Loading...

085749607473 Jual Peci Kopiah Songkok MISTERI KEJADIAN ALAM DAN MANUSIA bag. 31 - 32 bersambung



Misteri Alam dan Manusia (31)
Kronologis kedatangan Adam di bumi

            Untuk memudahkan anda memahami kedatangan Adam dibumi penulis akan uraikan kronologis kedatangannya sebagai berikut : 

1.  Adam  dikisahkan dalam Hadits yang telah dikutip diatas yakni Adam sebagai makhluk Ruhani yang berada di-Alam-Ruhani. Al-Qur’an menyebut tempat Adam itu dengan sebutan : Jannah    ( sebuah tempat berupa taman /kebun yang sangat menyenangkan di alam Ruh, bukan dibumi dan bukan di alam abadi karena kehidupan alam abadi itu belum  ada sekarang, nanti setelah final zaman ), lalu mahir Tafsir masa lampau memahamkan bahwa Jannah itu = surga.  Adam sebagai makhluk Ruhani  setara dengan Malaikat yang tidak berjenis, tapi dapat membiak dengan cara membelah diri, tidak melalui perkawinan. ( Hadits Shohih Riwayat Tarmidzi dari Abi Hurairah  yang telah dikutip diatas ).
      Di Jannah Adam Ruhani membelah menjadi banyak berupa “ruh-ruh- Bibit-Manusia yang di acara untuk insan di planet bumi ( mungkin juga untuk planet bumi lain dijagat ) dan insan dihari qiamat. Artinya Ruh untuk calon  manusia penghuni bumi dan orang orang yang bertugas melayani penghuni surga diakhirat sudah disiapkan Tuhan di alam Ruh,  mereka itu sebagai pelayan Surga      ( 56  : 17,18 )  Disana semua ruh bibit insan itu sudah bersaksi bahwa Tuhan yakni Tuhan yang kepada Nya harus mengabdi  ( Q.S 7 : 172 ) Badan Ruhani anak anak Adam itu hidup menunggu giliran untuk lahir dibumi , sementara Badan Fisik hanya sebatas umur di bumi. Semua calon insan yang ada di dalam rahim ibunya sebagai embrio tidak akan menjadi insan kalau Ruh-Bibit--Manusia ( yang berasal dari Diri-Adam itu  tidak masuk). Jadi Badan Fisik Manusia berasal dari  kedua orang tuanya, sementara Badan Ruhaninya berasal dari Adam. Kerena itu semua ummat Manusia disebut Anak Adam atau Bani- Adam  ( Q.S 17 :70; 36: 60 ) walaupun tidak keturunan pribadi dari rahim Bunda Siti Hawa. Makara Adam bapak ruhani-nya manusia. Di bumi Homo Habilis sudah menurunkan Generasi kedua yaitu Homo Erektus  kerena kandungan ibu-ibu hamil dari jenis Homo Erektus sudah memenuhi syarat ( kadar otak 1200-1300 cc ) berarti sudah bisa mendapatkan Ruh-bibit-manusia dari Alam Ruhani. Maka dimana saja dibagian belahan bumi baik didaerah tempat tinggal Ras Negroid ( Afrika ), Mongolid ( Asia ), Kaukasoid ( Eropa )  atau Australoid ( Australia dan pulau pulau sekitarnya termasuk Indonesia ) yang kandungan ibu ibu hamil disana  sudah memenuhi syarat  untuk dimasuki Ruh anak Adam, maka Ruh  itu akan masuk. Para pakar Antropologi terkejut kog tiba tiba muncul Homo Sapien disetiap penggalan belahan bumi. Manusia Generasi ketiga ini disebut Homo Sapien yang mewujud diseluruh penjuru benua dengan bermacam macam Ras menyerupai yang disebutkan diatas. Kalau menunggu dari satu kandungan kemudian berkembang keseluruh bumi tentu dibutuhkan waktu jutaan tahun, karena harus menunggu mereka cerdas dan sanggup membuat alat transfortasi untuk pindah ke Afrika, Asia, Eropa.Sekarang saja kita kalau mau pindah ke negeri lain misalnya ke Afrika dengan naik rakit mungkin tak hingga sampai karena ditelan gelombang.

  1. Dalam Hadits  dari Abi Hurairah yang telah dikutip diatas dijelaskan bahwa Adam  tingginya lebih kurang 30 Meter,  itu bukanlah ukuran Badan- Fisik tapi ukuran Badan Ruhani ( Aura dalam ). Sekarang ini orang  sudah bisa melihat aura-dalam insan yang berupa  cahaya warna  perak melingkari tubuh setebal 10 cm lebih besar dari tubuh fisiknya, ini dari hasil penelitian para Pakar  dibidang Metafisika dan Psikologi melalui foto Kirlian ( di Jakarta  sudah ada Kamera yang dapat melihat Aura ) Misalnya kalau anda mempunyai tinggi tubuh 1,70 Cm, maka tubuh halus  ( Aura dalam ) anda lebih kurang: 1,90 Cm. Dari upaya mencari fosil didalam tanah tidak pernah di temukan fosil insan yang tingginya: 5 atau 3 Meter saja, apalagi yang 30 Meter. Berkurangnya besar aura-dalam tubuh Adam dari 30 Meter hingga keukuran normal, menawarkan bahwa energi tubuh Ruhani Adam sudah terkuras karena telah mengembang-biakkan anak cucunya berupa Ruh-bibit- manusia hingga untuk acara hari qiamat. Kalau anak cucu Adam yang keluar dari dirinya berupa Tubuh-Ruhani berarti diri Adam sendiri yakni Tubuh-Ruhani, mana mungkin tubuh berfisik melahirkan belum dewasa bertubuh Ruhani, tentulah sama sama Ruhani kalau begitu ada dua keperibadian Adam : Adam Ruhani di jannah dan Adam  berfisik di bumi. Ada dua macam jenis anak Adam, pertama hanya bentuk Makhluk-Ruhani tanpa jasad berada di alam Ruh yang turun kebumi memasuki kandungan ibu hamil; kedua anak Adam yang dilahirkan isterinya  Hawa berkembnag biak di bumi menempati penggalan tengah bumi. Memang menurut sunnahnya Nabi-nabi ditempat-kan dibagian tengah tengah bumi :

