Quoting at_taqwa:
menurut saya salah satu dajjal yang muncul ya blog/web ini, sudah pasti itu, isinya gak nyambung semua, buat fitnah di sana sini,
puas puaslah buat kita saling ribut satu sama lain
puas puaslah buat kita saling ribut satu sama lain
Karunia Multimedia 2013-04-09 08:25 #30
0
artikelnya lengkap, bagus. menambah wawasan .
kunjungi balik silabusrppberka rakter.wordpres s.com
kunjungi balik silabusrppberka rakter.wordpres s.com
wewki 2013-04-06 08:32 #29
-3
isa turun ama mahdi itu dongeng Hoax, orang mati dan gak ada di quran dipaksa dipercaya, haha, gue sih ogah ya percaya hoax, tuh admin aja gak percaya.
at_taqwa 2013-02-22 21:30 #28
0
menurut saya salah satu dajjal yang muncul ya blog/web ini, sudah pasti itu, isinya gak nyambung semua, buat fitnah di sana sini,
puas puaslah buat kita saling ribut satu sama lain
puas puaslah buat kita saling ribut satu sama lain
aman 2013-02-22 20:55 #27
+1
Antikristus Dajjal sudah DATANG
Link: http://mureo.com/news/antikristus-dajjal-sudah-datang.html
Wallahu a'lam bish-shawabi
Link: http://mureo.com/news/antikristus-dajjal-sudah-datang.html
Wallahu a'lam bish-shawabi
parking 2013-02-22 15:19 #26
+1
waw seram...
aman 2013-02-15 14:16 #25
+1
DAFTAR NAMA-NAMA DAJJAL(PENDUSTA ) & NAMA DAJJAL DISEBUT DI DALAM AL QURAN
1. ?m=1
Wallahu a'lam bish-shawabi
1. ?m=1
Wallahu a'lam bish-shawabi
si jerman 2013-02-14 19:45 #24
+2
kalo menurut qu, jgn maen wacana atau debat aja..dengar perhatikan & pahami dulu apa pendapat orang lain kmdn cari kebenaran ilmunya terus memohon kepada alloh biar kita diberi petunjuk pd kebenaran..krn alloh akan memberi petunjuk kepada yang bnr2 ingin berjuang di jalannya, jd bukan hanya keilmuan atau logika saja yg dipakai tp doa jg sngt penting..berapa banyak org yng mengerti ilmu Alquran & al hadist justru jd penentang islam...itu karena terlalu mengandalkan keilmuan & akal..so berguru mendengarkan pendapat saudara kita...pisss maaf kalo salah maklum ga pernah mesantren
abdurrrahman 2013-02-06 15:31 #23
+1
Quoting ahjussi:
ane yakin pasti beberapa pembaca akan kaget setelah membaca catatan hijau dibawah artikel ini. kalau pintu kebingungan terbuka, sepertinya setan bisa memanfaatkannya buat masuk ke pintu itu.
wa a'udzubillah..
wa a'udzubillah..
memang demikian adanya, sebagia orang pasti akan kaget membaca catatan tersebut, tapi saya yakin sebagian orang akan ada yang merasa tercerahkan...
bagi anda yang galau inilah waktunya kita harus bertabayyun, mengecek setiap isu yang kita dapt biar menjadi keyakinan, mirip saya...
ahjussi 2013-02-06 09:45 #22
+2
ane yakin pasti beberapa pembaca akan kaget setelah membaca catatan hijau dibawah artikel ini. kalau pintu kebingungan terbuka, sepertinya setan bisa memanfaatkannya buat masuk ke pintu itu.
wa a'udzubillah..
wa a'udzubillah..
aman 2013-01-15 19:57 #21
+1
:)
Himada 2013-01-15 18:45 #20
+2
Isi surat Al kahfi
Ayat 1 - 12 mengungkap agama dajjal (mengupas kaum kristen & ashabul kahfi)
Ayat 83 - 99 mengungkap suku atau bangsa dajjal (mengupas Dzulqarnain yang bertemu Ya'juj & Ma'juj (Gog & Magog) alias bangsa khazar).
Semoga membantu...
Ayat 1 - 12 mengungkap agama dajjal (mengupas kaum kristen & ashabul kahfi)
Ayat 83 - 99 mengungkap suku atau bangsa dajjal (mengupas Dzulqarnain yang bertemu Ya'juj & Ma'juj (Gog & Magog) alias bangsa khazar).
Semoga membantu...
Himada 2013-01-15 18:36 #19
+3
Dalam hadist ataupun alqur'an dajjal selalu diiringi oleh kata massahi "massahiddajjal ". Dajal artinya bohong dan massahi artinya "al masih", jadi massahiddajal artinya "al masih yang bohong atau yang salah" maksudnya apa yaitu orang2 yang mengatasnamakan dari nabiyullah 'Isa tapi bahwasanya dusta, jadi siapakah dajjal... yang benar yaitu orang2 kristen sekarang mengaku mengikuti 'isa tapi bahwasanya dusta... lebih tepatnya yaitu elite2 kristen... atau negara negara barat... penjelasan diatas diperkuat dari makna surat alkahfi ayat 1 - 10 yang membahas wacana kaum yang berkata 'isa yaitu anak tuhan. Sesuai juga dengan hadist shahih yang mengatakan bahwa (intinya) kalau ingin terbebas dari fitnah dajjal maka pelajarilah surat al kahfi...
