Loading...

085749607473 Jual Peci Kopiah Songkok MISTERI KEJADIAN ALAM DAN MANUSIA bag.16 - 20



Misteri Alam dan Manusia (16)

  Bumi Kita yang Molek
Didalam sistem Matahari kita bumi bergerak dalam garis edar berbentuk ellips mengelilingi matahari dengan kecepatan  107.000 km per jam, sambil berotasi dengan kecepatan 1670 km/jam. Jarak bumi dengan matahari sejauh 150.000.000 km. Panjang garis ekliptika yang dilalui bumi ketika mengelilingi Matahari sejauh kira kira  940.000 000  km ditempuh selama 365 hari dan 6 jam.
Bumi kita mempunyai sebuah satelit yang senentiasa mengikuti bumi menemaninya dengan setia sepanjang perjalanannya, ia yaitu sang rembulan yang molek. Rembulan yang selalu tersenyum mengelilingi bumi selama sebulan (29 ½ hari), sehingga waktu perjalanan bumi dan bulan itu kita jadikan ukuran setahun dan sebulan, dan lamanya bumi berotasi menjadi ukuran sehari semalam. Letak bumi kita miring dengan sudut 23 derajat. Hal ini yang menunjukkan kepada makhluk bumi pergantian musim, kalaulah bumi tidak miring maka kedua kutub tetap dalam keadaan senja. Barangkali kita tak sempat memikirkan bahwa kehidupan dimuka bumi hanya dapat berjalan pada ruang antara dinginnyan  salju dipuncak gunung dan panas perut bumi. Padahal kalau dibandingkan dengan garis tengah bumi ini ruang kehidupan itu hanya seperti  selembar halaman kertas dari buku yang tebalnya 1000 halaman. Sejarah semua makhluk hidup tertulis pada permukaan kertas tipis inilah. Seandainya udara yang ada diatmosfir mencair maka akan tergenanglah bumi sedalam 10 meter. Itulah misteri yang tersembunyi, tersimpan pada sejarah bumi.
Disekeliling bumi terdapat gas-pembungkus yang tipis dan bening disebut atmosfir yang berisi 23 % oksigen,76 % Nitrogen dan gas lainnya 1%, merupakan pelindung yang melindungi makhluk penghuni bumi dari kehampaan angkasa. Tetapi kenapa tidak Oksigen yang lebih banyak padahal makhluk hidup dibumi memerlukan Oksigen untuk bernafas. Rupanya Tuhan sudah mendisain demikian rupa bahwa komposisi gas didalam atmosfir memang merupakan ukuran yang ideal, alasannya kalau kebanyakan oksigen, bumi dan penghuninya bisa mendapat bencana/ malapetaka kerena Oksigen membuat udara disekeliling kita akan menjadi sangat reaktif diantarannya logam logam perkakas akan cepat sekali hancur dimakan karat. Atmosfir itu merupakan baju bumi kita tanpa atmosfir sinar matahari akan memperabukan semua kehidupan pada siang hari, dan malam hari akan membeku jauh dibawah titik beku. 99 % dari atmosfir terdiri dari zat lemas dan asam yang memberi kehidupan. Kedua gas ini dan gas-gas lain ditahan oleh bumi dengan daya tariknya          ( gravitasi ) Karena daya tarik itu semua benda yang ada dibumi dan yang diatmosfir mempunyai berat. Berat atmosfir itu sangat menakjubkan yaitu 6.000.000.000. ton namun tidak jatuh kerena ditahan Tuhan diantara langit dan bumi sebagaimana yang telah difirmankan Allah:

أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ سَخَّرَ لَكُمْ مَا فِي الْأَرْضِ وَالْفُلْكَ تَجْرِي فِي الْبَحْرِ بِأَمْرِهِ وَيُمْسِكُ السَّمَاءَ أَنْ تَقَعَ عَلَى الْأَرْضِ إِلَّا بِإِذْنِهِ إِنَّ اللَّهَ بِالنَّاسِ لَرَءُوفٌ رَحِيمٌ>
“Tidakkah engkau perhatikan bahwa Tuhan menundukkan bagimu apa saja yang ada dibumi ini dan bahtera yang berlayar dilautan dengan perintah-Nya dan Dia yang menahan cakrawala langit (atmosfir) jatuh kebumi melainkan dengan izin-Nya, sesungguhnya Tuhan benar benar Maha Pengasih dan Maha Penyayang kepada manusia.” ( Q.S 22/ Al Hajj: 65).

