Loading...

085749607473 Jual Peci Kopiah Songkok Absolute Subtantie



Sebelum saya menceritakan inti dari risalah ini, lebih dahulu perlu kita kenali ilmu metafisika untuk dijadikan landasan pemikiran. Karena yang akan saya kemukakan ini justru suatu peristiwa gaib (paska ilmiyah) yang tidak mudah dicerna oleh kebijaksanaan pikiran begitu saja.

Agar kita tidak terperdaya oleh kebijaksanaan kita sendiri, marilah kita ikuti uraian Dr.Paryana Suryadipura (pakar metafisika) ini. Maksudnya ialah meminta perhatian kepada para pembaca untuk dijadikan pegangan sebagai petunjuk jalan ke arah mana kita harus menuju menemui sari daripada hidup yang sejati dan sekaligus akan menemukan kebenaran mutlak.

Manusia pada umumnya menilai kebenaran itu relatif; padahal sesungguhnya kebenaran itu ada yang bersifat umum dan ada yang mutlak. Kebenaran yang bersifat umum kebenaran yang diperoleh dengan ilmu pengetahuan yang bersifat corporeel yakni nyata, pun kebenaran yang mengenai moraal. Sedang kebenaran mutlak hingga sekarang masih terus ditelusuri oleh para jago filsafat baik barat maupun timur; namun demikian masih belum memperoleh titik temu yang dapat memuaskan semua pihak.



1.  ILMU PENGETAHUAN

Tidak dapat disangkal bahwa dunia makin lama makin kacau dan sifat insan makin lama makin kejam. Kenyataan ini tumbuhnya sejajar dengan meningkatnya ilmu pengetahuan dan tercapainya hasil tehnik yang gilang gemilang, tehnologi canggih.

Oleh karena tiap keadaan, tiap kejadian dan tiap peristiwa tunduk kepada hukum karena akibat, maka keadaan dunia pada masa sekarang yang penuh dengan kekacauan dan permusuhan, perlu dikupas dan diselidiki apa yang menjadi karena - sebabnya.

Dunia sekarang sedang dikuasai oleh ilmu pengetahuan dan tehnik; oleh karena itu didikan yang diselenggarakan pada masa sekarang ialah didikan yang diadaptasi dengan tuntutan ilmu pengetahuan dan kebutuhan tehnik. Didikan yang didasarkan atas tuntutan ilmu pengetahuan dan tehnik ialah didikan yang mengutamakan  berkembangnya kebijaksanaan atau “verstand” semata.

Didikan yang mempunyai dasar – dasar demikian menghasilkan orang – orang yang arif pandai (intelectueel) yang mempunyai pikiran yang sehat, akan tetapi di dalam pandangan jagadnya mempunyai azaz –azaz pikiran yang salah. Pikiran yang salah dan filsafat yang mengandung kekhilafan walaupun kesalahan dan kekhilafan ini sangat kecil, dapat mengakibatkan kerusakan atau kelumpuhan di dalam semua organisasi, seluruh masyarakat dan di dalam tiap tatanegara.

Lebih tinggi ilmu pengetahuan dan tehnik meningkat, lebih dalam pikiran insan memusat pada keadaan yang dapat disaksikan dengan panca indra dan oleh karena itu lebih banyak insan tertipu oleh bayangan dengan tiga ukuran (demensi) yaitu keadaan yang berjasad.

Keadaan demikian ialah jawaban daripada aliran filsafat yang tumbuh atas dasar – dasar ilmu pengetahuan exact dan tehnik, yang lazim disebut realisme atau positivisme, yang selanjutnya menjadi karena tumbuhnya egoisme (mementingkan diri sendiri), liberalisme (aliran memikir dan berbuat dengan bebas), materialisme (mementingkan benda), kapitalisme (mementingkan pemodal) dan akhirnya imperialisme (tuntutan dapat menguasai lain bangsa).

Tuntutan suatu bangsa dapat menguasai lain bangsa yaitu sumber kesesatan yang mengikat dunia dan insan di dalam rangkaian kesulitan, kesukaran, kekurangan dan kesengsaraan dengan berakibat pertentangan, persengketaan dan akhirnya peperangan.

Inilah semua hasil daripada kebijaksanaan atau verstand, hingga pikiran yang sehat dan dibanggakan tadi, terbukti tidaklah sehat. Pikiran yang benar atau amal yang baik, apabila memenuhi cita – cita atau angan – angan umat insan yang tadi dan mengenai kepentingan umum, walaupun diucapkan sekejap atau dikerjakan sepintas lintas oleh seseorang yang tidak dikenal dan tersembunyi, akan menyinar bercahaya. Walaupun sekali waktu mengalami pudar namun kebenaran akan terus memancar dan sekali waktu akan menemui mangsanya untuk memancar tinggi.

Sebaliknya pikiran yang salah dan amal buruk merusak dan melumpuhkan semua tata tertib. Belum pernah dunia terjebak di dalam kecemasan dan kedustaan yang besar menyerupai sekarang. Faham – faham sesat lagi hebat meresap di dalam seluruh lapisan masyarakat, hingga insan pada masa sekarang merasa terdesak dan tertekan ke dalam paksaan hidup yang bukan kodratnya; terombang – ambing dan terbanting – banting oleh gelombang loba tamak dan taufan angkara murka yang sedang menghampiri seluruh umat manusia.