Himada 2013-01-15 18:29 #18
+2
Dear saudara semuslim,
Kalau ingin tahu siapa dajjal & politik dunia sekarang ini pelajari surat alkahfi, insya allah mendapatkan penerangan dari Allah... saya sudah dapat jawabannya
Kalau ingin tahu siapa dajjal & politik dunia sekarang ini pelajari surat alkahfi, insya allah mendapatkan penerangan dari Allah... saya sudah dapat jawabannya
admin 2013-01-09 16:07 #17
+3
@aman,
Dalam memahami hadits adakalanya perlu dipahami secara Hakiki dan adakalanya perlu dipahami secara Majazi, pemahaman secara Majazi dapat digunakan karena adanya ‘Alaqah (hubungan) dan Qarinah (yang menghalangi dari pemahaman yang hakiki) kedua hal ini mengharuskan adanya sebuah pemahaman secara majazi, sangat banyak hadits yang mengaruskan pemahaman secara majazi ini begitu juga dalam al-Quran.
Kami memahami secara umum dikuasai hadits wacana dajjal ini secara majazi bukan hakiki, pembahasan wacana makna majazi ini bisa di kaji dalam ilmu balaghah.
Semoga bermanfaat
Dalam memahami hadits adakalanya perlu dipahami secara Hakiki dan adakalanya perlu dipahami secara Majazi, pemahaman secara Majazi dapat digunakan karena adanya ‘Alaqah (hubungan) dan Qarinah (yang menghalangi dari pemahaman yang hakiki) kedua hal ini mengharuskan adanya sebuah pemahaman secara majazi, sangat banyak hadits yang mengaruskan pemahaman secara majazi ini begitu juga dalam al-Quran.
Kami memahami secara umum dikuasai hadits wacana dajjal ini secara majazi bukan hakiki, pembahasan wacana makna majazi ini bisa di kaji dalam ilmu balaghah.
Semoga bermanfaat
admin 2013-01-08 06:05 #16
+3
@ Farell the
Pembuat sistem Dajjal pertama yaitu Qabil, lalu dilanjutkan Kaum kafir dari bangsa-bangsa Ad, Tsamud, Kaum Nuh, Tubba’, Raja Namrudz , kaum Luth, Raja Fira’un, Haman dan Qarun serta hebat kitab dari golongan Yahudi yang kafir (Yahudi Kabbalah), pada 6 SM hingga sekarang, Demokrasi sejatinya milik Yahudi Kabbalah. Mereka semua termasuk manusia-manusia penyembah berhala alias pencipta dan pelaksana sistem Dajjal yang menolak fatwa tauhid kepada Tuhan Subhanahu wa Ta'ala. Sebagaimana kita ketahui bahwa arti Dajjal yaitu Pembohong Besar, artinya membohongi umat insan dengan menolak keberadaan dan Ke Maha Kuasaan Tuhan Subhanahu wa Ta'ala dengan ajaran-ajaran paganismenya.
Qabil menurut al-Qur’an atau Tubal Cain dalam bahasa Inggris merupakan seorang Master Mason pertama dalam organisasi diam-diam Freemasonry, kemudian setelah terjadi banjir besar pada masa nabi Nuh pelanjut Mason yaitu Namrudz, dialah pendiri Menara Babel di Babilonia, Menara Babel modern bisa kita lihat di Brussel yang dijadikan Kantor Parlemen Eropa. Namrudz lah orang pertama yang mempunyai gagasan Tata Dunia Baru atau The New World Order dan PBB.
Selama berabad-abad Freemason menyembunyikan jatidirinya secara rahasia, hingga kepada the Assasins, kelompok yang mengaku dari sekte Islam Ismaili dipimpin oleh Hassan al-Sabah, yang dikenal sebagai Bapak Konspirasi, terus kepada the Knight Templars, juga sebagai pencetus perbankan internasional dan selanjutnya kepada Illuminati, dimana dimulainya era gres konspirasi zaman modern dengan berdirinya Bavarian Illuminati 1 Mei 1776 yang dijalankan oleh Trio Adam Weishaupt, Meyers Amscheld Rothschild dan Jacob Frank, Illuminati lah yang menyebarkan Demokrasi ke seluruh dunia melalui Amerika Serikat yang pada tanggal 4 Juli 1776 resmi menjadi Negara Mason Pertama di dunia dengan ideologi Demokrasi yang sekuler.
Semoga bermanfaat
Pembuat sistem Dajjal pertama yaitu Qabil, lalu dilanjutkan Kaum kafir dari bangsa-bangsa Ad, Tsamud, Kaum Nuh, Tubba’, Raja Namrudz , kaum Luth, Raja Fira’un, Haman dan Qarun serta hebat kitab dari golongan Yahudi yang kafir (Yahudi Kabbalah), pada 6 SM hingga sekarang, Demokrasi sejatinya milik Yahudi Kabbalah. Mereka semua termasuk manusia-manusia penyembah berhala alias pencipta dan pelaksana sistem Dajjal yang menolak fatwa tauhid kepada Tuhan Subhanahu wa Ta'ala. Sebagaimana kita ketahui bahwa arti Dajjal yaitu Pembohong Besar, artinya membohongi umat insan dengan menolak keberadaan dan Ke Maha Kuasaan Tuhan Subhanahu wa Ta'ala dengan ajaran-ajaran paganismenya.