Berapa lamakah bumi kita telah mewujud dijagat raya?. Beberapa sarjana dan  berbagai keahlian telah mencoba mengkaji beberapa lama sudah usia bumi kita. Ahli Geologi mencoba menghitung dengan membandingkan usia endapan batu-batu sedimen yang tertua. Kalau kita perhatikan pinggir laut atau sekitar danau perihal proses pengendapan atau sedimentasi ini dapat kita perhatikan dalam pembentukan sebuah delta. Pasir-pasir dan materi lainnya oleh kekuatan air mengalir diseret dan dikumpulkan dimuara sungai. Kecepatan pembentukan delta ini dapat dihitung.
Jikalau tebal suatu endapan dapat dihitung maka lamanya material ini diendapkan dapat pula diketahui dengan cara memakai ketentuan-ketentuan perihal cepatnya sedimentasi tadi. Meskipun pada prinsipnya perhitungan ini kelihatannya sangat gampang tapi dalam praktek akan menemukan kesukaran-kesukaran yang banyak. Pertama harus diketahui bagaimana cepatnya tumpukan batu-batuan dari gunung atau dataran itu ditransportir kelaut. Penyelidikan sudah dilaksanakan di sungai Misisipi di Amerika dan sungai Nil di Mesir dan sungai Rhone di Eropah, oleh karena keadaan iklim yang berbeda-beda maka perhitungan menjadi sukar. Selain dilema iklim pengaruh angin, es, harus juga diperhitungkan.
Walaupun demikian perhitungan secara berangasan dapat juga menggambarkan beberapa lama kira-kira usia satu lapisan atau formasi.
Yang kedua dengan pemberian fosil binatang dapat pula dipisahkan satu lapisan dengan lapisan lainnya lalu menunjukkan nama (misalnya: Paleozoikum) zaman inipun dapat lagi dibagi dalam beberapa masa yang ukurannya lebih pendek seperti: Kambrium, Silur, Karbon, dan Perm. Zaman Mesozoikum dibagi kedalam masa: Trias, Yura dan Kapur
Lapisan yang terletak dibahagian bawah sekali itulah yang lebih dahulu diendapkan, jadi lapisan inilah yang tertua. Tiap-tiap lapisan dan informasi itu dihitung tebalnya dan dengan kecepatan pengendapan dapatlah ditetapkan usia lapisan itu, sehingga untuk periode Kambrium saja keluar angka 70-200 juta tahun, belum lagi angka angka untuk usia bumi.
Pada tahun 1896 Hendri Becquerel andal fisika bangsa Perancis melaksanakan penelitian perihal suatu zat yang mengandung uranium.
Betapa besar arti penyelidikan ini tak dapat dinilai lagi, alasannya sudah mewujudkan suatu revolusi dalam aneka macam macam ilmu pengetahuan. Dan dengan penelitian ini sifat Radioaktif telah terbuka untuk manusia. Beberapa tahun kemudian Nyonya Curie bersama suaminya menunjukkan lagi beberapa zat radioaktif bahkan mereka dapat membuat secara kimia dua macam zat radioaktif yaitu Polonium dan Radium.
Apakah artinya hasil-hasil dari ilmu fisika untuk menetapkan umur bumi? Radium misalnya, ia mempunyai sifat luar biasa, dapat pecah kedalam unsur-unsur yang lain, sambil mengeluarkan cahaya panas dan cahaya-cahaya yang tak dapat dilihat. Cahaya ini mempunyai sifat dapat menembus logam yang tipis.
Ketika Radium zat yang beradiasi ini pecah ia menghasilkan zat yang dinamai Helium sedangkan zat yang tinggal yaitu Plumbum. Radium sendiri yaitu hasil pemecahan dari unsur Uranium yang proses pemecahan ini memakai waktu yang dapat diperhitungkan oleh para ilmuan. Dengan mengetahui berapa banyaknya Uranium yang masih tinggal dengan perbandingannya dengan Radium maka dapatlah dihitung usia satu batuan atau mineral itu. Misalnya mineral Sirkom dari Dakota Selatan diketahui usianya 1584 juta tahun, Uranitit dari Manitoba berusia 1750 juta tahun.
            Bagaimana cara menghitungnya, penulis tidak akan menguraikannya lagi dalam goresan pena ini, kesimpulannya bahwa dengan cara yang demikian para sarjana menemukan angka yang tepat untuk menaksir usia bumi kita kira-kira: 3.350.000.000 tahun, inilah usia bumi dihitung dari semenjak pembentukannya bukan semenjak keberadaannya dalam jagat raya. Kalau dikira-kira-kan bumi sudah ada dalam jagat-raya  sekitar 5.000.000.000.tahun, berapa miliard  tahun sudah umur jagat raya ini ? Kita taruhkan angka 1          ( dengan harga semiliartd ) kemudian kita tambahkan nol sebanyak banyaknya untuk menghitung umur jagat raya akan kita temukan data bahwa alam suatu ketika pernah kosong, belum ada apa apa; dugaan ini diperkokoh dengan Hadits yang sudah dikutip terdahulu.. “Yang ada hanya Allah, dan belum ada sesuatu apapun yang lain dari pada-Nya, dan ketika itu ‘Arsy-Nya diatas air, dan ditulis-Nya pada zikri segala sesuatu dan dijadikan-Nya langit dan Bumi”   ( Hadist Riwayat Bukhari dan Muslim ) Apakah sebelum alam jagat raya ini ada, sudah pernah ada alam sebelumnya? Tentulah jawabannya “mungkin saja “Hal tersebut akan membuat kita  berpikir tak habis habisnya, sebaiknya kita berhenti memikirkan ini, lebih baik kita lanjutkan pembahasan kita tentang  bumi yang kita tempati sekarang.
Allah berfirman
:
وَجَعَلَ فِيهَا رَوَاسِيَ مِنْ فَوْقِهَا وَبَارَكَ فِيهَا وَقَدَّرَ فِيهَا أَقْوَاتَهَا فِي أَرْبَعَةِ أَيَّامٍ سَوَاءً لِلسَّائِلِينَ>
           
“ Dia telah menciptakan didalam perut bumi itu rawasia ( Bar-magnetik ) dan juga diatasnya       ( ada Medan Magnet ) dan barokah ( kekayaan bumi ) dan ditetapkan periodisasi perkembangan bumi dalam empat masa ( ini merupakan penjelasan ) bagi orang yang bertanya” ( QS.41 Fush-shilat : 10 )

Ayat diatas menjelaskan bahwa dalam perut bumi ada Bar-magnetik diatas/meliputi bumi ada Medan Magnit, permukaan bumi penuh barokah Tuhan ada air, ada mineral, bermacam jenis barang-tambang, batu-batuan, hutan rimba dengan kayu kayu yang menyangga, jutaan jenis binatang dari bentuk makhluk air plangton hingga ikan paus raksasa lautan, beratus macam jenis serangga, reptil, binatang menjulur, aneka burung, binatang menyusui, binatang jinak dan binatang buas. Lalu ditetapkan periodisasinya :

Misteri Alam dan Manusia (17)

Keadaan Makhluk pengisi  bumi pada fase-fase tertentu



         Zaman
Umur Dalam Jutaan Tahun
Keadaan Mahluk Pengisi  Bumi



      Archaikum


       2000
Bumi mulai mendingin, pembentukan kulit bumi sedang berlangsung. Laut, sungai, gunug sudah terbentuk. Belum ada kehidupan apapun, hanya ada peristiwa endapan-endapan.


      Algonkium


       1000
Sudah ada bekas kehidupan yang pertama. Lumut kapur dan binatang bersel satu, juga tumbuhan yang bersel satu.


     Kambrium


       600-500
Hanya ada  tumbuhan lumut.
Binatang karang, tiram, udang karang dan cacing.



     Ordovisium



       500-440
Hanya ada tumbuhan lumut.
Kemudian bumi sekonyong-konyong kaya dengan fauna berupa udang karang, tiram cacing dan binatang-binatang karang







      Silur

       440-400
Sudah ada jenis tumbuhan lumut, dan tumbuhan darat tertua.
Hewan air berupa ikan bertulang rawan yang pertama-tama dan ikan yang berkelopak..


      Devon

400-350
Tetumbuhan jenis ekor kuda dan jenis pakis kawat sudah ada.
Binatang bertempat dua, ikan-ikan bertulang yang pertama, ikan berkelopak, hiyu dan pari.



Karbon


350-270
Tumbuh-tumbuhan terdiri dari pohon pakis raksasa dan pohon zegal (lihat gambar).
Sudah ada binatang menjalar yang tertua, sangat banyak binatang yang bertempat dua primitif dan serangga.



Perm


270-225
Tumbuhan jenis pakis raksasa, rumputan jenis ekor kuda dan pohon zegel.
Sudah ada binatang-binatang menjalar, ampibi raksasa (lihat gambar).



Trias


225-180
Tumbuhan yang sama menyerupai diatas.
Binatang menyusui yang pertama dan binatang bertempat dua serta binatng-binatang menjalar



Yura


180-135
Tumbuhan jenis cycas dan tumbuhan semacam cemara sudah ada.
Selain binatang menjalar, ikan dan burung sudah ada                                                                                                                                                                                                                                         jenis burung bergigi, yang pertama. Pertumbuhan subur dari semua jenis binatang menjalar.