Tidak dapat disangkal, bahwa hasil ilmu pengetahuan dan tehnik, di dalam muluk yang seindah – indahnya tidak disertai ketenteraman dunia, bahkan sebaliknya ; dunia bertambah erat terikat di dalam kesulitan dan insan bertambah leluasa dan kuasa dapat membunuh sesama hidup dengan besar – besaran dengan memakai alasan : untuk keadilan, untuk demokrasi, untuk keamanan dan ketenteraman, bahkan ada yang memakai alasan untuk menunaikan utusan suci (mission sacre).

Manusia sebagai satu – satunya jenis makhluk yang dikaruniai kekuasaan dapat memikir wacana keadaan yang berjasad (corporeel) dan gaib (abstract), pada satu ketika harus sadar akan kesalahannya dan merubah cara berpikir dan berbuat menurut pokok qaidah (norm) yang sebenarnya.

Keadaan yang abstract lagi mutlak tidak lain hanya Tuhan Allah. Pikiran yang dapat ditingkatkan dari keadaan yang berjasad ke arah keadaan yang abstract terutama Allah, itulah yang bekerjsama dinamai memikir. Berhubung dengan itu maka perlu sekali untuk waktu ini didikan anak – anak kita tidak lagi melulu intelectueel (menurut kecerdasan) akan tetapi didikan harus didasarkan atas imbangan antara didikan intelectueel dan didikan kebatinan (spiritueel) biar angkatan gres ini tidak berpikir dan berbuat menyerupai setan yang menjadikan dunia sebagai neraka belaka. Jeritan dan ratapan dunia oleh karena itu demikian kerasnya, hingga orang tulipun dapat mendengarnya.

Pikiran yang masih terikat erat kepada kenyataan – kenyataan yang lahir, diantaranya pikiran dari mereka yang mengabdi kepada ilmu pengetahuan exact, perlu dibebaskan dari kecemasan dan kedustaan berupa kesesatan yang memandang dunia lahir ini sebagai hakekat. Disamping itu pengetahuan exact sendiri terutama ilmu alam, di dalam penyelidikannya telah memperoleh hasil yang mendekati hakekat, dengan diketemukannya adegan – adegan atom yang menyusunnya.


a      Ilmu Physica.

Menurut ilmu physica modern yang dinamai benda (materie) ialah timbunan tenaga di dalam susunan yang tetap, dengan kata lain adanya materie bergantung pada adanya energie (tenaga). Tidak ada energie, tidak mungkin ada materie atau jelasnya energie itulah yang terlebih dahulu ada sebelum adanya materie (benda). Menurut hukum kekekalan tenaga tidak ada energie yang hilang lenyap dengan tidak bermetamorfosis keadaan atau lain energie.

Prof.Bolland mengatakan, bahwa tidak ada materie bebas dari energie dan tidak ada energie diluar materie. Ucapan Bolland ini hanya berlaku untuk dunia yang empiris – materialistis, bukan untuk alam yang metaphysic – immaterialistis yang semata – mata terisi dengan energie – energie yang tak ada batasnya, yang tak terhingga besarnya dan ada diluar materie. Jelaslah sekarang, bahwa energie itu pangkalnya materie dan energie ialah faham yang metaphysic dan immaterieel.

Menurut pendapat Aristoteles bahwa Tuhan yaitu Actus Purus, berarti Energie Maha Suci. Memang “tidak ada daya (energie) yang tidak berasal dari Tuhan”.

Di dalam ilmu physica kita mengenal banyak sekali – bagai energie :

  1. Tenaga mekanik, ialah energie yang diadakan oleh keadaan materiel (berbenda) : tenaga yang lahir dari manusia, hewan, alat – alat, mesin – mesin, dan sebagainya. Energie ini ialah energie yang paling lemah dan timbul sebagai gerakan lahir yang dapat disaksikan dengan panca indra.

  1. Tenaga termik, ialah energie yang keluar dari hawa panas. Energie ini lebih besar adanya daripada energie mekanik, misalnya uap dari air mendidih yang dapat menggerakkan kereta api, kapal, mesin dan sebagainya.

  1. Tenaga kimik, ialah energie yang keluar dari proses kimia, diantaranya ada yang sangat hebat kekuatannya, misalnya ledakan dinamit, nitroglycerine, schietkatoen dan sebagainya.

  1. Tenaga listrik, yang kekuatannya telah diketahui oleh umum; kereta api listrik, mesin listrik, dan sebagainya.

  1. Tenaga atom, ialah energie yang keluar dari runtuhan atom di dalam electron – electronnya. Energie yang keluar daripada proses ini besar sekali. Misalnya 1 gram radium – emanatie, apabila runtuh didalam electron – electronnya akan mengeluarkan tenaga yang besarnya sama dengan jumlah tenaga dari 160.000.000 kuda.