Qabil menurut al-Qur’an atau Tubal Cain dalam bahasa Inggris merupakan seorang Master Mason pertama dalam organisasi diam-diam Freemasonry, kemudian setelah terjadi banjir besar pada masa nabi Nuh pelanjut Mason yaitu Namrudz, dialah pendiri Menara Babel di Babilonia, Menara Babel modern bisa kita lihat di Brussel yang dijadikan Kantor Parlemen Eropa. Namrudz lah orang pertama yang mempunyai gagasan Tata Dunia Baru atau The New World Order dan PBB.
Selama berabad-abad Freemason menyembunyikan jatidirinya secara rahasia, hingga kepada the Assasins, kelompok yang mengaku dari sekte Islam Ismaili dipimpin oleh Hassan al-Sabah, yang dikenal sebagai Bapak Konspirasi, terus kepada the Knight Templars, juga sebagai pencetus perbankan internasional dan selanjutnya kepada Illuminati, dimana dimulainya era gres konspirasi zaman modern dengan berdirinya Bavarian Illuminati 1 Mei 1776 yang dijalankan oleh Trio Adam Weishaupt, Meyers Amscheld Rothschild dan Jacob Frank, Illuminati lah yang menyebarkan Demokrasi ke seluruh dunia melalui Amerika Serikat yang pada tanggal 4 Juli 1776 resmi menjadi Negara Mason Pertama di dunia dengan ideologi Demokrasi yang sekuler.
Semoga bermanfaat
bleketrek 2013-01-08 00:59 #15
+1
gimana admin ...???
aman 2013-01-07 22:35 #14
0
Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:
"Di antara saya dengan 'Isa, tidak ada lagi Nabi. Ia sungguh akan turun. Jika kalian melihatnya, maka kenalilah ia. Ia seorang yang warna kulitnya tidak terlalu merah tidak pula putih (sedang) dengan mengenakan dua pakaian. Dari atas kepalanya mirip menetes air, meski tidak kelihatan ada air (basah). Ia berjihad dan mengajak insan masuk Islam, menumbangkan salib, membunuhi babi, tidak memungut pajak, dan -di masanya- ALLAH SWT membinasakan seluruh agama selain Islam, serta membinasakan sang pendusta; Dajjal. (Saat itu) keadaan di muka bumi aman damai. Singa-singa bisa merumput bersama dengan unta, macan-macan bisa makan bersama sapi, serigala-seriga la dengan domba, dan belum dewasa bermain ular, yang itu tidak membahayakannya . (Di masa itu) 'Isa hidup selama empat puluh tahun. Kemudian meninggal lalu dishalatkan oleh kaum muslimin dan dimakamkan."
Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Dawud (II/214) sesuai dengan redaksinya, Ibnu Hibban(1902-190 3), Ahmad (II/406-407), Ibnu Jarirdalam tafsirnya (nomor 7145), al-Ajurri (hal. 380), 'Abdurrazzaq(20 845) dan menunjukkan tambahan: "Dan dakwah(seruan) hanya ada satu untuk Rabb semesta alam, dan riwayat di atas memiliki syahid, yaitu dalam jalur riwayat berikut.
Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani berkata: "Isnad hadits ini shahih, dan dishahihkan pula oleh al-Hafizh Ibnu Hajar, ia juga telah ditakhrij dalam kitab Silsilatu al-Ahaaditsi as-shahiihati(S ilsilah hadits-hadits shahih) (2182)."
Dalam riwayat versi lain dari Abu Hurairah secara marfu':
"Isa akan turun dan menjadi pemimpin, penengah serta imam yang adil. Ia akan membunuhi babi, menghancurkan salib, dan (saat itu) dakwah (seruan) hanya satu (Islam)."
Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad (II/394). Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani berkata :"Isnadnya hasan."
"Di antara saya dengan 'Isa, tidak ada lagi Nabi. Ia sungguh akan turun. Jika kalian melihatnya, maka kenalilah ia. Ia seorang yang warna kulitnya tidak terlalu merah tidak pula putih (sedang) dengan mengenakan dua pakaian. Dari atas kepalanya mirip menetes air, meski tidak kelihatan ada air (basah). Ia berjihad dan mengajak insan masuk Islam, menumbangkan salib, membunuhi babi, tidak memungut pajak, dan -di masanya- ALLAH SWT membinasakan seluruh agama selain Islam, serta membinasakan sang pendusta; Dajjal. (Saat itu) keadaan di muka bumi aman damai. Singa-singa bisa merumput bersama dengan unta, macan-macan bisa makan bersama sapi, serigala-seriga la dengan domba, dan belum dewasa bermain ular, yang itu tidak membahayakannya . (Di masa itu) 'Isa hidup selama empat puluh tahun. Kemudian meninggal lalu dishalatkan oleh kaum muslimin dan dimakamkan."
Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Dawud (II/214) sesuai dengan redaksinya, Ibnu Hibban(1902-190 3), Ahmad (II/406-407), Ibnu Jarirdalam tafsirnya (nomor 7145), al-Ajurri (hal. 380), 'Abdurrazzaq(20 845) dan menunjukkan tambahan: "Dan dakwah(seruan) hanya ada satu untuk Rabb semesta alam, dan riwayat di atas memiliki syahid, yaitu dalam jalur riwayat berikut.
Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani berkata: "Isnad hadits ini shahih, dan dishahihkan pula oleh al-Hafizh Ibnu Hajar, ia juga telah ditakhrij dalam kitab Silsilatu al-Ahaaditsi as-shahiihati(S ilsilah hadits-hadits shahih) (2182)."
Dalam riwayat versi lain dari Abu Hurairah secara marfu':
"Isa akan turun dan menjadi pemimpin, penengah serta imam yang adil. Ia akan membunuhi babi, menghancurkan salib, dan (saat itu) dakwah (seruan) hanya satu (Islam)."
Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad (II/394). Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani berkata :"Isnadnya hasan."
aman 2013-01-07 21:36 #13
0
Diriwayatkan dari Ibnu 'Abbas RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda:
"Dajjal yaitu makhluk yang buta sebelah matanya, memiliki cacat dan hina, ia sangat mirip dengan 'Abdul 'Uzza bin Qathan, dan ia akan binasa. (ketahuilah) sesungguhnya Rabb kalian tidak buta sebelah mata."
Hadits ini dikeluarkan oleh Ibnu Khuzaimah dalam at-Tauhid ( halaman 31), Ibnu Hibban (1900), Ahmad (I/240 dan 313), putera Imam Ahmad dalam as-Sunnah ( halaman 137), Imam ath-Thabrani dalam al-Mu'jamul Kabir (11711), Imam Hanbal dalam bukunya al-Fitan dan Imam Ibnu Mandah dalam at-Tauhid(I/83).
Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani berkata: "Isnad hadits ini shahih sesuai dengan syarat Imam Muslim."
"Dajjal yaitu makhluk yang buta sebelah matanya, memiliki cacat dan hina, ia sangat mirip dengan 'Abdul 'Uzza bin Qathan, dan ia akan binasa. (ketahuilah) sesungguhnya Rabb kalian tidak buta sebelah mata."
Hadits ini dikeluarkan oleh Ibnu Khuzaimah dalam at-Tauhid ( halaman 31), Ibnu Hibban (1900), Ahmad (I/240 dan 313), putera Imam Ahmad dalam as-Sunnah ( halaman 137), Imam ath-Thabrani dalam al-Mu'jamul Kabir (11711), Imam Hanbal dalam bukunya al-Fitan dan Imam Ibnu Mandah dalam at-Tauhid(I/83).
Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani berkata: "Isnad hadits ini shahih sesuai dengan syarat Imam Muslim."
Farell the 2013-01-07 18:13 #12
0
hmmm,,,, :)
Farell the 2013-01-07 18:12 #11
0
Siapa Yang Pertama Kali Membuat Sistem dajjal Tersebut?? Di Zaman Sebelum Masehi...???
Quoting Front pembela iiiiii:
Quoting Front pembela iiiiii:
dakwah insan yang menganggap tepat disisi lucifer, yang tidak senang akan kedatangan(Yesus Kristus) Isa almasih , sang Imam mahdi dan kalam Allah, rohullulah wa kalimattuhu. Subhanallah.
admin 2013-01-07 17:28 #10
+1
@edi harnadi
Terimakasih atas tanggapannya,
= Mengenai hadits ” hendaknya kita mencari ilmu hingga ke negeri Cina” penulis artikel dengan jujur sudah menyatakan bahwa hadits tersebut dha’if pada catatan kaki no: 15, artinya tidak bisa dijadikan hujjah, namun nampaknya Anda kurang teliti membaca keseluruhan artikel di atas. Untuk jelasnya kami tambahkan sbb:
اطْلُبُوْا الْعِلْمَ وَلَوْ بِالصِّيْنِ
Carilah ilmu sekalipun di negeri Cina.
Hadits Bathil, diriwayatkan oleh;
1.Ibnu Adi (2/207),
2.Abu Nu’aim dalam Akhbar Ashbahan (2/106),
3.Al-Khotib dalam Tarikh (9/364) dan Ar-Rihlah 1/2,
4.al-Baihaqi dalam al-Madkhal (241, 324),
5.Ibnu Abdil Barr dalam Jami’ Bayanil Ilmi (1/7-8) dari jalan Hasan bin Athiyah, menceritakan kami Abu A’tikah Tharif bin Sulaiman dari Anas secara marfu’ (sampai kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam).
•Kecacatan hadits ini terletak pada Abu A’tikah. Dia telah disepakati kelemahannya.
•Bukhari berkata: “Munkarul hadits”.
•Nasa’i berkata: “Tidak terpercaya”.
•Abu Hatim berkata: “Haditsnya hancur”.
•Al-Marwazi bercerita: “Hadits ini pernah disebut di sisi Imam Ahmad, maka dia mengingkarinya dengan keras”.
•Ibnul Jauzi mencantumkan hadits ini dalam al-Maudhu’at (1/215) dan berkata, “Ibnu Hibban berkata: “Hadits bathil, tidak ada asalnya.” Dan disetujui as-Sakhawi.