وَكَذَلِكَ جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطًا لِتَكُونُوا شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُونَ الرَّسُولُ عَلَيْكُمْ شَهِيدًا وَمَا جَعَلْنَا الْقِبْلَةَ الَّتِي كُنْتَ عَلَيْهَا إِلَّا لِنَعْلَمَ مَنْ يَتَّبِعُ الرَّسُولَ مِمَّنْ يَنْقَلِبُ عَلَى عَقِبَيْهِ وَإِنْ كَانَتْ لَكَبِيرَةً إِلَّا عَلَى الَّذِينَ هَدَى اللَّهُ وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُضِيعَ إِيمَانَكُمْ إِنَّ اللَّهَ بِالنَّاسِ لَرَءُوفٌ رَحِيمٌ>

“Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu  umat yang ditengah tengah biar kau menjadi saksi atas (perbuatan) insan dan biar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Dan Kami tidak menetapkan kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan biar Kami mengetahui (supaya nyata) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot. Dan sungguh (pemindahan kiblat) itu terasa amat berat, kecuali bagi orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah; dan Tuhan tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Tuhan Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia.( QS.2/ Al-Baqarah :143 )

            Perkataan أُمَّةً وَسَطًا ada yang mengartikan “umat pertengahan” ada yang menerjemahkan dengan “umat yang adil”, memang kata wasatho bermakna tengah-tengah. Secara Geografis Nabi nabi-nabi diturunkan ditengah-tengah bumi biar nabi nabi mudah memberikan da’wah keseluruh penjuru bumi, dan Nabi selalu munculnya ditengah tengah peradaban ummat supaya Nabi itu dapat dengan lebih mudah memperbaiki peradaban umat. Demikian pula Nabi Adam diturunkan dibagian tengah tengah bumi, supaya anak cucunya dapat dengan lebih mudah bertebar dibumi.

3.  Setelah Adam-Ruhani  menurunkan anak-anaknya dalam bentuk Ruh  maka terakhir tinggal seorang untuk pasangan dirinya sendiri maka  mewujudlah  Hawa di Jannah sebagai pendamping  Adam yang mereka ketika itu setara dengan Malaikat dan Iblis ( sebelum dimurkai ). Itulah sebabnya dalam  firman Tuhan di Surat Al-Baqarah ayat 30-34 dan Surat Al-Hijir ayat 32-42, seakan-akan digambarkan ada satu Majlis dimana hadir Malaikat, Adam, dan Iblis yang dalam dialog dengan Tuhan terjadi perdebatan yang kesannya menimbulkan pertentangan pendapat  Ini bukan kejadian yang sesungguhnya ( mana mungkin makhluk bertengkar dengan Tuhannya. “Ini hanyalah gosip ( wahyu ) yang Tuhan mengemasnya dalam bentuk dramatisasi”      ( Kalau disekolah ada metode Sosio-drama dengan menampilkan “ suatu penggalan “ dengan demikian  siswa dapat mengambil pelajaran yang tersirat dibalik peristiwa dalam penggalan tersebut ). Penulis menyusun ayat ayat yang menceritakan peristiwa tersebut dalam bentuk penulisan drama :


      DRAMA PECAKAPAN ANTARA ALLAH, MALAIKAT,ADAM DAN IBLIS

Dialog ini dikutip dari ayat 30 s/d 34 surat 2/Al-Baqarah
         ( PADA SUATU KETIKA ALLAH MERENCANAKAN MENCIPTAKAN ADAM SEBAGAI KHALIFAH ALLAH DI BUMI MAKA TERJADILAH DIALOG ANTARA ALLAH DENGAN PARA MALAIKAT DAN IBLIS )

ALLAH 
“Hai Malaikat Aku hendak menjadikan seorang Khalifah di bumi”
MALAIKAT 
“Mengapa Engkau mau menjadikan Khalifah di bumi orang yang akan   membuat kerusakan dan menumpahkan darah?. Padahal kami senantiasa bertasbih memuji Engkau dan selalu mensucikan Engkau”

ALLAH

“Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kau ketahui”

( LALU ALLAH MENJADIKAN ADAM DAN MENGILHAMINYA SEGALA NAMA-NAMA ( BAHASA DAN ILMU ) DAN MEMERINTAHKAN ADAM UNTUK MENDEMONTRASIKAN KEPANDAIANNYA KEPADA MALAIKAT)

                                                         ALLAH
                                           (Berkata kepada Malaikat)

“Sebutkanlah kepada-Ku nama-nama benda itu kalau kau orang-orang
 yang benar”

  MALAIKAT
“Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami, sesungguhnya Engkaulah yang Maha Mengetahui lagi Bijaksana”
ALLAH
“Hai Adam, beritahu mereka nama barang-barang itu!”

( ADAMPUN SETELAH MENDAPAT PETUNJUK MENYEBUTKAN SEMUA NAMA-NAMA BARANG ATAU BENDA YANG SUDAH DIKETAHUINYA KEPADA MALAIKAT DAN MALAIKATPUN TERCENGANG KAGUM  ).

ALLAH

“Bukankah sudah-Ku katakan kepadamu bahwa sesungguhnya Aku mengetahui diam-diam langit dan bumi dan mengetahui apa yang kau buat secara faktual maupun yang kau sembunyikan?”. Sekarang, menghormatlah kepada Adam!”.