     Kriyt/kapur


135-70
Tumbuh-tumbuhan berbunga yang pertama sudah  ada  (berbiji tutup). Binatang menjalar, burung yang bergigi dan jenis bengkarung raksasa, Stegosaurus, Brontosaurus, Iguanodom, Tyrannosaurus, Triceratops (lihat gambarnya).



      Paleocen


70-60
Semua golongan pohon dan bunga zaman sekarang sudah ada. Selain jenis ikan dan burung dan binatang rendah lainnya sudah ada jenis beruk yang pertama, rumpun binatang buas dan binatang berkuku.


      Eosen

60-40
Semua golongan pohon dan bunga zaman sekarang sudah ada. Selain ikan, burung dan binatang menyusui lainnya, juga ada kuda berjari empat (Eohippus) Gajah primitif yang tak berbelalai.


      Oligosen

40-25
Semua golongan pohon dan bunga zaman sekarang sudah ada. Selain ikan dan burung dan binatang menyusui, juga mulai ada kuda berjari tiga. Beruk jenis Gibbon dan binatang menjulur.


        Miocen

25-10
Semua golongan pohon dan bunga zaman sekarang sudah ada. Selain ikan dan burung dan binatang menyusui tingkat rendah, sudah ada jenis monyet berjalan jenis orang utan. Jenis kuda sudah ada yang mempunyai jari sisi yang tidak mencapai tanah.


        Pliocen

             10-2
Semua macam pohon dan bunga-bunga zaman sekarang ada. Selain ikan, burung, monyet, dan binatang menyusuai lain, sudah ada kuda arau tertua, Mastadon dan Kreodon.)* Makhluk jenis Phitekanthropus sudah ada dan jenis yang lebih rendah lagi.



       Diluvium/
       Pleistocen



2-0,01
Semua macam pohon dan bunga-bunga zaman sekarang sudah ada. Selain ikan dan burung, beruk, mulai ada kuda, gajah, Mamout dan beruang gua dan binatang buas
lainnya. Manusia primitif sudah ada menghuni bumi ini.



      Aluvium/holocen


       0,1-  sekarng
Semua macam pohon dan bunga-bunga zaman sekarang sudah ada begitupula hewan-hewan zaman sekarang, Manusia moderen sudah ada menjadi penghuni bumi dan peradabanpun berkembang terus tak ada ujungnya



Misteri Alam dan Manusia (18)

5.             Proses adanya Makhluk Menurut Kajian Metafisika

Dalam  Metafisika istilah proton, netron dan elektron berubah menjadi Bio-proton, Bio-netron dan Bio-elektron yang semuanya disingkat dengan kata Bion = energi hidup. Untuk membedakan sifatnya proton atau netron maka selanjutnaya disebut : Bion-p ( energi hidup yang positip). Bion-n = energi hidup yang netral, Bion-e = energi hidup yang negatif, secara umum disebut Bion saja
Dalam analisis ini makhluk yang ada dan kita kenal dapat dibagi dalam dua bahagian yaitu: Makhluk berfisik dan makhluk Non-fisik ( Makhluk Ruhani )

1.      Benda mati, terbentuk dari Ruh-Jamadi dengan kandungan energi positif (proton) merupakan kausa Moven dan Effisiens menyebabkan adanya gerak untuk menjadi. Kandungan energi netral (netron) berfungsi sebagai alasannya (kausa) materialis sehingga dengan alasannya itu sesuatu yang sedang / akan menjadi, mewujud kedalam wujud materi. Materi ini belum dikenal lagi karena belum ada bentuk.
      Ada dua elektron pembawa kausa Formalis dan Finalis yang berfungsi menunjukkan bentuk dengan aneka ragam bentuk dan materi itupun mewujud dengan menempuh masa tertentu hingga final (batas selesai keberadaannya).

2.      Tumbuh–tumbuhan, terbentuk oleh energi Ruh-Nabati yang mengandung energi positif (Bion-p) yang bermuatan kausa moven dan effisiens dan energi netral (Bion-n)  bermuatan kausa Materialis yang keduanya kausa ini merupakan inti sehingga dengan Kausa Moven, Effisiens dan Materialis itu meluaplah gerak untuk menjadi ada, lalu menjadi materi. Materi ini belum dikenal. Dengan adanya  jenis bion ketiga ( Biob-e ) sebagai Kausa Formalis, Finalis, dan Generis maka materi tadi berbentuk menjadi tumbuhan yang beraneka macam, tumbuh dengan batas hidup tertentu (final) dan dapat berkembang biak melalui penyerbukan.

3.      Hewan, terbentuk oleh Ruh-Hewani dengan kandungan energi positif (Bion-p) yang bermuatan kausa Materialis ( ketiga-tiga kausa ini merupakan inti / nukleus)  sehingga dengan kausa-kausa ini menyerupai keadaannya tumbuhan maka meluaplah gerak untuk menjadi ada lalu menjadi materi yang belum berbentuk. Dengan empat bion yang bermuatan kausa Formalis, Finalis, Generis / Voluntaris dan kausa Sosialis maka makhluk tadi mewujud kedalam bentuk (form) dengan aneka macam macam dengan hidup yang telah terprogram dalam batas waktu, dapat membiak melalui perkawinan, punya keinginan-keinginan biologis, dan dengan kausa sosialis tingkat rendah makhluk itu mengerti akan kelompok,  maka kita kenal adanya kawanan semut, lebah, serigala, kawanan ikan, burung dan lain lain.

4.      Manusia, memiliki dua jisim yaitu jisim yang berangasan disebut tubuh jasmani, menempati alam berdimensi tiga, setingkat dengan hewan; sementara badan  halusnya   (jismu’llathifah) disebut Badan Ruhani menempati alam empat dimensi, alam kehidupan jin. Sebagai makhluk berfisik insan terbentuk dari Ruh-Insani dengan energi positif (Bion-p) sebagai kausa Moven / Effisiens dengan energi netral (bion-n) sebagai kausa Materialis, maka muncullah gerak untuk menjadi makhluk materi sebagaimana kajadian pada makhluk lain. Dengan bion-e bagai kausa Formalis, Finalis, Generis / Voluntaris dan kausa Sosialis / Rasionalis, maka makhluk yang bakal menjadi itu berbentuk dengan bentuk yang paling baik, sebagaimana firman Tuhan :
وَلَقَدْ خَلَقْنَاكُمْ ثُمَّ صَوَّرْنَاكُمْ ثُمَّ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ لَمْ يَكُنْ مِنَ السَّاجِدِينَ>
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan kau (manusia), lalu Kami bentuk tubuhmu, kemudian Kami katakan kepada para malaikat ( ketika Adam dijadikan ): "Bersujudlah kau kepada Adam"; maka merekapun bersujud kecuali iblis. Dia tidak termasuk dari orang yang bersujud “(Q.S. 7/Al-A’raf : 11.