Kesimpulannya, hadits ini yaitu hadits batil, dan tidak ada jalan lain yang menguatkannya.
l Dajjal merupakan sebuah sistem, coba Anda perhatikan dua hadits di bawah ini:
“Tidak ada antara penciptaan Adam hingga hari kiamat yang lebih besar fitnahnya dari fitnah Dajjal.” (HR. Muslim no. 2946)
“Tidak diutus seorang nabi kecuali memperingatkan umat mereka dari sang pendusta bermata sebelah (Dajjal). (HR. Bukhari no.7130)
Berdasarkan kedua hadits di atas fitnah Dajjal sudah ada semenjak Adam as hingga kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dan kepada kita cendekia balig cukup akal ini. Maka bilamana difahami bahwa Dajjal itu merupakan sosok yang akan datang di selesai zaman, maka hal tersebut bertentangan dengan penegasan Tuhan Subhanahu wa Ta'ala di dalam dua ayat di bawah ini:
“Kami tidak menyebabkan hidup infinit bagi seorang insan pun sebelum kau (Muhammad), maka jikalau kau mati, apakah mereka akan kekal?”(QS al-Anbiya 21:34)
“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka ia tinggal di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun.“QS al-Ankbut 29:14)
Nabi Adam as berusia 930 tahun berdakwah dari tahun 5872 – 4942 SM, nabi Nuh as berusia 950 tahun, berdakwah dari tahun 3993 – 4188 SM, jadi seandainya Dajjal itu seorang sosok manusia, berapa usianya hari ini, hitung saja sendiri, tapi yang terang tidak sesuai dengan sunatullah berdasarkan kedua ayat di atas.
Kaprikornus karena Dajjal itu merupakan sebuah sistem pemikiran atau beberapa sistem pemikiran yang esensinya menafikan keberadaan Tuhan Subhanahu wa Ta'ala dan otomatis menolak semua aturan-aturan yang diturunkanNya untuk mengatur kehidupan umat insan dalam aneka macam bidang kehidupan yang meliputi aspek ideologi, politik, sosial budaya dll. semenjak Adam as hingga Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, yang cendekia balig cukup akal ini kita kenal dengan Dienul Islam.
Semua nabi dan rasul secara fisik sudah lama wafat yang masih eksis yaitu ajarannya berupa sistem pemikiran dimana berdasarkan ide-ide yang disampaikannya, maka kita sebagai muslim melaksanakan kewajiban dan larangan sesuai petunjuk Tuhan Subhanahu wa Ta'ala.
Sebagai analogi, kita kenal dengan fatwa ideologi Atheis Komunis yang menurut secara umum dikuasai plus insan fatwa tersebut berasal dari si Yahudi Ashkenazim, Karl Marx 1818-1883. Hari ini Karl Marx sudah tidak ada, mati pada 14 Maret 1883, namun ide-ide pemikiran atau ajarannya masih tetap hidup hingga hari ini dan banyak diterapkan di aneka macam negara Komunis. Contoh yang lain yaitu ideologi Zionis, Theodore Hertzl (1860-1904) pendiri Gerakan Zionisme Internasional sudah lama mati, yaitu pada 3 Juli 1904, namun ideologinya masih hidup dan bahkan mengancam umat Islam, khususnya di Palestina.
Maka jelaslah bagi kami bahwa Dajjal itu merupakan sebuah sistem Atheis semenjak nabi Adam as hingga hari ini dimana kita hidup, yang disiapkan untuk mengatur kehidupan insan di dunia saja, yang cendekia balig cukup akal ini sudah ada disekitar kita dan bahkan banyak menghipnotis pola pikir umat Islam, jadi bukan sebagai sosok yang masih ditunggu-tunggu kedatangannya oleh secara umum dikuasai plus umat Islam. Terbayang kalau Dajjal itu wujudnya yaitu sosok mirip manusia, berapa umurnya.
Oleh karena itu Dajjal tidak memiliki silsilah karena bukan sosok makhluk mirip insan melainkan sebuah sistem pemikiran atau ide-ide. Karena sislsilah menurut definisi yaitu rangkaian keturunan seseorang yang ada kaitannya dengan orang lain yang menjadi istrinya dan sanak keluarganya. Silsilah merupakan suatu susunan keluarga dari atas ke bawah dan ke samping, dengan menyebutkan nama keluarganya.