( MAKA MALAIKATPUN MENGHORMAT KEPADA ADAM, SEMENTARA DI SATU POJOK IBLIS MELIRIK DENGAN SINIS DAN TIDAK MAU MENGHORMAT KEPADA ADAM )

 Selanjutnya dialog ini bersambung ke ayat 32 s/d 42 surat 15/Al-Hijir.
ALLAH
“Hai Iblis apa sebabnya kau tidak mau ikut bersama Malaikat
menghormat kepada Adam ?”
IBLIS

( DENGAN SOMBONG DAN SEPERTI TIDAK MENGACUHKAN ALLAH )

“Sekali lagi saya tidak akan mau menghormat kepada orang yang Engkau telah membuatnya dari tanah kering, yang asalnyapun dari lumpur hitam
yang diberi bentuk”
ALLAH

( DENGAN MURKA )

“Keluarlah kau dari tempat ini dan kau yakni terkutuk dan kutukan-Ku ini akan menjadi laknat untukmu hingga ke hari berbangkit”
IBLIS
“Tuhan, kalau begitu baiklah. Berilah saya waktu hingga kehari dimana orang-orang kelak dibangkitkan
ALLAH
“Baiklah kalau itu maumu. Kau akan diberi bertagguh, hingga suatu hari yang telah ditentukan”
IBLIS

“Tuhan, karena Engkau telah menetapkan saya menjadi orang yang sesat, pasti saya menjadikan mereka (manusia) tergila-gila dengan keindahan bumi dan akan saya sesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-Mu yang ikhlas”
ALLAH

“Ini Islam merupakan jalan yang lurus. Hamba-hamba-Ku yang lapang dada takkan sanggup kau menggodanya, kecuali orang yang mau mengikutimu yang mereka itu telah sesat”
      Itulah cuplikan dialog antara Allah, Malaikat dan Iblis. Dimana terjadinya Dialog ini, apakah dibumi atau dialam Gaib ? Kalau kita katakan dibumi atau alam syahadah apakah Malaikat waktu itu Tuhan dan Malaikat berada dibumi ). Pastilah keadaan itu terjadi dialam Ruh, kalau begitu dapat disimpulkan bahwa Adam ketika itu yakni makhluk Ruhani setara dengan Maklaikat dan Iblis ( sebelum durhaka ) Dialog tersebut sesungguhnya merupakan wahyu yang diturunkan dalam bentuk Sosio-drama, biar ajaran-Nya yang tersirat dapat diamalkan jangan dipedomi yang tersurat ( kalau hanya yang tersurat : ”hanya sekali si Iblis membuat kesalahan kerena tak mau bersujud kepada Adam lalu diusir dan dikutuk seumur hidup tak ada lagi maaf  bagi Tuhan padahal Tuhan Dia Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Pernah Adam berbuat kedurhakaan dan sesat ( Q.S.20/Thoha : 121 ) kog dimaafkan Allah, sementara Iblis tidak!? Makara kalau kita mengamalkan makna yang tersurat : ”Sekali saja anak tak mau disuruh, melawan perintah  lalu diusir selama lamanya,  dianggap kafir, putus kekerabatan bapak dan anak, putus hak warisnya; bukan demikian maknanya tapi didalam kisah tersebut ada filsafat hidup yang tersirat yang dapat diambil hikmatnya.)

4. Adam dan istrinya hidup di Jannah tempat kebahagiaan sebagai Makhluk Ruhani yang tidak perlu memeras tenaga dan pikiran. Mereka hidup menyerupai burung dalam sangkarnya, di Jannah semuanya serba cukup, apa saja yang diinginkan asal terpikirkan pribadi mewujud dalam kenyataan.. Kebahagiaan ini akan dapat dinikmati dalam waktu yang panjang asal bisa menahan diri tetap sebagai Makhluk Ruhani yang tidak terpengaruh hawa nafsu. Bila insan telah dikuasai oleh Hawa Nafsu ( terutama seksual ) maka manusia  akan Memberat ( Membumi ) dengan kata lain ia akan lebih cenderung kepada “ bahan “ dan tempat yang lebih cocok yakni alam Materi yaitu planet bumi.

5.  Adam diperdaya oleh Syaitan ( Iblis ) yang mengajarkan kepada Adam bahwa Asy- Syajarah itu yakni Pohon Khuldi ( Pohon-Kekekalan ) yang akan mengantarkan Adam dan Hawa pada Kerajaan yang tidak akan binasa (Q.S. Thaha / 20: 120).
Adam terpengaruh dengan rayuan Syaithan dan mereka berdua melanggar larangan Allah. 
Apakah syajarah itu? Syajaratu’l-Khuld yang terjemahan Harfiah-nya adalah: “Pohon Kekekalan”. Ahli tafsir mengatakan Adam bersalah memakan buah khuldi yang terlarang.
Perkataan syajarah memang artinya : Pohon, tapi ada arti yang lain yaitu Silsilah Keturunan (Qamus Al Munawwir halaman 743). Dari dua arti ini semestinya yang dipilih yakni “Silsilah keturunan”. Kalau “Pohon-kayu” tidak ada relevansinya dengan pengusiran Adam ( kog hanya gara-gara  memakan buah khuldi, Tuhan begitu  murka dan mengusir Adam dan Hawa dari Jannah  ).
Syajaratu’l Khuld  artinya Silsilah keturunan yang kekal” ( Adalah bentuk kata ungkapan yang menawarkan bahwa yang dilarang di Jannah itu yakni “Hubungan asmara” yang akan menyebabkan adanya keturunan yang terus menerus berkesinambungan ). Tempat yang bebas melaksanakan hubungan-asmara yakni di Jannah- bumi atau Jannah akhirat
  1. Adam melanggar perintah itu artinya Adam dan Hawa telah terseret oleh asmara yang menyebabkan jiwa mereka itu jadi memberat ( memateri ) Ketika mereka itu karam dalam kenikmatan sesaat. Adam dan Hawa terperanjat melihat sendiri tubuh mereka dalam keadaan bugil, terpaksalah mereka itu menutupi auratnya dengan daun-daun kayu.:
فَأَكَلَا مِنْهَا فَبَدَتْ لَهُمَا سَوْآتُهُمَا وَطَفِقَا يَخْصِفَانِ عَلَيْهِمَا مِنْ وَرَقِ الْجَنَّةِ وَعَصَى ءَادَمُ رَبَّهُ فَغَوَى()
     “Maka keduanya memakan dari buah pohon itu, lalu nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun ( yang ada ditaman itu ), dan durhakalah Adam kepada Tuhan dan sesatlah ia. (Q.S. Thaha / 20: 121)