  1. Tenaga radio actief, ialah energie yang keluar dari unsure – unsure yang radio actief, misalnya unsure radium, actium, thorium, protactinium dan uranium. Termasuk golongan energie ini ialah sinar tembus dari rontgen, sinar becquerel dan sinar gamma. Sinar – sinar ini terbukti terdiri dari electron – electron yang kehilangan sifatnya sebagai electron dan menggelombang menjadi sinar.


Menurut Dr.Fritz Khan electron – electron itu terjadi dari pusaran aether. Berhubung dengan itu maka dapat ditarik kesimpulan, bahwa electron – electron yang kehilangan sifatnya di dalam hakekatnya electron – electron itu kembali menjadi aether. Proses ini selalu disertai oleh sinar yang mempunyai gelombang yang sangat pendek, hingga dapat menembus segala keadaan.

  1. Tenaga cosmic, ialah energie dari sinar cosmis yang mempunyai gelombang sangat pendek. Akibat dari energie ini hingga kini masih belum pula dapat ditetapkan, akan tetapi telah dapat dipastikan bahwa sinar ini tidak berasal dari sesuatu di dalam semesta alam kita.

Tenaga – tenaga yang berupa sinar  atau aether yang menggelombang dinamai tenaga electromagnetic. Tenaga yang berdiri sendiri dan tidak dapat bermetamorfosis tenaga lain ialah gaya berat. Di dalam semesta alam telah diketahui banyak sekali sinar – sinar atau tenaga electromagnetic. Perbedaan dari tenaga – tenaga ini satu terhadap yang lain terletak di dalam panjangnya gelombang.

Di antara gelombang – gelombang electromagnetic ini hanya sinar cahaya yang bergelombang 0,000.07 – 0,000.04 cm yang dapat dilihat oleh mata kita, sedang lain gelombang tidak dapat dilihat. Adapun sinar cosmis, yang mempunyai gelombang yang paling pendek 0,000.000.000.01 – 0,000.000.000.000.1 cm, menyinari dunia kita dari tempat yang belum diketahui oleh kita. Dari pendeknya, gelombang sinar ini dapat menembus segala keadaan, pun dunia kita. Dengan sendirinya sinar ini dapat menembus otak dan hati kita, apa pengaruhnya atas otak kita belumlah diketahui.

Seperti diketahui, diterangkan bahwa sinar cosmis berasal dari sesuatu di luar semesta alam kita. Mungkin sinar cosmis ini dapat meruntuhkan aether di dalam zat yang paling halus, yang menjadi pangkal semua zat, benda dan keadaan. Apabila benar, maka sinar cosmis ini dapat dinamakan tenaga zat mutlak, absolute substantie.

b.    Atoom Physica.

Physica daripada atom dan intinya (nuclears) yang telah dipelajari oleh jago – jago atom hingga sedalam – dalamnya, walaupun kesudahannya menjilma sebagai senjata yang sangat dahsyat, dipandang dari lain sudut, pengetahuan ini sudah dapat dipergunakan untuk membuka jalan luas dan terperinci menuju kepada hal – hal yang hingga kini belum dapat didekati oleh rasio untuk disaksikan di dalam abstractie dan dimengerti hakekatnya.

Melangkah di atas jalan ini, dari alam lahir menuju ke alam abstract untuk akhirnya menemui hakekat, yang dasarnya diletakkan oleh atom physica, bukanlah gambaran yang tidak masuk akal, akan tetapi nanti terbukti bahwa inilah satu – satunya jalan yang dapat mengembalikan mereka yang telah jauh tersesat di dalam rimba exacta dan mathematica.

Atoom physica yaitu ilmu pengetahuan exact. Di atas atom yaitu alam daya semata, yang hypothetis akan tetapi tidak dapat disangkal adanya, oleh karena banyak peristiwa alamiyah yang tidak dapat diterangkan tanpa keadaan yang hypothesis ini.

Di atas yang hypothetis inilah dapat diabstractiekan letaknya Yang Mutlak. Untuk mengerti korelasi antara Yang Mutlak dan yang nisbi, maka kita harus menempuh jalan yang terbentang luas dan terperinci antara kedua keadaan yang dimaksud ini. Dengan diketemukannya susunan daripada atom, maka benda (materie) sudah dapat didekati hakekatnya. Dan terbukti bahwa adegan – adegan yang terkecil yaitu pemusatan daya semata.

Proton dan neutron menyusun inti daripada atom yaitu padetan, sedang electron yaitu ulekan daripada energie. Dengan pendapatan ini maka ilmu pengetahuan telah tiba pada batasnya. Batas antara yang faktual dan yang tersembunyi, antara yang fana dan yang baqa, antara yang materiel dan spiritueel, antara benda dan ruh.

Di dalam alam antara ini, ilmu pengetahuan dengan langkah setingkat lagi keatas dapat menemukan mahkotanya, yang pula menjadi pondamen daripada agama, ialah Tuhan, Hakekat Yang Terakhir. Di dalam alam antara ini, ilmu pengetahuan dan agama bersua, jawaban ditemukannya susunan atom dan adegan – bagiannya.

b      Metaphysica.