Untuk lebih jelasnya, di bawah ini kami sertakan sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim mengenai Dajjal sebagai sistem:
Dari Nawas bin Sam’an dia berkata : Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menyebutkan Dajjal pada suatu pagi, maka dia menunduk dan menengadah ketika menyebutkanya, hingga kami menduga Dajjal itu ada di atas pohon kurma, maka ketika kami kembali padanya pada sore hari, maka Beliau mengetahui kedatangan kami dan bersabda : “Ada perlu apa kalian?”, kami menjawab : “Wahai Rashulullah engkau ketika menyebutkan Dajjal pada pagi hari, maka engkau menunduk dan menengadah waktu menyebutnya sehingga kami menduga Dajjal itu ada pada pohon Kurma, Maka Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menjawab : “Hanya Dajjal yang paling membuatku khawatir atas kalian, kalau dia keluar dan saya ada bersama kalian maka saya akan mengalahkannya dengan hujjah/dalil tanpa kalian, kalau Dajjal itu keluar dan saya tidak ada bersama kalian, maka hendaknya setiap orang melawannya dengan hujjah’dalil sendiri dan Tuhan yaitu penggantiku atas setiap Muslim”. (HR. Muslim : Bab Dzikri Dajjal wa Shifatihi wa Ma ma’ahu)
Dalam hadits diatas ditegasakan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bahwa untuk melawan Dajjal dia akan mengalahkannya dengan hujjah atau dalil, demikian juga diperintahkan kepada umat Islam melaksanakan hal yang sama, artinya ketika orang-orang kafir berusaha memalingkan keyakinan umat Islam dari tauhid kepada Tuhan Subhanahu wa Ta'ala dengan aneka macam tipu dayanya a.l. melalui ideologi, politik, ekonomi, sosial dan budaya dll, faktanya hari ini boleh dikatakan negara-negara di seluruh dunia hampir semuanya mengekor kepada sistem Demokrasi Barat atau Komunis Timur dengan aneka macam bentuknya yang menafikan hukum-hukm Tuhan Subhanahu wa Ta'ala, maka seharusnya kita menolaknya dengan hujjah atau dalil al-Qur’an dan hadits shahih sesuai dengan pemahaman yang benar menurut Tuhan dan RasulNya, bukan dengan cara-cara kekerasan atau forceful means mirip terorisme, akan tapi dengan cara-cara hening atau peaceful means karena agama Islam merupakan ad-Dien yang Rahmatan lil ‘Alamin, maka melaksanakan fatwa Islam dengan kaffah yaitu merupakan sebuah keniscayaan bagi setiap mukmin, sehingga dengan amaliah yang sedemikian itu insyaAllah akan mendapat jaminan pertolongan dari Tuhan Subhanahu wa Ta'ala sebagaimana dijelaskannya:
“Jika Tuhan menolong kamu, maka tak yaitu orang yang dapat mengalahkan kamu; kalau Tuhan membiarkan kau (tidak memberi pertolongan), maka siapakah gerangan yang dapat menolong kau (selain) dari Tuhan sesudah itu? Karena itu hendaklah kepada Tuhan saja orang-orang mukmin bertawakal. (QS al-Imran 3:160)
l Bermanfaat tidaknya sebuah informasi tergantung pada keilmuan dan kebutuhan seseorang atas sesuatu, memang pada akhirnya Anda lah yang berhak menentukan.
Semoga bermanfaat
Terimakasih atas tanggapannya,
= Mengenai hadits ” hendaknya kita mencari ilmu hingga ke negeri Cina” penulis artikel dengan jujur sudah menyatakan bahwa hadits tersebut dha’if pada catatan kaki no: 15, artinya tidak bisa dijadikan hujjah, namun nampaknya Anda kurang teliti membaca keseluruhan artikel di atas. Untuk jelasnya kami tambahkan sbb:
اطْلُبُوْا الْعِلْمَ وَلَوْ بِالصِّيْنِ
Carilah ilmu sekalipun di negeri Cina.
Hadits Bathil, diriwayatkan oleh;
1.Ibnu Adi (2/207),
2.Abu Nu’aim dalam Akhbar Ashbahan (2/106),
3.Al-Khotib dalam Tarikh (9/364) dan Ar-Rihlah 1/2,
4.al-Baihaqi dalam al-Madkhal (241, 324),
5.Ibnu Abdil Barr dalam Jami’ Bayanil Ilmi (1/7-8) dari jalan Hasan bin Athiyah, menceritakan kami Abu A’tikah Tharif bin Sulaiman dari Anas secara marfu’ (sampai kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam).
•Kecacatan hadits ini terletak pada Abu A’tikah. Dia telah disepakati kelemahannya.
•Bukhari berkata: “Munkarul hadits”.
•Nasa’i berkata: “Tidak terpercaya”.
•Abu Hatim berkata: “Haditsnya hancur”.
•Al-Marwazi bercerita: “Hadits ini pernah disebut di sisi Imam Ahmad, maka dia mengingkarinya dengan keras”.
•Ibnul Jauzi mencantumkan hadits ini dalam al-Maudhu’at (1/215) dan berkata, “Ibnu Hibban berkata: “Hadits bathil, tidak ada asalnya.” Dan disetujui as-Sakhawi.
Kesimpulannya, hadits ini yaitu hadits batil, dan tidak ada jalan lain yang menguatkannya.
l Dajjal merupakan sebuah sistem, coba Anda perhatikan dua hadits di bawah ini:
“Tidak ada antara penciptaan Adam hingga hari kiamat yang lebih besar fitnahnya dari fitnah Dajjal.” (HR. Muslim no. 2946)
“Tidak diutus seorang nabi kecuali memperingatkan umat mereka dari sang pendusta bermata sebelah (Dajjal). (HR. Bukhari no.7130)
Berdasarkan kedua hadits di atas fitnah Dajjal sudah ada semenjak Adam as hingga kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dan kepada kita cendekia balig cukup akal ini. Maka bilamana difahami bahwa Dajjal itu merupakan sosok yang akan datang di selesai zaman, maka hal tersebut bertentangan dengan penegasan Tuhan Subhanahu wa Ta'ala di dalam dua ayat di bawah ini:
“Kami tidak menyebabkan hidup infinit bagi seorang insan pun sebelum kau (Muhammad), maka jikalau kau mati, apakah mereka akan kekal?”(QS al-Anbiya 21:34)
“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka ia tinggal di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun.“QS al-Ankbut 29:14)
Nabi Adam as berusia 930 tahun berdakwah dari tahun 5872 – 4942 SM, nabi Nuh as berusia 950 tahun, berdakwah dari tahun 3993 – 4188 SM, jadi seandainya Dajjal itu seorang sosok manusia, berapa usianya hari ini, hitung saja sendiri, tapi yang terang tidak sesuai dengan sunatullah berdasarkan kedua ayat di atas.