Apa makna tersirat dari ayat tersebut diatas ? Jelaslah Tuhan menginformasikan dengan bahasa yang amat sopan bahwa mereka telah sengaja membuka pakaian dalam bermain asmara sehingga nampak aurat  mereka. Ketika mereka bergelut dengan hawa nafsu maka jiwa mereka telah dipenuhi oleh hawa nafsu yang akan menyebabkan Hawa akan bisa hamil karena itu mereka harus hijrah kebumi untuk berkembang biak di bumi dan itu merupakan sunnatu’llah bukan diusir kebumi tapi untuk menjadi Khalifah, kalau tidak begitu Manusia bumi tidak mendapatkan petunjuk dari Nabi-nabi, kerena Nabi-nabi mestilah berasal dari leluhur yang juga Nabi. ( Tak mungkin Homo Sapien yang berekembang dari Homo Erektus dapat melahirkan Nabi kerena dalam Gen-nya tak ada program-nubuwah ( kenabian ). Karena tubuh rohani yang sudah memberat dengan keduniaan maka Adam dan Hawa terlempar kebumi, bukan diusir
      7.  Ketika mereka terlempar kealam tiga dimensi ( bumi ) Bunda Hawa yang duluan terjun kebumi dan memasuki ibu Hamil dari Homo erektus yang ada di bumi. Adam terlambat beberapa dikala walau beberapa dikala ( dengan ukuran waktu alam ruhani ) tapi di bumi Bunda Hawa sudah lahir, sudah menjadi dara jelita yang Tuhan sengaja memprogramnya untuk menampung Ruh Adam yang menyusul turun ke bumi. Logis atau tidaknya bagi anda tapi Tuhan berkata demikian; mari kita baca Al-Qur’an: :
هُوَ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَجَعَلَ مِنْهَا زَوْجَهَا لِيَسْكُنَ إِلَيْهَا فَلَمَّا تَغَشَّاهَا حَمَلَتْ حَمْلًا خَفِيفًا فَمَرَّتْ بِهِ فَلَمَّا أَثْقَلَتْ دَعَوَا اللَّهَ رَبَّهُمَا لَئِنْ ءَاتَيْتَنَا صَالِحًا لَنَكُونَنَّ مِنَ الشَّاكِرِينَ
“Dialah Yang menciptakan kau dari NAFS-WAHIDAH ( diri yang satu ) dan daripada-nya( Nafs-Wahidah ) itu Dia menciptakan ZAUJA-HA (suaminya ), biar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah berulang ulang  dicampurinya, ( Si Nafs-Wahidah) lalu mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia merasa ringan. Kemudian tatkala dia merasa berat, keduanya (suami isteri) bermohon kepada Allah, Tuhannya seraya berkata: "Sesungguhnya bila Engkau memberi kami anak yang sempurna, tentulah kami termasuk orang-orang yang bersyukur". (Q.S.7/ Al-A’raf :189).

8        Adam menjadi sesat dan terusir dari Jannah kerena disesatkan oleh hawa nafsunya   ( syaithon ) dan itu sebagai karena ia harus turun kebumi (Q.S.2/ Al-Baqarah: 36). Terusirnya Adam dan Hawa mereka alami  dua kali. Kata terusir itu hanya kita pakai dalam ungkapan, yang sesungguhnya Tuhan tidak pernah mengusir Adam. Dalam ayat dikatakan :
قَالَ اهْبِطَا مِنْهَا جَمِيعًا بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ....................."
“ Berfirman Tuhan : Pergilah kau berdua dari Jannah bahu-membahu yang sebagian kau dengan sebagian yang lain akan bermusuhan !”
Dalam ayat tersebut Tuhan hanya menyuruh pergi ( hijrah ) bukan mengusir mungkin juga Tuhan menyuruh pergi untuk mengemban peran kebumi menjadi khalifah dibumi