Asal kata metaphysica ialah dari kata – kata : meta = luar atau sesudahnya atau disampingnya, physica = ilmu alam. Makara arti letterlijknya ialah apa – apa yang ada diluar atau disamping alam. Dimana ilmu pengetahuan exact berakhir, disitulah permulaan dari ilmu metaphysica. Apa – apa yang tidak dapat diterangkan dengan ilmu pengetahuan alam kita pergunakan ilmu metaphysica. Makara bekerjsama ilmu ini termasuk filsafat atau pengetahuan filosofis yang mendekati pengetahuan religion.

Pada suatu ketika ilmu metaphysica akan menjadi ilmu physica biasa, bila sudah ada pembuktian nyata. Tidak bedanya dengan sebagian besar hypothese – hypothese dari ilmu pengetahuan exact pada kala – kala yang lampau, yang pada kala ke 20 ini bukan merupakan hypothese – hypothese (dugaan – dugaan) lagi, karena sudah menjadi kenyataan. Metaphysica yaitu ilmu wacana dasar – dasar yang “tinggi” atau “dalam” dari hakekat.

Pada masa sekarang insan mengenal dirinya sendiri dari pengetahuan dan emotie – emotienya yang mengatasi dirinya sendiri menyerupai telepatie, clairvoyance, cryptoscopie, dematerialisatie dan sebagainya. Pendek kata peristiwa – peristiwa pada dirinya yang tidak mungkin dapat diterangkan dengan akal. Oleh karena itu metaphysica yaitu pengetahuan yang sedikit mengenai Yang Mutlak atau Tuhan dan hakekat daripada tiap sesuatu, akan tetapi tumbuh lebih cepat ke arah pengetahuan wacana diri insan sendiri, menyerupai telah dicita – citakan oleh Socrates. Jadinya metaphysica masa sekarang ialah ilmu insan di dalam keseluruhannya di dalam integrasinya.

d.     Susunan Atoom.

Arti istilah atom menurut Demokritus (400 tahun sebelum Masehi) oleh para sarjana zaman sekarang tidak dengan sengaja salah dipergunakan, oleh karena istilah atom yang berarti tak dapat dibagi – bagi (a = tidak, toom = dibagi – bagi), terbukti masih mempunyai adegan – adegan yang lebh kecil lagi ialah : electron, proton dan neutron.

Proton dan neutron menjadi inti atom (nucleas), sedangkan electronnya berputar – putar mengelilingi intinya dengan kecepatan yang luar biasa. Adapun yang sesungguhnya tidak mempunyai adegan itu yaitu atom yang sejati :
1.     Atoom daripada tiap – tiap keadaan (materie).
2.     Atoom daripada energie.
3.     Atoom daripada hayat.
4.     Atoom daripada ruh.
5.     Atoom daripada pikiran.
6.     Atoom daripada pembawa tujuan didalam dirinya sendiri dinamai intelectie.

e.     Atoom Energie dan Meta Energie.

Tenaga atom yang gres diketemukan rahasianya yaitu tenaga atom yang diketemukan di dalam benda mati, yang tidak mungkin dapat dilepaskan dari tangan mereka yang  mengingini pemusnahan materiel untuk memperoleh keuntungan lahir. Tenaga atom yang belum diketahui yaitu yang ada pada makhluk – makhluk hidup, yang pasti akan memberi kebahagiaan hidup.

Tenaga  atom mati akan membawa banyak kematian, sedangkan tenaga atom hidup akan memberi hidup dan kehidupan, yaitu tenaga yang menghidupkan. Mencari hakekat tenaga atom hidup akan berhasil, apabila si penyelidik tidak didorong oleh nafsu – nafsu yang materialistis, oleh karena dua kenyataan yang bertentangan tidak mungkin dapat menghasilkan pendapat sebagai hasil kerja sama ; tidak mungkin kita memperoleh pengetahuan hakekat hayat dengan membunuh hewan percobaan.

Hakekat atom hidup hanya dapat diketahui rahasianya hanya oleh penyelidik  - penyelidik yang ingin membangun masyarakat yang akan mengindahkan nilai – nilai spiritueel. Nanti terbukti bahwa energie atom yang berasal dari benda hidup lebih berkuasa daripada energie atom yang berasal dari benda mati.

Maka tidak dapat disangkal bahwa di dalam semesta alam ini bekerjsama ada dua pangkal segala kenyataan, ialah materi mati yang menjadi pangkal segala yang mati dan materi hidup yang menjadi pangkal segala yang hidup, masing – masing untuk menjadi proton, neutron dan electron. Karena proton terjadi dari padetan aether dan electron terjadi dari pusaran aether, maka tidak dapat disingkirkan anggapan kita bahwa aether itu ada dua jenis. Aether yang menjadi pokok dari segala keadaan yang mati dan aether yang menjadi pokok dari segala keadaan yang hidup.