            Dalam ayat diatas ditujukan kepada Adam kerena Adam  akan menurunkan jenis makhluk yang paling tepat berjulukan insan sehingga Malaikatpun menghormat kepada Induk-Manusia itu..

            Lalu hiduplah insan dalam alam kehidupan hingga pada finalnya :
يَاأَيُّهَا النَّاسُ إِنْ كُنْتُمْ فِي رَيْبٍ مِنَ الْبَعْثِ فَإِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُضْغَةٍ مُخَلَّقَةٍ وَغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِنُبَيِّنَ لَكُمْ وَنُقِرُّ فِي الْأَرْحَامِ مَا نَشَاءُ إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى.......
“Hai manusia, kalau kau dalam keraguan perihal kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menyebabkan kau dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari ‘alaqah ( lintah-mikro ), kemudian dari segumpal daging yang tepat kejadiannya dan yang tidak sempurna, semoga Kami jelaskan kepada kau dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki hingga waktu yang sudah ditentukan,………..”(Q.S.22/ Al-Hajj: 5).

      Lalu manusiapun  terdorong untuk melampiaskan keinginan-keinginannya, berkembang biak, bermasyarakat dan  berkarya untuk kebutuhan hidupnya yang terus semakin melaju, berkembang biak dan mengumpul harta dan perhiasan, butuh tranfortasi, menyebarkan peternakan dan perladangan/perkebunan.  ( Q.S.3/Ali-Imran : 14 ) Kenapa insan dapat maju kearah kebudayaan dan peradaban yang tinggi? Ini disebabkan kerena diantara insan ada yang memiliki bion-jiwa sebagai kausa Supra Rasionalis yang memiliki daya cipta yang tinggi yang bisa menemukan penemuan baru. Dan setelah itu ada diantara insan yang memiliki bion jiwa sebagai kausa Supra Spritualis dan mereka-merekalah yang mengenal alam spritual. Adapun yang bisa mendapatkan wahyu karena  memiliki bion jiwa sebagai kausa Supra Spritualis, ia muncul ditengah kehidupan insan sebagai Nabi atau Rasul membimbing insan untuk mengenal Allah, Tuhan yang Maha Esa dan hidup dalam bertingkah laku baik menutrut fatwa Allah.

5.      Jin, mewujud dari energi Ruh Hewani dan Insani dengan energi positif (bion-positip) sebagai kausa Moven / Effisiens tanpa energi netral (bion-netral) karena jin tidak butuh tubuh materi. Yang berasal dari Ruh Hewani dengan bion menyerupai yang dimiliki hewan, mewujudlah Jin yang dapat menjelmakan dirinya dalam bentuk hewan terutama hewan melata, paling tinggi tingkat Pitekantropus atau Homo Neandertal, yang kalau muncul dibumi, atau kalau insan dapat melihatnya bentuknya menyerupai insan monyet. Orang-orang menamakannya Gondoruwo. Yang berasal dari Ruh Insani dan memiliki bion jiwa menyerupai yang dimiliki insan bila ia mewujudkan/ menampakkan diri kealam konkret dia menyerupai bentuk insan biasa dengan suku bangsa dan bahasa menyerupai insan juga. Mereka juga ada yang memiliki bion jiwa sebagai kausa Rasionalis dan Spritualis, karena itu mereka juga berbudaya dan beragama, tapi tidak hingga memiliki Supra  Spiritualis kerena itu Jin tidak mempunyai peradaban yang lebih tinggi dari insan dan tidak ada Nabi dari kalangan Jin. Pada generasi Umat Manusia dan Umat Jin kiamat Bangsa Jin bernabikan Nabi Muhammad saw, karena dari kalangan Jin dan Manusia hanya Muhammad yang memiliki bion jiwa sebagai kausa Supra Spritualis sehingga beliaulah yang bisa mendapatkan getaran Wahyu Ilahi. Dalam pandangan Islam Jin dan insan yaitu makhluk yang sama-sama mendapat amanah dan tanggung jawab dalam mengamalkan Al-Qur’an , ( baca :(Q. S. 55/ Ar Rahman: 31s/d 45).
Ada juga jenis Bangsa Jin yang hanya memiliki bion jiwa Rasionalis yang melayang-layang yang mengisi alam empat dimensi tanpa punya bion-positip sebagai alasannya menjadi, maka jin ini hanya merupakan energi pikiran saja tanpa tubuh halus Kadang-kadang energi ini bisa menyambar pikiran insan yang sedang kosong sehingga orang yang tersambar itu dianggap kesurupan Ruh orang yang sudah mati, padahal orang mati sudah berada dialam Barzakh mana mungkin dapat bebas kebumi walau di alam D4. Hal-hal yang misteri menyerupai ini akan dibicarakan kemudian pada buku Misteri Manusia. Banyajk diantara Jin yang memiliki energi Spritual sehingga dapat melaksanakan keajaiban-keajaiban sebagaimana insan juga punya kedikjayaan. Jin menyerupai inilah yang diperintah oleh Nabi Sulaiman untuk membangun “pilar yang tinggi”, malah ada jenis Jin yang memiliki energi Spritual yang sanggup memindahkan singgasana Ratu Balkis hanya dengan waktu singkat, sesingkat berdirinya seseorang dari daerah duduknya, namun kedikjayaan Jin menyerupai itu masih dikalahkan oleh Manusia. ( baca : Q.S. 27: 38–39). Al-Qur’an menjelaskan bahwa bangsa Jin jauh lebih dahulu menempati bumi sebelum insan tapi mereka tidak lebih pintar dan lebih mulia dari manusia, mereka dibuat dari api yang panas sebagaimana yang tertera dalam ayat:
وَالْجَانَّ خَلَقْنَاهُ مِنْ قَبْلُ مِنْ نَارِ السَّمُومِ
“Dan telah kami jadikan Jin sebelum insan dari api yang panas” (Q.S. 15 / Al-Hijir: 27).

Jin itu ada yang bermasyarakat menyerupai Manusia dan dapat bekerjasama dengan insan sebagaimana yang dikisahkan oleh perawi hadist Al-Baihaqy:

“Sesungguhnya seorang laki-laki dari Anshor pernah keluar untuk sholat ‘isya, lalu ditawan oleh Jin dan hilanglah ia untuk beberapa tahun, sementara istrinya sudahpun kawin lagi. Kemudian ia pulang ke Madinah, lalu Saidina Umar bertanya perihal peristiwa kehilangan dirinya.Maka ia menjawab: Saya pernah ditawan Jin, lalu saya tinggal bersama mereka dalam waktu yang lama. Mereka kemuadian diperangi oleh kaum Jin yang beriman. Banyak diantara mereka terbunuh dan sebagiannya yang hidup ditawan termasuklah aku. Mereka berkata: Kami melihat engkau ini lelaki yang beriman, oleh karena itu tidak halal bagi kami untuk menawanmu. Mereka memperkenankan saya untuk memilih antara tinggal bersama mereka atau kembali ke keluargaku; maka akupun memilih untuk pulang ke keluargaku. Lalu mereka mengantarkan saya ke Madinah. Maka Saidina Umar berkata: “Apa yang menjadi makanan mereka?” Jawabnya: “Kacang pul dan apa saja yang tidak disebut nama Allah”. Umar bertanya lagi: “Apa yang menjadi minuman mereka?” Jawabnya: “Buih air”. (Hadist Riwayat Syafi’i dan Baihaqy).