9         Adam dan Hawa disuruh pergi ( hijrah ) dua kali : pertama ketika Adam dan Hawa keluar dari  Jannah-alam ruh ( Alam Berdimensi Tinggi ) ke Alam Tiga Dimensi (Bumi).   ( Perhatikan firman Tuhan Q.S. Thaha / 20: 123 ) dalam ayat tersebut ada perintah: اهبطا dalam bentuk  Mutsanna bukan Jamak , yang artinya pergilah/turunlah kau berdua. Makara Adam yang diperintahkan pergi itu berdua dengan Hawa.
            Kedua Adam hijrah ketempat yang ditentukan untuk membangun peradaban gres              dengan kata amar : ا هبطوا     ( pergilah kau ) maksudnya yang disuruh pergi itu Adam dan orang orang beriman kepadanya.
Setelah Adam dan Hawa berada di  bumi maka Hawa pun hamil, generasi Adam pun berkembang biak disekitar Timur Tengah ( tengah tengah bumi ). Menempuh masa ratusan tahun maka banyaklah umat manusia. Ratusan tahun bagi Adam bukanlah waktu yang lama karena Adam hidup selama 1000 tahun. Diduga tempat yang ditempati Adam yakni tempat Mesopotamia yang pada zaman itu yang tersubur dibumi tapi belum ada Homosapien yang tinggal disitu. Homo-Sapien yang sudah berkembang  dibumi ada Ras Negroid di Afrika, Kaukasoid di Eropa dan Mongolid di Asia, sementara Australoid belum lagi muncul dibumi. Adam pun bertugas sebagai Nabi ( bukan Rasul ) untuk mencerdaskan ummat  mengolah bumi memperkenalkan kehidupan yang lebih maju. Homosapien yang ada di Eropa dan Asia mulai mendengar kemajuan tempat sekitar Timur tengah. Orang orang mulai ada yang datang ketanah keinginan ini dan komunikasi antara sesama manusiapun mulai terjalin. Adam yakni Bapak Manusia dan Nabi pertama bukan Rasul-pertama. Rasul pertama yakni Nabi NUH, mungkin pembaca terkejut tapi begitulah datanya memang Nuh Rasul pertama.
Penggalan Hadits
( “Nabi Muhammad bercerita tantang kedahsyatan hari Qiyamt dimana matahari ketika itu begitu akrab sehingga insan berkeluh kesah tak sanggup menanggung terik matahari Diantara sesama dihari itu ada yang berkata : Tidakkah kau pikirkan betapa derita yang kau alami mengapa tidak kau cari  orang yang dapat membelamu dihadapan Tuhan ? Lalu mereka pergi menjumpi Adam seraya berkata : Wahai Adam anda yakni bapak insan yang diciptakan Tuhan dari tangan-Nya sendiri kemudian ditiupkamya ruh-Nya ditubuh anda dan diperintahkan-Nya Malaikat sujud kepada anda belalah kami dihadapan Ttuhanmu ! Kata Adam : ‘ Sesungguhnya pada hari ini Tuhan juga marah kepadaku Dia melarangku mendekati Syajarah Khuldi tapi saya mendurhakai-Nya. Aku Salah , maka pergilah kau kepada yang lain!’. Maka pergilah mereka itu menemui Nabi Nuh,  seraya berkata :  Anda yakni Rasul pertama tama dikirim ke bumi  Dan Tuhan menjuluki anda dengan ‘Abdan Syakuron, belalah kami dihadapan Tuhan…………………”    ( penggalan Terjemah Hadits Shohih Muslim I halaman 110 )
Hadits ini sangat panjang penulis sengaja memenggal pada keterangan bahwa Nabi Nuh yakni Rasul yang pertama bukan Adam. ( Pada umumnya umat Islam biasanya menghafal  25 Rasul pilihan yang pertama yakni Adam, jadi supaya jangan dianggap keterangan tadi mengada-ada maka penulis sisipkan Hadits diatas sebaagai dalil )              
10.        Tidak mungkin Generasi anak cucu Adam yang lahir dari kandungan Siti Hawa dimasukkan kedalam Ras Kaukasoid, kerena Ras Kaukasoid umumnya orang Eropa berkulit putih dan Ras ini sudah duluan ada. Anak cucu Adam yang lahir dari kandungan Siti Hawa yakni Ras golongan bangsa-bangsa serumpun di Timur Tengah yang lebih tepat kalau disebut Ras Babil. Kerena diantara bangsa-bangsa serumpun di Timur Tengah, Bangsa Babil-lah yang memiliki peradaban tinggi  sudah melalui kurun waktu yang panjang, lagi pula ketika terjadi banjir besar dimasa Nabi Nuh kapal Nabi Nuh terdampar diketikar negeri ini. Ketika banjir besar itu Nabi Nuh beserta pengikutnya bukan mau meninggalkan negerinya tapi hanya menyelamatkan diri diatas kapal jadi kapal itu tidak begitu jauh hanyut dari tempat itu.
11.        Melihat dari sejarah Nabi-nabi dimana kita tidak menemukan Nabi dan Rasul dari Ras Kaukasoid, Mongolid, Australoid atau Negroid, tetapi dari Ras Bangsa bangsa Timur Tengah  yang hidup di sekitar lembah Mesopotamia yang subur, kemungkinan Adam membuat perkampungan disana, disekitar lembah Mesopotamia. Didalam Hadits dijelaskan bahwa Adam hidup sebagai Nabi dan Bapak insan selama 1000. tahun    ( dipotong 40 tahun kerena umurnya sudah diberikannya kepada Dawud 40 tahun tapi dalam hadits tersebut juga Adam lupa dengan janjinya ia bertahan bahwa umurnya tetap 1000 tahun). Siapa saja yang lahir dari Ras diantara yang lima Ras ini yang Embrio-nya dimasuki Ruh-bibit-manusia yang berasal dari Adam-Ruhani berarti dia yakni keturunan Adam maka semua insan disebut Bani Adam  tidak mesti keturunan pribadi dari rahim Siti Hawa. Kalau semuanya keturunan pribadi dari perut Siti Hawa tidak mungkin dari keluarga yang berkulit sauh matang, hidung mancung, rambut ikal, berjanggut lebat; melahirkan anak yang hitam legam rambut keriting bibirnya tebal atau yang bermata sipit berambut lurus berkulit kuning. Kalau alasan daerahnya yang membuat perbedaan warna kulit, banyak orang Eropa tinggal di Afrika hingga beranak bercucu tetapi kulitnya tetap putih, banyak orang Negro yang tinggal di Amerika beranak-bercucu tetapi tetap hitam kecuali yang kawin antar ras  maka anaknya berkulit warna campuran.

    12.  Melalui Intetelegensinya yang tajam Adam dapat pribadi mendapatkan ilmu Allah  (Q.S. Al-Baqarah / 2: 31). Inilah buktinya Adam itu Nabi yang pertama  ( Nabi = orang dapat mendapatkan wahyu ) Namun masyarakat Homo-Sapien   tidak mau tunduk dan patuh kepada Adam karena sifat bawaan yang hanya memperturutkan hawa nafsu, masih Dzulumat dan primitip. Karakter mereka yang suka menumpahkan darah, suka berperang sudah terlihat oleh Malaikat karena itu sebelum Adam turun ke Bumi, Malaikat sudah memberikan pertimbangannya kepada Tuhan bahwa insan bumi itu suka berperang, menumpahkan darah.  (Q.S. Al-Baqarah / 2: 30).
Begitupun tentu ada beberapa orang dan beberapa belum dewasa Adam yang mengikut  kepada Ajaran  Islam yang dibawa Adam. Untuk keamanan dan kedamaian hidup Adam dan pengikutnya diperintahkan lagi hijrah ketempat lain. Adam membawa keluarga dan pengikutnya berhijrah menuju tanah Arabia yang waktu itu tidak sepanas sekarang. Adam membangun Ka’bah sebagai sentra peribadatan manusia. Cara ibadah pada zanman itu hanya dengan thawaf mengelilingi Ka’bah, mengikut gerakan planet dialam semesta.
Memang kalau kita baca Sejarah para Nabi, hampir semua Nabi pernah Hijrah karena tekanan umatnya. ( Perhatikan kata perintah dalam ayat ini:  اهبطوا  (Q.S. Al-Baqarah / 2: 35, 36, 38 ) dalam bentuk jamak, yang artinya “ pergilah kau “. Dari bentuk kata amar “Ihbithuu” itu mengertilah kita bahwa Adam diperintahkan pergi bukan berdua dengan isrtinya tapi Adam bersama keluarga dan pengikutnya. Inilah peristiwa hijrahnya Adam yang kedua.