Apakah tidak lebih baik apabila diadakan patokan bahwa aether itu hanya ada satu jenis, ialah aether yang hidup, hingga semua electron dapat dianggap hidup karena semua mempunyai sifat bergerak ? Bagi mereka yang cenderung kepada aliran serba eka (monisme) memang anggapan ini lebih memuaskan, akan tetapi kesudahannya melanggar kekuasaan Tuhan. Karena dengan ilmu pengetahuan yang makin maju, pada suatu ketika dapat menyusun adegan – adegan dengan segala alat – alatnya dari makhluk hidup yang paling sederhana dan menjadi hidup dengan sendirinya. Ini tidak mungkin, karena kita tentu mengerti bahwa kekuasaan mengadakan makhluk hidup hanya terletak di satu tangan, ialah Tuhan Yang Maha Esa.

Apabila electron – electron mati (ion – ion) runtuh dari susunannya ialah atom, maka tenaga yang keluar daripada proses ini ialah besar sekali. Tenaga yang keluar ini dinamai tenaga atom (atom energie).

Apabila electron – electron hidup (bion – bion) keluar dari susunannya ialah ruhani, maka tenaga yang keluar dari runtuhan ini ialah besar pula, akan tetapi gaib ; artinya tidak dapat disaksikan secara langsung. Tenaga yang keluar ini dinamai tenaga gaib (meta energie). Atom energie dan meta energie bekerjsama sama, hanya berbeda asalnya, yang pertama berasal dari benda mati dan yang kedua berasal dari benda hidup.

Berhubung dengan itu meta energie pada hakekatnya lebih tinggi derajatnya daripada atom energie.

NO.
ATOOM - ENERGIE
META - ENERGIE
1.
Pangkalnya : electron benda (ion).
Pangkalnya : electron hidup (bion).
2.
Terikat di dalam benda.
Bebas dari segala ikatan.
3.
Karena ikatan ini, atom energie tidak mempunyai acara sendiri.
Dapat bergerak dengan kemauan sendiri dan dengan kecepatan kilat.
4.
Menjadi adegan dari benda mati.
Menjadi adegan dari makhluk hidup, oleh karena itu energie yang hidup.
5.
Passief, tidak mempunyai kehendak sendiri.
Actief, karena mempunyai pikiran dan budhi pekerti.
6.
Dapat dikerahkan menurut perhitungan.
Dapat dikerahkan atas tekanan kemauan yang teguh.
7.
Tidak dapat keluar dari benda.
Dapat bertindak di luar benda, hingga dapat meluas ke seluruh alam.
8.
Atoom energie dapat meruntuhkan susunan atom dengan hebat (atom bom).
Meta energie dapat pula meruntuhkan susunan atom (dematerialisasi).

Dengan adanya daftar di atas, bagi ummat islam tidaklah heran, karena mereka percaya dengan adanya mu’jizat – mu’jizat yang dikaruniakan kepada para Nabi dan Rosul, adanya karomah – karomah atau ma’unah yang dikaruniakan kepada para Wali. Adapun istidroj yang diberikan kepada jago – jago sihir yaitu sangat dilarang oleh Islam.

2.  BERBAGAI – BAGAI ALAM.

a. Alam Nasut atau dunia kebendaan.

Menurut kaum sufi, alam yang pertama ini dialami oleh insan setelah ia dilahirkan. Bagaimana alam ini didiami oleh insan dengan suka dan dukanya ? Tidak lain ialah dengan santunan tubuh lahir. Manusia yang hanya sadar akan alam Nasut, jiwanya akan bergantung kepada keadaan tubuh lahirnya, oleh karena jiwanya berasal dari tenaga – tenaga yang tertangkap oleh panca indra. Andaikata tubuh lahir atau jasmaninya terutama panca indranya mempunyai kekurangan, maka jiwa itu akan pula menderita kekurangan walaupun ia kaya dengan benda.

b. Alam Malakut.

Sesudah alam pikiran dan waham ; di dalam alam ini pikiran insan tidak terbatas dan tidak terikat oleh benda. Alam ini lebih besar daripada alam kebendaan, bahkan alam ini berisi dengan semua keadaan dari semesta alam dan masih dapat mendapatkan lebih banyak lagi keadaan. Juga telah tersedia semua rencana kejadian dan peristiwa. Alam ini ialah alam yang didiami oleh para malaikat.

c. Alam Jabbarut.

Alam ini berada diantara alam Nasut dan alam Malakut. Alam Jabbarut yaitu alam atau kawasan di dalam mana pikiran kita berkumpul dan beristirahat pada waktu kita tidur nyenyak. Pada waktu kita tidur nyenyak, bebas dari suatu impian, pikiran kita diisap seluruhnya oleh alam Jabbarut atau jelasnya oleh Aku – batin atau super – ego kita yang ada di dalam alam Jabbarut.

Alam Jabbarut ini ialah alam yang didiami oleh yang kuasa – dewa, juga oleh lain – lain makhluk yang tak terlihat oleh mata kita, misalnya : gandarwa, hapsara, raksasa, jin(genius), setan, iblis, hantu dan sebagainya.