Dalam Hadist yang lain dari Ibnu Mas’ud ada diriwayatkan bahwa pernah utusan Jin datang menemui Nabi lalu berkata:

 “Ya Muhammad cegahlah ummatmu dari beristinjak dengan tulang dan tahi unta kering, sesungguhya  Allah ta’ala telah menyebabkan bagi kami padanya itu Rizki”.
( Abdul Ghoni Asykur, Rahasia alam Jin; CV Bintang Pelajar, 1987 hal. 28, 29)

 Pada riwayat yang lain dikatakan bahwa tulang itu merupakan salah satu dari makanan jin dan tahi unta kering itu untuk makanan ternak mereka. (Allahu A’lam).

6.      Malaikat mewujud dari energi Ruh-Ruhani dan dengan energi bion-positif   ( Bion-p)  ia terdorong untuk menjadi tapi tidak berwujud materi kerena atom jiwanya tidak memiliki bion-netral ( Bion-n ).  Bion sebagai kausa Spritualis dan Supra-spritualis, merupakan pembentukan kepribadian Malaikat yang mereka tidak membiak, tapi mereka bertambah banyak hanya dengan persentuhan intelegensi dan Ruh lalu menjadi, mereka tidak berbudaya tanpa kausa finalis maka mereka tak pernah sakit dan pernah mati dia bagaikan cahaya yang tak pernah padam hidupnya hanya berbakti kepada Tuhan dan menjalankan peran sebagaimana yang ditentukan Tuhan kepada mereka. Kalau Malaikat tidak mati berarti dia serupa dengan Alah. Kenapa dikatakan serupa dengan Tuhan ? Tidak serupa !, Tuhan tidak berawal dan tidak berakhir, Malaikat berawal dan tidak berakhir, Malaikt dijadikan dari Nur, dia adalah  makhluk. Yang mengatakan Malaikat serupa dengan Tuhan hanya kerena dia tidak mati pastilah orang itu benar-benar Ahmaq ( kurang cendekia ).Yang dikatakan mati ialah kalau Ruh keluar dari badan, Malaikat tak punya tubuh maka ruhnya tak pernah keluar jadi tak pernah mati. Bukankah ada ayat mengatakan : “ Setiap yang bernyawa akan mati ?”

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ
“Tiap-tiap yang berjiwa akan mencicipi mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.( QS.3/ Ali-Imran : 185 )
Dalam ayat tersebut ada kata kata : كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ yang terjemahan  harfiahnya yaitu : “ Setiap Nafs ( Diri ) akan merasai mati. Nafs itu yaitu diri-peribadi atau batang tubuh halus yang dibungkus tubuh berangasan ( fisik ) yang dalam kajian Metafisika Nafs itu yaitu Tubuh Bio-plasmik yang dalam Filsafat Islam disebut Jismu’l lathifah. Ayat diatas  menjelaskan bahwa : “ hanya yang punya Nafs yang bisa mencicipi mati”, mencicipi bagaimana rasa dialam Barzakh, bagaimana rasanya dibangkitkan dialam akhirat. Adapun makhluk yang tidak punya Nafs menyerupai hewan hewan meraka tidak mencicipi bagaimana alam kematian itu mereka tidak dibangkitkan lagi diakhirat. Kalaupun diakhirat ada tumbuh-tumbuhan dan hewan-hewan, itu bukan tumbuhan dan hewan bumi yang dihidupkan lagi tapi yaitu tumbuhan dan hewan alam akhirat, yang keadaan dan bentuknya serupa dengan yang kita kenal dibumi sebagaimana yang di isyaratkan Al-Quran :

وَبَشِّرِ الَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ كُلَّمَا رُزِقُوا مِنْهَا مِنْ ثَمَرَةٍ رِزْقًا قَالُوا هَذَا الَّذِي رُزِقْنَا مِنْ قَبْلُ وَأُتُوا بِهِ مُتَشَابِهًا وَلَهُمْ فِيهَا أَزْوَاجٌ مُطَهَّرَةٌ وَهُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
“Dan sampaikanlah isu bangga kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap ketika mereka diberi rezki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan: "Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu, padahal mereka diberi buah-buahan yang serupa ( dengan buah-buahan dibumi ) dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya.”          ( QS.2/ Al-Baqarahj :25 )

      Dalam ayat diatas ada kata kata :
 وَأُتُوا بِهِ مُتَشَابِهًا  yang bermakna : “dan didatangkan kepada mereka itu yang sama menyerupai yang dikenalnya ketika hidup dibumi”. Kaprikornus buah buahan Surga yaitu tanaman Surga bukan tumbuhan bumi yang dibangkitkan lagi.
      Kalau begitu apakah Jin juga tidak mati, bukanlah mereka tidak punya fisik?. Jin itu punya fisik hanya fisiknya non-materi,  kerena tubuh jin dibuat dari unsur api maka fisiknya tak kelihatan dan umurnya panjang panjang, kalau insan dari unsur tanah ( materi ), fisiknyapun dibangun dengan zat tanah maka umur manusiapun pendek-pendek, Malaikat dari Nur hanya Ruh tak berbungkus tubuh materi ataupun tubuh yang bersifat non-materi maka Malaikat umurnya abadi.