13 Kemungkinan Ruh anak cucu Adam yang di alam Ruh itu tidak semuanya  turun kebumi hinggap di Embrio anak Manusia, jadi mereka hidup terus dialam Ruh menunggu Hari Kiamat. Merekalah kelak yang akan jadi pelayan di Surga atau yang dijadikan Bidadari atau Bidadara sebagai pasangan hidup Manusia yang bersedekah sholih dibumi . Mereka belum pernah disentuh insan bumi jadi mereka itu tetap suci, maka Al-Qur’an menyebut mereka : أَزْوَاجٌ مُطَهَّرَةٌ = pasangan yang suci, lengkapnya ayat tersebut berbunyi
ولَهُمْ فِيهَا أَزْوَاجٌ مُطَهَّرَةٌ وَهُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
      “ Bagi mereka kelak diSurga akan mendapat pasangan hidup yang suci dan mereka abadi selamanya di Surga “ ( QS. 2/ Al Baqarah : 25 )

            Pendapat penulis ini  berdasarkan adanya prtunjuk  dalam teks Hadits bahawa   penciptaan Jiwa anak Adam hingga untuk hari Kiamat (  خالقها الى يوم القيامة ). Dalam Hadits ini tertulis perkataan: “ Ila “ ( hingga ) bukan “ Hatta “  ( hingga), jadi ada Jiwa anak Adam yang nanti beraktivitas diakhirat kerana tak ada kesempatan hidup dibumi sebagai anak insan di bumi, mereka tetap sebagai makhluk Ruhani yang melanjutkan kehidupan di akhirat. Memang sebagian mahir Tafsir berpendapat bahwa bidadari itu yakni produk Surga dengan dalil :
إِنَّا أَنْشَأْنَاهُنَّ إِنْشَاءً
“Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan pribadi ( QS.56 Al-Waqi’ah :35 ).

            Sebenarnya kata : “dengan langsung” itu yakni pendapat sipenterjemah adapun ayat tersebut kalau diterjemahkan secara harfiah bermakna : “Sesungguhnya Kami menciptakan mereka dengan penciptaan yang sempurna”.

               Maksudnya bidadari itu diciptakan dengan demikian istimewa hingga nabi berkata :
عن انس بن مالك رضي الله عنه عن النبي صلعم : قال لو ان امراة من اهل الجنة الطلعت الى اهل الارض لاضاءت ما بينهما ومللاته ريحا ولنصيفها عـلي رأسها خير مـن الدنيا وما فيها ( رواه البخاري )
“Dari Anas bin Malik Ra, dari Nabi saw bersabda : “ Seandainya seorang wanita penghuni sorga( bidadari ) muncul ditengah tengah penduduk  bumi niscaya dia menyinari  apa saja yang ada diantara keduanya dan aroma wanginya akan memenuhinya dan tutup kepala yang ada dikepalanya lebih baik  dari isi dunia dan segala yang didalamnya “ ( Hadist Shahih Riwaryat Bukhari )

 14. Embrio  Manusia Homo-Sapien yang modern pun kalau tidak dimasuki bibit-manusia dari Ruh-anak-Adam yang dialam Ruhani ketika janin berumur 120 hari walaupun dapat dilahirkan sebagai makhluk hidup ia tidak akan memiliki Badan Ruhani. Anak itu  walau memiliki tubuh insan tapi sesungguhnya intelegensi yang dimilikinya hanya setingkat Pitekanthropus. Anak insan ini tidak akan bisa berbicara, berpikir dan beraktivitas sebagai insan biasa. Orang mengatakan anak tersebut Cacat-mental atau  Idiot.




Misteri Alam dan Manusia (32)

Bumi ketika itu masih mengalami Zaman Es, penggalan bumi yang  lebih lebar diliputui Es, hanya penggalan tengah bumi yang berhawa panas (daerah tropis) itulah yang tidak diliputi es . Zaman Es dibumi sangat panjang dari 2.000.000 hingga 15.000 tahun silam. Kerena pengaruh zaman Es itu maka penggalan bumi yang daratan itulah penggalan yang paling subur, paling indah, yaitu tempat Timur Tengah, disitulah Adam ditempatkan kerena itu dia disebut “ ادم “ .( yang berkulit sauh matang ).
Manusia bumi, dalam Al-Qur’an disebut Bani Adam, kadang  kadang disebut dengan sebutan :Al-Insan, An-Naas, Al-Basyar yakni anak cucu Adam sebagai pengganti  Homo Erektus yang sudah lama menghuni Bumi ini, kerena itu Adam dan anak cucunya     ( manusia-modern ) seluruhnya disebut sebagai “Khalifah” di bumi.
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الأرْضِ خَلِيفَةً
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan di bumi :  khalifah ( insan ) “.( Q.S.2/Al-Baqarah :30 )