Oleh kaum mystiek, alam Malakut dan Jabbarut dapat disaksikan di dalam kesadaran, sedang orang biasa hanya dapat menyaksikan alam Nasut. Orang biasa dapat menyaksikan kedua alam tersebut hanya di dalam impian, akan tetapi bukan harapan sebagai jawaban sisa – sisa pikiran yang masih ada di dalam otak pada waktu mulai tidur. Impian yang dapat membawa kesadaran kita ke dalam alam Malakut dan Jabbarut ialah harapan sebagai jawaban pengembaraan atau gerakan ruhani kita ke dalam kedua alam tersebut.

d. Alam Lahut.

Ialah alam yang mengatasi semua alam tadi, yang terisi melulu Zat Tuhan, yang tak ada awal dan akhirnya, yang tak terbatas. Satu – satunya perkataan yang dapat diberikan ialah Yang Mutlak.


Manusia dapat melihat isi alam dengan mata batinnya (sensus interior) yang lazim dinamakan ma’rifat. Makhluk – makhluk yang bersemayam di dalam alam Malakut dan Jabbarut ialah makhluk – makhluk hidup yang bebas dari ikatan dengan inti atom, jadinya terdiri melulu electron – electron. Pun di dalam alam Malakut ini tempat tinggalnya arwah juga ruh – ruh nenek moyang kita yang telah suci. Selain itu ruh idlofi atau ruh kudus yang menjadi perantara antara Sabda Tuhan dan kejadian serta peristiwa, bersemayam pula di alam alam tersebut.

Selain menggerombol menjadi makhluk – makhluk hidup yang metaphysic, juga menjadi pembawa cita – cita atau angan – angan (idée) Tuhan yang pelaksanaannya diatur oleh makhluk – makhluk hidup yang metaphysic tadi hingga berlangsung dengan tertib dan teratur. Pendek kata alam – alam itu tadi selain menjadi tempat kediaman makhluk – makhluk hidup yang hanya terdiri daripada electron – electron bebas, juga menjadi sumber inspirasi, ide atau intuitie, kasyf dan wahyu yang menjilma sebagai kitab – kitab suci. Kekuasaan dapat melihat di dalam alam ini yaitu hanya dimiliki oleh orang – orang yang sempurna.

3.  ILHAM (INTUITIE), KASYF DAN WAHYU.

1.       Ilham, ialah bisikan sepintas lintas atau pikiran yang memberi semangat kepada seseorang. Ini bukan wahyu yang sebenarnya, oleh karena si akseptor tidak diberitahukan di dalam ujud perkataan.
2.      Kasyf, ialah dari belakang tabir, menyerupai suatu silap mata ; pada keadaan ini seorang melihat suatu silap mata, baik di dalam tidur maupun di dalam sadar, atau di mana seseorang mendengar perkataan atau melihat goresan pena atau tidak dengan sengaja mengucapkan perkataan itu.
3.      Wahyu, yaitu wahyu yang bekerjsama yang hanya dikaruniakan kepada Rasul – Rasul Tuhan. Ialah sabda – sabda Tuhan yang disampaikan kepada seseorang oleh malaikat Jibril.

Menurut Bergson bahwa pada insan terdapat dua intuitie yaitu infra-intelectueel dan supra-intelectueel. Yang dimaksud dengan intuitie yang infra-intelectueel ialah intuitie yang menyertai anasir – anasir pikiran yang masuk ke dalam otak melalui panca indra. Pada insan tidaklah melulu terdapat intuitie yang infra-intelectueel, oleh karena semua ilmu pengetahuan di dalam semua adegan – bagiannya harus menunjukkan obyectivitas yang tetap, ini terbukti tidaklah demikian. Lama kelamaan ilmu pengetahuan meninggalkan obyectivitas dan lama kelamaan ilmu pengetahuan tambah banyak mempergunakan lambang, sejajar dengan pergeseran penyelidikannya dari keadaan yang physis melalui keadaan yang hidup menuju keadaan yang metaphysic. Dengan anggapan bahwa kita mempunyai intuitie yang supra-intelectueel, maka dengan sendirinya antara infra dan supra harus ada perhubungannya.

Mata rantai perhubungan yang tertentu antara kedua ini memungkinkan kepada intuitie yang infra-intelectueel untuk meningkat ke arah intuitie yang supra-intelectueel. Dengan santunan supra-intelectueel intuitie pengetahuan kita tidak lagi terbatas pada khayal benda yang serba nisbi (relative), akan tetapi akan mengantarkan ilmu pengetahuan ke arah Yang Mutlak, ialah Tuhan.

Masuk golongan intuitie yang supra-intelectueel ialah kasyf, wahyu atau wahyul-matloew (wahyu yang diapalkan). Orang – orang yang tergolong mempunyai intuitie yang supra intelectueel ialah para wali, para nabi dan para jago filsafat yang hasil pikirannya hingga kiamat tetap mempunyai harga, bahkan di dalam zaman modern ini mendapatkan isbat dari fihak yang tidak disangka – sangka.