Misteri Alam dan Manusia (19)

                   DIMENSI-DIMENSI ALAM
1.      Pengertian dimensi Menurut Matematika
Perkataan dimensi berarti ukuran ruang. Dalam karya ini penulis mencoba membahas pengertian “dimensi” semoga kita dapat memahami perihal ukuran ruang, baik ruang yang ada dialam konkret maupun  ruang yang ada dialam gaib.
Dengan Matematika khususnya Ilmu ukur ruang, dimensi dapat dibedakan kedalam tujuh (7) dimensi, (disingkat D) yaitu: D0, D1, D2, D3, D4, Dh ( Hight-Dimensi/ Dimensi tinggi) dan Dimensi tak terhingga (. D ,  )
Dimensi nol (D0) hanya memiliki satu titik, D1 mempunyai dua titik, D2 tiga titik, D3 empat titik, D4 lima titik, Dh dan D , tidak lagi ditandai dengan titik. Dimensi satu   
 ( D-1 ) yang punya dua titik kalau kedua titik dihubungkan akan terwujud “garis”.
D2 dengan tiga titik, kalau dihubungkan akan tercipta “muka”. D3 yang memiliki empat titik, kalau dihubungkan akan tercipta “ruang”. Itulah ruang tiga dimensi. D4 memiliki lima titik kalau dihubungkan akan tercipta: 2 (D3) yang akhirnya akan menjadi 5 (D3). Inilah ruang empat dimensi. Hasil perhitungan ini tidak cocok dengan perhitungan matematik, tapi kalau kita kaji secara cermat memang akhirnya demikian. Semestinya D3 + D3 = 2 D3, tapi nyatanya 5 D3.  Mari kita turunkan uraian ini dalam bentuk gambar.
Titik yaitu menjadi syarat terwujudnya garis, dan garis menjadi syarat untuk terwujudnya muka, dan muka menjadi syarat untuk terwujudnya ruang. Titik-titik yang ada pada garis, muka atau ruang itu kita beri nama:T1, T2, T3, T4, T5.
 1
0

D1 = T1
                                                                                      
                                                                                            3
                                                                                   
                                                           


        0                        0
                                                                            1                    2
            D1 = T2                               
                                                                                                                                        D2 = T3



 


                        D3 = T4

Ruang empat dimensi itu sebetulnya yaitu Ruang tiga dimensi yang dipadukan atau dua buah D3  ditangkupkan, satu mukanya berlapis sehingga menyerupai dua buah kerucut yang dilengketkan, yang tadinya dasarnya terdinding oleh satu muka dengan terpadu itu muka itu menjadi hilang sehingga tembus keruang tiga dimensi lain, tapi akhirnya bukan dua ruang tiga dimensi yang diperoleh melainkan lima ruang tiga dimensi . Itulah sebabnya maka ada rumus 1D3 + 1D3 = 5D3 = D4

Titik (T) 1, 2, 3, 4, yaitu empat muka yang dipakai untuk membentuk D4, dengan T5-nya (sebuah D3 sebagai sub 1 dari D4) berbatasan dengan Sub 5. D4 yaitu T. 1, 2, 3, 5. Demikian pula D3 dengan T. 5, 2, 3, 4 berbatasan dengan D3 (T. 5, 4, 1, 2) yang kedua D3 ini berbatasan pula dengan D3 (T. 5, 4, 1, 2). Sehingga dengan demikian ada empat (H) hijab yang telah terbuka yaitu:   H. 1, 2, 3;  H. 3, 4, 5  H. 5, 4, 2; H. 5, 4, 1

T. 5,2,3,4, yaitu D3 sebagai sub 2, D4

T. 5,4,3,1 yaitu D3 sebagai sub 3, D3

T. 5,4,1,2 yaitu D3 sebagai sub4 dari D4

T. 1,2,3,5, yaitu D3 sebagai

Apakah makna tersembunyi yang terkandung dalam Filsafat Matematika ini ?. Karena matematik hanya terikat dengan ukuran-ukuran dalam dua dimensi maka sulit untuk memahami gambar yang menterjemahkan keadaan tiga dimensi apalagi yang empat dimensi.
            Marilah kita baca makna dimensi ini dari sudut pandang metafisika

2.      Pengertian Dimensi dalam kajian Metafisika.

Alam dimensi 0 ( D-0 )
Alam dimensi 0 yaitu Alam dimana tidak ada gerak, yaitu alam sebuah titik yang mengambil daerah sebesar dirinya, kalau diumpamakan titik itu makhluk hidup, maka si titik tidak mengenal sekelilingnya dan juga dirinya sendiri alasannya alam titik, seluruhnya tertutup dinding (hijab). Tapi pada hakikatnya tidak ada makhluk hidup dialam D-0

            Alam dimensi satu (D1)
Alam dimensi satu yaitu Alam gerak satu arah, arah maju atau mundur. Alam ini yaitu alam dua titik yaitu sebuah garis. Kalau diumpamakan titik-titik itu makhluk hidup maka dalam garis itu sang makhluk hanya dapat bergerak maju atau mundur, berarti dia dapat mengenal titik didepannya dan titik yang dibelakangnya.
Titik-titik lain yang ada dalam garis tidak dikenalnya lagi alasannya sudah terdinding oleh titik-titik didepannya atau dibelakangnya. Namun tidak semua titik mempunyai kecakapan yang sama. Titik paling belakang hanya dapat melihat yang didepannya dan titik paling selesai hanya dapat melihat yang dibelakangnya. Supaya semua titik mempunyai kecakapan yang sama maka garis itu harus menjadi garis lingkaran, sehingga semua titik-titik itu mempunyai kecakapan sama.

             Dimensi dua (D2)
Alam dimensi dua yaitu alam yang digambarkan dengan tiga titik dengan tiga garis, sehingga mewujudlah sebuah bidang atau muka. Jika titik dalam bidang ini yaitu makhluk hidup dia dapat mengetahui titik-titik yang ada didepan, dibelakang serta titik disampingnya, namun ia tidak mengenal apa arti atas dan bawah, jadi dia dapat bergerak dalam bidang satu muka yang memiliki tiga garis. Ini artinya alam dua dimensi memiliki wawasan tiga kali lipat dari dimensi satu dengan wawasan yang jauh berbeda, karena alamnya mempunyai keluasan. Itu kalau bidang itu datar lain halnya kalau bidang itu ditegakkan maka mahkluk yang ada pada bidang itu mengenal atas dan bawah. Maka dialam dua dimensi hidup tumbuh-tumbuhan yang mngenal dirinya sendiri yang tidak mengenal tumbuhan lain.
             Dimensi tiga (D3)
Alam dimensi tiga yaitu alam yang memiliki ruang empat titik, empat muka akan tetapi memiliki enam garis berarti makhluk yang berada pada alam tiga dimensi memiliki kecakapan enam kali mahluk penghuni D1 dan empat kali penghuni D2 artinya makhluk hidup yang ada dalam alam tiga dimensi bisa mengenal lingkungannya bisa berpindah daerah mengambil bidang lain yang disukainya tapi hidupnya masih dalam ruang yang terbatas dimana ia tidak mengetahui asal usulnya, masa depannya, tidak mengetahui pilihan. Ia hidup dalam alam qadar yang mengisi alam tiga dimensi itu, dengan qudrat miliknya yang bisa pula menundukkan alam dimensi 2, dan 1 dan tidak mengenal D0 dan hanya sedikit sekali mengenal D4. Di Alam D3 ini hidup binatang, didimensi dua hidup tumbuh-tumbuhan dan dimensi satu yaitu alam benda mati dan dimensi 0 yaitu episode dari dimensi satu (tak berpenghuni).