Khalifah artinya pengganti, menggantikan makhluk sebelumnya yang belum pantas disebut insan ( QS.76 : 1 ). Dimasa sobat kata ”khalifah” menjadi istilah ”menggantikan kedudukan Nabi Muhammad”, lalu pengertian khalifah berkembang menjadi ”penguasa tertinggi dalam pemerintahan” ( Presiden, Raja, Sulthan ). Karena makhluk Homo Erektus masih setingkat Hewan mereka tak bisa menundukkan dan mengelola alam yang kejam dizaman Es-raya itu, malah mereka saling membunuh antar sesama hanya sekedar mempertahankan hidup dan tempat kekuasaan. Karena itu Tuhan memprogram makhluk yang tepat yang dibekali intelegensi dan kekuatan Ruhani. Makhluk yang akan dilahirkan sebagai pengganti (Khalifah) ini tidak mungkin dilahirkan dari  Homo Nendertal, Homo Habilis  kerena belum dewasa yang mereka lahirkan tidak akan dapat berubah secara tiba-tiba menjadi cerdas dapat pribadi mendapatkan Ajaran Tuhan kerena Gen mereka tidak bermuatan sinyal sinyal informasi yang cukup sebagai manusia. Adam diciptakan di Jannah sebagai Manusia yang memiliki dua tubuh : Jasmani dan Rohani yang telah mengeluarkan Jiwa-bibit-manusia yang turun kebumi memasuki kandungan ibu ibu hamil dari Homo-Erektus yang otaknya sudah mencapai 1200/1300 cc, di seluruh pelosok bumi yang dimana ada insan tingkat Homo Erektus maka lahirlah generasi Homo Sapien dimuka bumi yang didalam Gen-nya sudah terisi sekitar tiga miliar aksara huruf informasi, sehingga Jenis Homo Sapien merupakan makhluk yang tercerdas dimuka bumi. Sejak kurang lebih 100.000 tahun lalu Homo-Sapien menempati bumi dibagian Eropa ( Ras Kaukasoid), Afrika ( Negroid) dan Asia ( Mongolid ) yang selama lebih 70.000 tahun menyebar dibumi. Australia dan pulau pulau sekitarnya gres ada Homo Sapien ( Ras campuran ) sekitar 40.000 tahun lalu dan Amerika tengah gres dihuni Manusia sekitar 15.000 tahun lalu dan tidak ada Ras Amerika kerena yang masuk ke Amerika yakni orang dari Asia yaitu bangsa Indian  dari Ras Mongolid yang menyeberang lewat Selat Bering yang waktu itu masih menyatu dengan Asia). Makara Ras ras yang ada yang berbeda warna kulit itu yakni anak Adam secara Rohani bukan dilahirkan oleh Bunda Siti Hawa yang kembar dengan warna kulit berbeda beda, lalu setelah cukup umur mereka setiap warna kulit secara bersama sama pindah ke Afrika, ke Asia ke Eropa, mareka naik angkutan apa? Apakah gara gara kulit hitam lalu diusir ke Afrika yang kulit putih ke Eropa, dan yang kuning diusir ke Asia ? Kenapa semua pergi tak ada tinggal sebagian? Banyak pertanyaan lagi yang tak mungkin terjawab secara ilmiah oleh pembuat teori ”semua insan dilahirkan dari kandungan Siti Hawa” mungkin jawabya: ” Kalau Tuhan berkehendak”  itu jawab yang ampuh, tapi menggelikan bagi para ilmuan
Ketika Adam dan Hawa diturunkan kebumi dari alam roh mereka dalam bentuk Roh karena itu mereka dengan mudah melayang dan memilih planet mana tapi Adam memang dipilihkan di BUMI kita untuk menurunkan Nabi Nabi yang dikemudian hari. Adam mendapati dibumi anak cucunya yang sudah berkembang ribuan tahun karena roh anak cucunya sudah duluan turun kebumi hanya beberapa hari sebelum Adam ( beberapa hari = beberapa ribu tahun, karena sehari di alam roh = seribu tahun dibumi ) Lantaran insan sudah ada dibumi maka Adam menjadi Nabi untuk anak cucunya itu. Adam  dapat pribadi berkomunikasi dengan Tuhan berarti Adamlah orang cerdas pertama dibumi yang menggiring insan kepada peradaban yang tinggi  ( QS. 2: 31) Al-Qur’an menamakan Nabi-pertama ini dengan: ADAM, yakni Nama-Figuratif bukan nama panggilan menyerupai yang kita pakai untuk orang yang dikenal. Adam datang  ke Bumi dibagian tengah tengah bumi di tempat tropis, maka disebut namanya Adam. Perkataan Adam berasal dari akar kata:
a)   Adima    (  ادم  )  =  Warna sauh matang
b). Al-Udmu ( الادم )    =  Kulit (Adiimu’l Ardh = Kulit bumi atau permukaan bumi)                                                                   
c).  Aadama   (  أدم )    = Campuran, bumbu penyedap

Adam yakni “Manusia yang  menghuni permukaan Bumi  yang berkulit warna sauh matang         ( karena mendiami tempat tropis) yang badannya berasal dari campuran segala zat-zat tanah ”.  Adam yakni orang pertama yang bisa mengolah permukaan Bumi, yang mengajarkan ilmu mengolah bumi (Pertanian) dan perintis peradaban dan kebudayaan diatas Bumi. Dia orang yang dapat mendapatkan Ajaran Tuhan secara langsung, Adam yakni Nabi pertama, Bapak Kebudayaan dan Asal (Nenek-Moyang) Manusia Modern (Homo-Sapien), yang menggantikan Homo-Habilis, Homo Erektus yang belum masuk katagori Manusia, mereka   Hewan bertubuh manusia, yang telah menempuh evolusi terakhir, mereka makhluk yang belum memiliki Badan Rohani.
Dari uraian diatas jelaslah bahwa Adam dan keturunannya bukan Ras Kaukasoid yang berkulit putih, bukan Mongolid yang berekulit kuning, bukan Negroid yang berkulit hitam apalagi Australoid. Bagaimana Adam datang ke Bumi, apakah ia diturunkan dari Surga? Apakah ia dilahirkan dari Homo-Erektus ? Pertanyaan-pertanyaan yang sudah terjawab dalam uraian yang telah lalu. Dari pernyataan Al-Qur’an dan Hadits data otentik yang dapat ditemukan  bahwa Adam pada mula kejadiannya tidak berada di Bumi berdimensi Tiga, tapi berada pada ruang Dimensi lain, Dimensi Tinggi (D-h) yang Al-Quran menyebutnya Jannah ( tempat yang Ghaib, Alam yang tak terlihat ) bukan surga dan bukan disebuah planet dilangit dan bukan dibumi, hanya kita yang selama ini menterjemahkan dengan Surga padahal Surga itu adanya diakhirat nanti, dan surga tidak mungkin dimasuki Iblis, dan didalam surga tidak ada lagi orang yang dapat termakan oleh Iblis.