Berhubung dengan itu sentra kebijaksanaan dapat disinari oleh tiga kemungkinan :

1.       Oleh sinar dari jin, yang memberi intuitie kepada kebijaksanaan berupa ide yang mengenai rasa keindahan dan kesenian, sedangkan para yang kuasa memberi ide yang mengenai kecintaan, keadilan dan hikmah.
2.      Oleh sinar dari budhi, yang memberi ide wacana hakekat ; ilmu pengetahuan dan ilmu filsafat membuktikan intuitie daripadanya.
3.      Oleh sinar dari setan iblis yang menghipnotis dua ide tadi, hingga karena terakhir dari dua intuitie tadi mengandung tujuan satanis.

Ditambah dengan nafsu – nafsu yang datang dari pangkal otak, maka hasil dari ide –ilham ini akhirnya mengandung tujuan yang mementingkan hidup keduniaan. Oleh karena itu ide – ide ini dinamai intuitie yang infra-intelectueel.

Akan tetapi apabila pikiran kita ditingkatkan ke arah budhi, menyerupai dimaksud oleh Hegel, maka tenaga – tenaga pikiran tadi masuk ke dalam budhi dan oleh karena itu akan bebas dari pengaruh setan iblis. Di dalam budhi, pikiran ini sekarang mendapatkan sinar dari alam Malakut yang berisi dengan malaikat, sabda Tuhan, cita alam, para arwah, ruh idlofi dan sebagainya.

Apabila pikiran kita terus kita runcingkan ke arah alam Lahut, maka kita akan mendapatkan sinar dari isi alam Lahut, ialah sinar dari Tuhan Yang Maha Esa sendiri (Nur Ilahi). Ini yaitu merupakan suatu kebahagiaan yang tertinggi bagi seseorang yang mencapai tingkatan hidup setinggi ini (ma’rifat).

a. Ukuran ke-empat.

Di dalam ilmu pengetahuan makhluk – makhluk menyerupai disebutkan diatas, dinyatakan sebagai makhluk – makhluk dari ruang ke-empat (dimensi ke-empat). Pawloski denga mempergunakan theorie dari Hinton dan peringatan dari Boucher memberi pelajaran, bahwa mereka yang dapat mempergunakan ukuran ke-empat (R4) dapat melihat adegan dalam dari segala tubuh benda, dengan tidak dihalang – halangi oleh dinding – dindingnya, bahkan ini tidak menjadi pertimbangan lagi. Lain daripada itu adegan – adegan luar dan dalam dari semua tubuh itu kelihatan oleh mereka menyerupai sama tingginya, jadi tidak bertumpuk – tumpuk, tetapi berjajar.

Maeterlink mengenangkan bahwa makhluk dari ukuran ke-empat barangkali dapat menembus tubuh kita menyerupai cahaya menembus hablur, untuk mengakibatkan kesejahteraan atau malapetaka, kesehatan atau mati kepada kita dengan tidak diketahui atau diperduli oleh kita.

Alfred Taylor Schofield menyangka bahwa makhluk dari ukuran ke-empat mempunyai kekuasaan untuk dapat melihat semua keadaan dengan apa yang ada di dalamnya, tidak sebagai kenang – kenangan, tapi langsung.

Hinton mengadakan hypothese menurut mana kelahiran, kemajuan, kecerdasan, mati dan hidup, ialah tidak lain keadaan yang terjadi oleh karena makhluk-makhluk dari ruang ke-empat melewati ruang kita. Hypothese ini diperkuat oleh theori – theori dari perhitungan Prof.Karl Pearsen dalam bukunya “Stralende aether”.

Manusia sebagai pemimpin dari makhluk – makhluk hidup yang ada di dunia, sudah barang tentu di dalam jasad – jasadnya terkandung tunas dari (R4). Tunas dari R4 ini tidak lain ialah ruhani kita, yang halus sekali, tidak nyata, tidak dapat diraba, yang ada di dalam angan – angan, di dalam kenang – kenangan, penuh dengan daya gaib yang dapat mengadakan peristiwa – peristiwa ajaib.

Yang kita ketahui dari ruhani sekarang, ialah bahwa tempat tinggalnya ruhani itu di dalam ruang dari empat ukuran (R4) ialah ruang dari meta-geometrie, mempunyai sifat – sifat menurut hukum metaphysica dan mempunyai budhi pekerti yang dikenal di dalam ilmu meta-physica atau parapsychology.

b. Filsafat.

Ilmu filsafat yang didasarkan atas kebijaksanaan akan menghasilkan rasionalisme, sehingga bagi mereka yang mempelajari menurut cara – cara yang rasionalistis, tidak dapat kemungkinan untuk mendapatkan kesan walaupun sedikit, bahwa dunia keadaan di dalam hakekatnya hanyalah gambaran daripada pikiran. Untuk aliran positivisme, pengertian wacana jiwa tidak lagi menarik perhatian dan proses memikir digambarkan sebagai proses kimia seerti diucapkan Koleschoot “Ohne Phosphor keine Gedanke”.

Menurut Auguste Comte, yang dimaksud dengan positief ialah rieel atau nyata, berfaedah, pasti dan tepat, berjasad (corporeel) dan adanya tergantung dari lain keadaan (relatief). Semua yang ada di atas atau di luarnya : Tuhan, ruh, hakekat hayat dan tenaga – tenaga, pendek kata semua yang berbau metaphysic dianggapnya tanggapan kalbu semata – mata atau harapan belaka,mysticism anak –anak.