             Alam empat dimensi (D4)
Alam dimensi empat  adalah ruang dimana penghuninya punya kemampuan dengan pandangan tembus karena dinding-dinding yang membatasi ruang tiga dimensi  sebahagian besar sudah terbuka sehingga makhluk yang menghuni alam D4 dapat menembus dinding materi ia dapat melewati alam tiga dimensi dua dimensi malah hingga satu dimensi. Melihat kepada gambar hasil perhitungan matematik, D4 = 5 x D3, itu artinya ada empat dinding yang telah tembus : terbuka dinding sebelah belakang itu artinya makhluk D-4 dapat masuk kedunia D-3, D-2 dan D-1, terbuka kekiri dan kekanan artinya ia mengenal lingkungannya , terbuka kedepan artinya makhluk ini bisa memperhitungkan kemasa depan tapi tidak terbuka keatas jadi mereka tidak mengetahui yang gaib. Alam D-4 dihuni Jin dan Manusia,  tetapi secara fisik Manusia menbempati lama tiga dimensi bersama hewan . Jin dapat membuat perkampungan dialam D-4 yang bagi kita melihatnya  hanya sebuah hutan kecil, malah kadang kadang hanya sebatang pohon besar tapi kiranya merupakan perumahan kaum Jin.  Dimanakah Alam Manusia ? Manusia memiliki fisik/badan yang butuh ruang gerak sama dengan hewan maka sebagai makhluk yang berfisik insan ada dalam ruang tiga dimensi D-3. Tapi insan bukan hanya makhluk berfisik tapi juga punya tubuh Rohani maka Rohaninya menempati ruang empat dimensi D-4, jadi Manusia menempati dua ruang alam yang berdimensi tiga ( D-3 ) dan berdimensi empat ( D-4 ) karena itu insan dapat menguasai dimensi tiga dan seterusnya kebawah dan mengetahui sebagian alam empat dimensi itulah kelebihan insan dari Jin. Sekiranya  manusia hidup hanya dikuasai hawa nafsu maka setaralah insan dengan hewan yang hanya mengenal ruang tiga dimensi dan dimensi dibawahnya dan tidak mengenal empat dimensi itu artinya insan itu hanya mengenal yang materi tidak mengenal/ tidak percaya dengan yang gaib. Kerena Jin menempati alam empat dimensi maka tubuhnya tidak kelihatan ( bukan kerena dia tak bertubuh ) kecuali ia masuk kealam tiga dimensi maka mau tak mau ia harus memakai tubuh walaupun sekedar tiruan atau pinjaman. Tapi insan yang masuk kedalam dimensi empat tidak perlu memakai tubuh baru, atau tubuh-lain cukup dengan menanggalkan jasadnya untuk sementara atau dengan cara  meleburkan jasadnya  menjadi tubuh bioplasmik (tubuh energi ), otomatis ia sudah berada di Dimensi empat.




MISTERI ALAM DAN MANUSIA (20)

            Alam Dimensi Tinggi dan Dimensi tak terhingga (Dh, D ,)
Dimensi yang lebih luas dan lebih tinggi dari dimensi empat tidak disebut dengan dimensi lima, karena ukuran lima tersebut tak dapat diwujudkan dalam teori ilmu ukur ruang, karena tidak ada daerah untuk T6. Karena itu dihipotesiskan bahwa yang ada yaitu Hight-Dimensi/ dimensi tinggi (Dh) artinya dimensi diatas empat. Kalau kita kembali merenungi gambar Empat dimensi yang mempunyai 5 T, dengan enam bidang / muka, kalau T ke 6 kita letakkan setiap sisi dapat lagi dibubuhi titik, jadi tidak akan berhenti. Maka disebut saja dimensi tiggi dan dimensi-tak terhingga,    ( D-h / D ,). Di D-h dan D , siapa saja yang bisa masuk kedalam ia dapat mengetahui masa lampau, dapat melihat jauh kedepan dapat mengenal yang diseberang kenyataan dapat memperhitungkan kodrat yang meliputi yang ada dalam maupun yang diluar dirinya. Dinding ruang D-h tembus terbuka, tembus kearah kemasa lampau, kemasa akan datang, dapat melihat/mengenal yang gaib dapat melihat alam hewan, tumbuhan dan benda hingga kebagian yang amat halus malah dapat mengenal dan melihat atom dan  energi. Sehingga makhluk D-h dan D ,  dapat melihat D4, D3 , D2 , D1  dan  D0 dengan seutuhnya.
Berbeda dengan makhluk empat atau tiga dimensi, hanya anggota tertentu saja yang dapat bekerja menurut fungsinya, misalnya mata untuk melihat, kuping untuk mendengar, akan tetapi makhluk D-h, D , tidak hanya punya panca indra tapi punya multi-indra yang dapat melihat dengan hati dan pikirannya dapat mendengar dari jarak jauh, jelasnya ia berpikir seutuhnya, melihat seutuhnya dan mendengar seutuhnya. . Dalam ruang tiga dimensi orang masih dapat memperhitungkan kecepatan dengan ukuran cahaya (300.000 Km/detik) tapi ruang D-h dan D , tidak dapat diukur dengan hitungan kecepatan cahaya tersebut, kecepatannya yaitu secepat pikirannya jadi ketika ia memikirkan sesuatu daerah seketika itu juga ia hingga ketempat itu. Bila ia memikirkan benda apa saja  seketika itu juga benda itu ada didepannya
 Dimensi tak terhingga ini hanya dapat ditembus oleh para Malaikat dan mungkin juga Ruh-ruh anak cucu Adam yang belum menjadi insan atau Ruh suci yang sudah meninggalkan jasadnya.Dan ada beberapa insan yang bisa memasuki dimensi ini bila ia menjadi Rasul yang terpilih.
 Dimensi ini memiliki unsur dari Dimensi lainnya maka Malaikat selain bisa masuk ke Alam (D ,) juga bisa menjelajahi D-h, D4, D-3 dan seterusnya, hingga D-0.

a.      Makhluk yang mungkin mendiami pada tiap Dimensi

Pada fasal yang lalu sudah dibicarakan tujuh langit Alam-Ruhani, tujuh macam langit jagat raya. Supaya mudah memahaminya kita bagi dua saja eksistensi Alam ciptaan Allah  pertama yaitu Alam Syahadah yang ruangnya meliputi D-0,   D-1, D-2, D-3 dan D-4.  Bumi yang kita tempati sekarang memiliki ruang D-3, kalaupun kita keluar dari Bumi menembus langit Solar sistim kita masih diruang D-3, kalaupun kita punya pesawat yang dapat menjelajahi alam semesta ini, kita masih berada dalam ruang D-3. yang amat luas. Kalaupun sebuah materi dihancurkan sehingga menjadi atom dan sekiranya kita bisa mengecilkan diri sebesar elektron maka dalam atom itu kita menemukan ruang tiga dimensi. Ada orang sedang dibumi    ( D-3 ) tapi ia bisa masuk keruang D-4, berarti walau kita ada dialam syahadah yang berdimensi tiga, namun  disitu ada D-4, berarti bumi yang berdimensi tiga ini juga memilki ruang empat dimensi.,  D-4 tidak  berada dilangit alam gaib, bisa ada didalam alam syahadah..