Didalam Qamus  Al-Munawwir tertulis makna ;
Jinnu  (  جـن  ) = Tertutup, gelap
Al-Jaan (الجـان ) = Makhluk Halus (Jin)
Majnun  (  مجنون ) = Akal Tertutup (Gila)
Jannah  (  الجـنة ) = Taman/kebun Tertutup ( taman khusus, taman larangan ), tempat yang membahagiakan     ( surga )
Jadi kata Jannah dapat diartikan : “tempat khusus berupa taman atau kebun yang menyenangkan”. Kalau kata Jannah menawarkan suasana tempat diakhirat maka terjemahannya  memang : Surga.
Adam yang ketika berada di Alam D-h (Jannah) masih dalam bentuk ”tubuh rohani”  jadi Adam ketika itu belum punya fisik karena itu Adam belum ditempatkan di Bumi. Tubuh Ruhani, tubuh yang tidak dapat digolongkan kepada laki-laki atau perempuan. Karena itu berlaku hukum dasar menyerupai hukum yang berlaku pada Malaikat. Untuk menurunkan keturunannya hanya dengan membelah diri dari satu jadi banyak. Begitulah keadaannya ”Adam Ruhani” itu, untuk menyebarkan keturunannya maka Nafs itu membelah diri, dari satu menjadi dua kemudian menjadi banyak dan menjadi tak terhingga. Lalu roh-roh anak Adam berupa bibit insan itu turun kebumi kita dan bumi bumi lain didalam jagat, masuk kedalam kandungan ibu hamil ketika kandungan berumur seratus dupuluh hari:

عن ابى عبد الرحمن عبد الله بن مسعود رضي الله عنه قال : حدثنا رسول الله صلى الله عليه وسلم وهو الصادق المصدوق ان احدكم يجمع خلقه في بطن امه اربعين يوما نطفة ثم يكون علقة مثل ذلك ثم يكون مضغة مثل ذلك ثم يرسل اليه الملك فينفخ فيه الروح ويؤمر باربع كلمات يكتب رزقه واجله وعـمله وشقي او سعيد (بخاري ، مسلـم)
Artinya :
“Dari Abu Abdir Rahman Abdillah bin Mas’ud r.a telah berkata : “Telah menceritakan kepada kami Rasulullah saw yang dia sebagai orang yang percaya dan dipercaya: “Bahwasanya kau sekalian telah dikumpulkan kejadiannya di dalam perut ibunya selama 40 hari berupa cairan, kemudian berkembang menjadi ‘alaqah (lintah mikro) menyerupai itu juga  kemudian diutuslah malaikat kepadanya, maka malaikat itu meniupkan Ruh ke dalamnya  dan diperintahkan  untuk menetapkan empat ketetapan yaitu dengan menetapkan ihwal rizkinya, ajalnya, amalnya dan ihwal sedih atau bahagia” (Hadist Riwayat Bukhari dan Muslim).

            Dibumi Adam-berfisik hidup 1000 tahun dan menyebarkan keturunannya  berdasarkan hukum alam-materi yaitu melalui perkawinan maka Adam bersama isterinya     ( Hawa ) melahirkan keturunannya dibumi sebagaimana lazimnya insan berketurunan, dengan susah-payah mereka berdua  memulai cara gres untuk hidup yaitu cara kehidupan dunia, berikhtiar, bekerja dengan gigih, menaklukkan kekejaman alam, menata dan memanfaatkan serta melestarikannya. Dibumi  Adam berkembang biak dan menjadi Nabi untuk umat manusia. Perekembangan Anak cucu Adam yang selama ia hidup 1000 tahun cukup banyak menambah jumlah penduduk bumi yang semua anak cucu itu tubuhnya berkembang dalam rahim Siti Hawa tapi Jiwa yang masuk untuk menyempurnakan kelahiran insan tetap Ruh-bibit-manusia yang dari Adam ketika ia di alam Ruh. Diantara anak anak Adam yang lahir dari kandungan Siti Hawa ada dua yang namanya tertera dalam Al-Quran yaitu Qabil dan Habil, Al-Kitab menyebutnya Kain dan Habel. Selanjutnya Al-Kitab    ( Perjanjian Lama ) pada Kitab Kejadian dijelaskan bahwa  Ketika Adam berumur 800 tahun ia memperanakkan Set  ( Nabi Sit ) yang melahirkan  Nuh. Nabi Nuh yakni cucu Adam generasi kesepuluh ( Adam – Set – Etos – Kenan – Mahallel – Jared – Henoch – Matusalah – Lamech – dan  Nuh ). Dari Nabi Adam hingga Nuh terentang waktu sekitar 2450 tahun , dan banjir besar yang disebut “Banjir Nuh “ itu terjadi, Nabi Nuh  sudah berusia  600 tahun. Kalau dihitung jarak masa Adam dan Nuh sekitar 2450 tahun ( perhitungan berdasarkan Al-Kitab ). Kapankah banjir itu terjadi ? Menurut penelitian Geologikal banjir itu terjadi pada 40.000 tahun yang lalu berarti Adam sudah turun di bumi sekitar 43.000 tahun yang lalu.

“ Ruh–bibit-manusia” yang dilahirkan Adam ketika ia  berada dalam Alam Ruh itu mereka bukan semua menuju sentra alam dan menempati bumi kita yang semok tapi mereka juga melayang keplanet lain dijagat pada bumi bumi lain yang tak terhitung banyaknya. Coba anda bayangkan dilangit terlihat bermilyar bintang. Satu bintang dilangit yakni sebuah Galaksi berapa banyak Galaksi didalam jagat ? Satu diantara Galaksi itu yang hanya berupa sebutir pasir dipadang pasir yakni Gakasui kita ( Bima Sakti ). Bima sakti yakni kumpulan lebih kurang antara 300 s/d 500 Miliar bintang. Satu bintang yakni Matahari yang punya satelit. Salah satu matahari itu yakni matahari kita disalah satu satelit matahari itu disitu ada bumi kita. Bertriliun banyaknya matahari dijagat bukankah ada betriliun banyaknya bumi; walau tak semua keadaannya menyerupai bumi kita yang layak huni tapi setidaknya ada milyaran bumi ada dijagat raya yang cocok untuk ditempati makhluk hidup.
lainnya 8730163738454179520

Posting Komentar

emo-but-icon

Beranda item

Popular Posts