Kaprikornus karena Dajjal itu merupakan sebuah sistem pemikiran atau beberapa sistem pemikiran yang esensinya menafikan keberadaan Tuhan Subhanahu wa Ta'ala dan otomatis menolak semua aturan-aturan yang diturunkanNya untuk mengatur kehidupan umat insan dalam aneka macam bidang kehidupan yang meliputi aspek ideologi, politik, sosial budaya dll. semenjak Adam as hingga Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, yang cendekia balig cukup akal ini kita kenal dengan Dienul Islam.
Semua nabi dan rasul secara fisik sudah lama wafat yang masih eksis yaitu ajarannya berupa sistem pemikiran dimana berdasarkan ide-ide yang disampaikannya, maka kita sebagai muslim melaksanakan kewajiban dan larangan sesuai petunjuk Tuhan Subhanahu wa Ta'ala.
Sebagai analogi, kita kenal dengan fatwa ideologi Atheis Komunis yang menurut secara umum dikuasai plus insan fatwa tersebut berasal dari si Yahudi Ashkenazim, Karl Marx 1818-1883. Hari ini Karl Marx sudah tidak ada, mati pada 14 Maret 1883, namun ide-ide pemikiran atau ajarannya masih tetap hidup hingga hari ini dan banyak diterapkan di aneka macam negara Komunis. Contoh yang lain yaitu ideologi Zionis, Theodore Hertzl (1860-1904) pendiri Gerakan Zionisme Internasional sudah lama mati, yaitu pada 3 Juli 1904, namun ideologinya masih hidup dan bahkan mengancam umat Islam, khususnya di Palestina.
Maka jelaslah bagi kami bahwa Dajjal itu merupakan sebuah sistem Atheis semenjak nabi Adam as hingga hari ini dimana kita hidup, yang disiapkan untuk mengatur kehidupan insan di dunia saja, yang cendekia balig cukup akal ini sudah ada disekitar kita dan bahkan banyak menghipnotis pola pikir umat Islam, jadi bukan sebagai sosok yang masih ditunggu-tunggu kedatangannya oleh secara umum dikuasai plus umat Islam. Terbayang kalau Dajjal itu wujudnya yaitu sosok mirip manusia, berapa umurnya.
Oleh karena itu Dajjal tidak memiliki silsilah karena bukan sosok makhluk mirip insan melainkan sebuah sistem pemikiran atau ide-ide. Karena sislsilah menurut definisi yaitu rangkaian keturunan seseorang yang ada kaitannya dengan orang lain yang menjadi istrinya dan sanak keluarganya. Silsilah merupakan suatu susunan keluarga dari atas ke bawah dan ke samping, dengan menyebutkan nama keluarganya.
Untuk lebih jelasnya, di bawah ini kami sertakan sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim mengenai Dajjal sebagai sistem:
Dari Nawas bin Sam’an dia berkata : Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menyebutkan Dajjal pada suatu pagi, maka dia menunduk dan menengadah ketika menyebutkanya, hingga kami menduga Dajjal itu ada di atas pohon kurma, maka ketika kami kembali padanya pada sore hari, maka Beliau mengetahui kedatangan kami dan bersabda : “Ada perlu apa kalian?”, kami menjawab : “Wahai Rashulullah engkau ketika menyebutkan Dajjal pada pagi hari, maka engkau menunduk dan menengadah waktu menyebutnya sehingga kami menduga Dajjal itu ada pada pohon Kurma, Maka Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menjawab : “Hanya Dajjal yang paling membuatku khawatir atas kalian, kalau dia keluar dan saya ada bersama kalian maka saya akan mengalahkannya dengan hujjah/dalil tanpa kalian, kalau Dajjal itu keluar dan saya tidak ada bersama kalian, maka hendaknya setiap orang melawannya dengan hujjah’dalil sendiri dan Tuhan yaitu penggantiku atas setiap Muslim”. (HR. Muslim : Bab Dzikri Dajjal wa Shifatihi wa Ma ma’ahu)
Dalam hadits diatas ditegasakan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bahwa untuk melawan Dajjal dia akan mengalahkannya dengan hujjah atau dalil, demikian juga diperintahkan kepada umat Islam melaksanakan hal yang sama, artinya ketika orang-orang kafir berusaha memalingkan keyakinan umat Islam dari tauhid kepada Tuhan Subhanahu wa Ta'ala dengan aneka macam tipu dayanya a.l. melalui ideologi, politik, ekonomi, sosial dan budaya dll, faktanya hari ini boleh dikatakan negara-negara di seluruh dunia hampir semuanya mengekor kepada sistem Demokrasi Barat atau Komunis Timur dengan aneka macam bentuknya yang menafikan hukum-hukm Tuhan Subhanahu wa Ta'ala, maka seharusnya kita menolaknya dengan hujjah atau dalil al-Qur’an dan hadits shahih sesuai dengan pemahaman yang benar menurut Tuhan dan RasulNya, bukan dengan cara-cara kekerasan atau forceful means mirip terorisme, akan tapi dengan cara-cara hening atau peaceful means karena agama Islam merupakan ad-Dien yang Rahmatan lil ‘Alamin, maka melaksanakan fatwa Islam dengan kaffah yaitu merupakan sebuah keniscayaan bagi setiap mukmin, sehingga dengan amaliah yang sedemikian itu insyaAllah akan mendapat jaminan pertolongan dari Tuhan Subhanahu wa Ta'ala sebagaimana dijelaskannya:
“Jika Tuhan menolong kamu, maka tak yaitu orang yang dapat mengalahkan kamu; kalau Tuhan membiarkan kau (tidak memberi pertolongan), maka siapakah gerangan yang dapat menolong kau (selain) dari Tuhan sesudah itu? Karena itu hendaklah kepada Tuhan saja orang-orang mukmin bertawakal. (QS al-Imran 3:160)
l Bermanfaat tidaknya sebuah informasi tergantung pada keilmuan dan kebutuhan seseorang atas sesuatu, memang pada akhirnya Anda lah yang berhak menentukan.