“ Abbas pakcik Nabi berkata : Kami dan para teman lain berjalan bersama Rasulullah antara Makkah dan Madinah melewati sebuah lembah. Nabi bertanya : Lembah apa ini ? Jawab teman : “ Lembah Azraq”. Sabda Nabi :” Aku menyerupai melihat Musa A.s. ( dan nabi menjelaskan warna kulitnya, rambutnya ya semuanya yang Daud penyampai isu ini tidak hafal ). Dia meletakkan kedua jarinya dikupingnya dan meninggikan suaranya sambil bertalbiyah”. Kami terus berjalan hingga mendaki puncak dan Nabi bertanya lagi : puncak apa ini ?”. Jawab para teman Puncak Harsya.”. Kata Nabi : “ Aku seolah olah melihat Yunus sedang mengenderai unta merah, dia memakai jubah bulu, tali kekang untanya dari serat serabut, dia melalui lembah ini sambil membaca talbiyah “ ( Hadits shohih riwayat Muslim ) (Ma’mur Daud : Terjemah shohih Muslim I, hal 92,93 )
            Dari Hadits diatas dapat kita fahami bahwa Nabi Muhammad berada dalam ruang berdimensi tiga ( bumi ) tapi dia bisa melihat tembus kedimensi empat malah masuk kedalam waktu masa lampau hingga kemasa Nabi Musa dan Yunus; padahal jiwa raganya masih dibumi.
Adapun tujuh tingkatan langit gaib yang telah dijelaskan diatas secara teori dapat dipadukan menjadi tiga jenis Alam yaitu : Alam Rabbani, Rahmani, dan Ruhani disebut Alam-Malakut. Alam Insani disebut Alam Nasut, Alam Hewani,  Nabati, dan Jamadi disebut Alam Jabarut.  Nama nama tersebut hanya merupakan hasil logika para Shufy masa lampau, nama tersebut tidak didapati dalam ayat atau Hadits..

Dahulu-kala, waktu yang tak dapat dihitung berapa juta atau miliard tahun silam kita sudah pernah menghuni Alam Ruh dan disana semua bersaksi bahwa Tuhan itu Tuhan-kita ( QS.7/Al-A’raf : 172 ), kemudian kita dapat giliran turun kebumi melalui kandungan seorang ibu. Kitapun mengenal bumi kita , langit kita  itulah alam nyata, alam syahadah. Manusia kalau mati akan masuk ke alam qubur atau Alam Barzakh , yaitu alam yang meliputi  langit pertama, kedua, ketiga, keempat, kelima, keenam dan langit ketujuh. Kaprikornus dari langit pertama alam gaib hingga langit ketujuh merupakan  Alam Barzakh, bukan langit yang kita kenal sehari hari yaitu langit jagat raya yang berisi bintang bintang. Kalau suatu ketika dihari kiamat alam Barzakh itu pecah maka hanya ada satu hari saja yaitu : hari terakhir atau Alam Akhirat, ketika itu alam syahadah, jagat raya hancur dan lenyap, tidak ada lagi benda dalam jagat semua berubah menjadi energi, energi berubah menjadi Nur kembali keasal menyerupai semula.  Apakah Alam Barzakh daerah penantian Ruh yang meninggalkan tubuh dengan Alam Ruh daerah penantian Ruh yang belum berkesempatan hidup dialam yang sama?. Ya kemungkinan alam yang sama  hanya berbeda Dimensi tidak bercampur baur. Ukuran dimensi berapakah alam Barzakh itu?. Alam Barzakh penghuninya makhluk Ruhani diduga berdimensi tinggi ( D-h ). Apa dasarnya penulis mengatakan bahwa tujuh lapis langit itu berdimensi tinggi ?

“Waktu Nabi Muhammad Mi’raj kelangit, dilangit pertama dia berjumpa dengan Nabi Adam ( bukanlah Nabi Adam sudah wafat? Kalau Nabi Muhammad bertemu Adam berarti yang ditemuinya itu yaitu Ruh Nabi Adam tentu itu yaitu alam barzakh kerena semua yang mati tempatnya di Barzakh ) Dalam hadits itu dikatakan bahwa  dikanan dan dikiri Nabi Adam terlihat sesuatu yang menghitam ( berupa bayangan hitam tak terperinci apa sebetulnya yang menghitam itu ) kalau Adam melihat kearah kanan dia tertawa tapi kalau dia melihat kekiri dia menangis. Jibril mejelaskan kepada Nabi Muhammad bahwa  Nabi Adam tertawa kerena yang  menghitam disebelah kanan itu yaitu Ruh anak cucunya yang berinfak sholih sementara yang menghitam disebelah kirinya  adalah Ruh anak cucunya yang jahat maka Adam sedih dan menangis.” ( Ma’mur Daud : Terjemah Shohih Muslim ,hal : 86,87 )

Nabi Adam yang sudah beribu-ribu tahun dialam Barzakh ketika Nabi Muhammad Mi’raj, Adam As sedang berada dilangit pertama ( belum tentu kedudukan dia dilangit pertama ) tapi  Adam dapat melihat anak cucunya, padahal anak-cucu Adam itu yaitu manusia akan datang bagi Adam,  itu berarti alam langit pertama itu sudah tidak berhijab. Adam dapat memandang tembus padahal diantara anak cucunya menyerupai Ibrahim waktu itu berada dilangit ketujuh, Musa dilangit keenam, Harun dilangit kelima, Idris dilangit keempat, Yusuf dilangit ketiga, Isa dan Yahya dilangit kedua.
Jadi ada empat alam yang pernah kita huni / yang akan  dilewati  a. alam Ruh, b. alam syahadah, c. alam barzach dan d. alam akhirat.
كَيْفَ تَكْفُرُونَ بِاللَّهِ وَكُنْتُمْ أَمْوَاتًا فَأَحْيَاكُمْ ثُمَّ يُمِيتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيكُمْ ثُمَّ إِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
“Mengapa kau kafir kepada Allah, padahal kau tadinya mati, lalu Tuhan menghidupkan kamu, kemudian kau dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nya-lah kau dikembalikan?” ( QS.2/ Al-Baqarah : 28 )

Tadinya kita masih mati ( belum ada dialam syahadah tapi Ruh kita sudah ada di Alam Ruh, kemudian kita lahir dan eksislah kita di-Alam syahadah, kemudian mati masuk ke Alam-Barzakh lalu setelah itu kita dibangkitkan dan kembali kepada Tuhan ( alam abadi )



lainnya 5829116250897323905

Posting Komentar

emo-but-icon

Beranda item

Popular Posts