Semoga bermanfaat
Osman 2013-01-07 13:50 #9
0
@ front pembela iiiii
ngasih coment yang bener dong, jangan asbun...
maksudnya apa...?
ngasih coment yang bener dong, jangan asbun...
maksudnya apa...?
Front pembela iiiiii 2013-01-07 13:24 #8
0
dakwah insan yang menganggap tepat disisi lucifer, yang tidak senang akan kedatangan(Yesu s Kristus) Isa almasih , sang Imam mahdi dan kalam Allah, rohullulah wa kalimattuhu. Subhanallah.
Ihsan Muhammad 2013-01-07 08:17 #7
0
saya setuju..
memang Al-Qur'an dan hadits maupun Alkitab banyak berisi kata-kata kiasan,, kita sebagai insan harusnya berfikir secara logika memahahi kata-kata kiasan tersebut..
memang Al-Qur'an dan hadits maupun Alkitab banyak berisi kata-kata kiasan,, kita sebagai insan harusnya berfikir secara logika memahahi kata-kata kiasan tersebut..
edi harnadi 2013-01-05 07:29 #6
+1
maaf sebelumnya ... Saya sanggah ... Hadist yang menyebutkan kejarlah ilmu ke negri china !! Hadist ini dhoif palsu ... Bagaimana ilmu bisa di kejar ke negeri china ilmu dan para Nabi Tuhan datangnya dri timur tengah sepenanjung arab .. Sya nyatakan hadist tersebut palsu tidak ada periwatnya .... 2. djajjal tersebut bukanlah suatu sistem .. Klo akhirzaman.info mengetahui silsilaf djajjal maka akhirzaman.info tidak dgn mudah akan memberi kesimpulan .. Ini terang artikel kurang dan untuk artikel ini saya kasih ratting 3 ... Saya menyukai isu akhirzaman.info tapi untuk yang ini tidk .. Banyak kekurangan dri artikel ini ...
astri 2013-01-04 23:28 #5
+1
tulisan catatannya bagus akan membuat Ya’juj wa Ma’juj atau Gog and Magog ketar-ketir dan para bonekanya/goyim berfikir keras. goresan pena ini yang saya tunggu..terima kasih..
baron 2013-01-04 00:15 #4
+1
pemahaman saya yang awam dan islam keturunan ini jd merasa terdobrak dan tercerahkan dgn goresan pena ini,.....lanjut kan...!!!
Osman 2013-01-03 20:20 #3
+5
Bismillahirrohmaanirrohiem..
menurut pendapat saya akhirzaman.info ini hanya sekedar memberikan pemahamanya kepada khalayak, untuk sekedar mengembangkan pemahaman, tidak lebih, kalau saudara @Kusaini tidak oke tak usah menjaz bahwa pendapatnya ini berasal dari kesombongan mereka, toh saya sendiri merasa tercerahkan dengan statement mereka...
saya rasa anda pun sama dengan saya, merasa terdobrak pemahaman nya dengan pemahaman mereka, saya sarankan anda meneliti lagi dan membandingkanya dengan pemahaman lain, untuk kemudian mengidentifikas i manakah pemahaman yang lebih sesuai dengan maksud dari instruksi al-Qur'an dan Hadits yang shahih.
menurut pendapat saya akhirzaman.info ini hanya sekedar memberikan pemahamanya kepada khalayak, untuk sekedar mengembangkan pemahaman, tidak lebih, kalau saudara @Kusaini tidak oke tak usah menjaz bahwa pendapatnya ini berasal dari kesombongan mereka, toh saya sendiri merasa tercerahkan dengan statement mereka...
saya rasa anda pun sama dengan saya, merasa terdobrak pemahaman nya dengan pemahaman mereka, saya sarankan anda meneliti lagi dan membandingkanya dengan pemahaman lain, untuk kemudian mengidentifikas i manakah pemahaman yang lebih sesuai dengan maksud dari instruksi al-Qur'an dan Hadits yang shahih.
Moh Khusaini SE 2013-01-03 16:12 #2
-3
anda bicara seolah olah anda yang benar dan anda yang pegang kunci surga saja bung kenapa kok gak sekalian anda anda menyalahkan nabi dan sahabatnya sungguh anda hebat membuat kata yang bikin dogma jadi turun segera bertobat kl orang indonesia bodoh lalu anda orang mana dan anda yang paling pintar kali he he he
osman 2013-01-02 21:57 #1
+4
saya oke dengan admin...
lanjutkan terus da'wahnya..
lanjutkan terus da'wahnya..