Positivisme membunuh kepercayaan terhadap adanya Tuhan yan mengatasi segala kenyataan yang diadakan oleh-Nya, terutama dari mereka yang menganggap dirinya jago ilmu pengetahuan, akan tetapi hakekatnya jago memikir yang sombong. Bukti dari matinya kepercayaan kepada adanya Tuhan  oleh kaum positief ialah ucapan himpunan kaum monis dari Hackel yang hanya mempercayai peristiwa – peristiwa di dalam alam menurut hukum – hukumnya dan menyangkal adanya makhluk – makhluk dan tenaga – tenaga di luar alam.

Kongres kaum memikir merdeka di Munchen pada tahun 1912 mengambil keputusan di antaranya : “Kesopanan yang berdasarkan agama itu tidak sopan, karena tidak mempunyai dasar di dalam dirinya sendiri, akan tetapi di luarnya. Tiap percampuran tangan dari agama dan kesopanan agama harus dianggap merugikan”. Fauerbach mengatakan bahwa Tuhan itu waham cita dan sumber yang tidak mempunyai dasar, penuh dengan kebohongan dan khayal, bertentangan dan kesimpulan – kesimpulan palsu. Sedang Oswald mengatakan bahwa pengertian wacana Tuhan telah dipenuhi dengan ilmu pengetahuan, hingga ini baginya tidak dapat disangkal lagi telah menggantikan pengertian Tuhan.

Kita bangsa timur mengetahui, bahwa pada umumnya mempunyai aliran falsafat atau pandangan hidup yang berdasarkan kebatinan ; akan tetapi oleh pengaruh ilmu pengetahuan exact dan tehnik barat yang sangat menyilaukan, maka sebagian besar dari bangsa timur tertekan di dalam tabung paksaan hidup yang bukan kodratnya. Ditambah dengan kenyataan, bahwa hampir seluruh bangsa timur dijajah oleh bangsa barat, hingga kebebasan untuk menyebarkan kebudayaannya sangat tertekan oleh penderitaan, kesengsaraan dan aturan – aturan yang memaksa mereka ikut serta hanyut di dalam arus kehidupan modern yang ditumbuhkan atas hasil ilmu pengetahuan dan tehnik.

Kemerdekaan bangsa timur seluruhnya berarti kesempatan tumbuhnya synthese antara kebudayaan barat dan timur dan ini berarti perubahan nasib seluruh umat manusia, dari umat insan yang sengsara karena perselisihan, pertentangan, persengketaan dan akhirnya peperangan yang tak berakhiran, menjadi umat insan yang bahagia, tenteram dan damai.

Aliran – aliran filsafat yang paling tinggi hanya mencapai tingkatan intuitie, artinya oleh ilmu filsafat gres diketahui, bahwa memikir kita bekerjsama harus mempergunakan adegan sentra kebijaksanaan yang mendapatkan ide yang datang dari luar panca indra.

Lain daripada itu belum ada satu aliran filsafat yang memperoleh hakekat kenyataan yang terakhir, oleh karena yang dicapai gres adegan – bagiannya. Selama dua ribu tahun ilmu filsafat barat belum dapat memecahkan soal – soal pokok. Mengetahui hakekat kenyataan yang terakhir berarti pula mengetahui hikmah. Ahli – jago filsafat timur pada umumnya tergolong orang – orang yang sempurna, karena mengetahui pesan tersirat dari tiap –tiap sesuatu.

Ilmu filsafat yang bekerjsama harus merupakan gerak pikiran yang meningkat ke arah kenyataan yang mutlak. Dengan lenyapnya kenyataan yang mutlak berhenti pula filsafat. Berhubung dengan itu filsafat yang berdasarkan positivisme atau gerak pikiran yang memusat kepada kenyataan yang nisbi (relatief), tidak mungkin dapat dipandang sebagai filsafat.



c. Agama.
  Darimana datangnya agama ? Tidak mungkin dapat dijawab, karena kemana juga kita akan menjumpai orang, golongan, suku bangsa atau bangsa yang telah menganut suatu agama yang sesuai dengan tingkatan kemajuan pikirannya, dari animisme hingga monotheisme.

Ilmu sejarah tidak berkuasa untuk menyelidiki di dalam gudangnya, agama mana yang menjadi pangkal pokoknya semua agama. Pun ilmu pengetahuan tidak dapat menawarkan keterangan secara ilmu jiwa, karena tumbuhnya agama. Kenyataan ini menjadi bukti, bahwa rasa keagamaan masuk golongan nafsu yang tumbuh sendiri pada waktunya menyerupai lain – lain nafsu, yang oleh Islam dinyatakan fitrah.

Berhubung dengan itu maka di dalam tiap – tiap sanubari insan bersemayam suatu nafsu yang mendorong insan mencari Tuhan, dan oleh karenanya insan mempunyai agama. Akan tetapi di dalam meraba – raba mencari Tuhan, sebagian dari umat insan belum menemui tingkatan yang paling tinggi. Akibatnya tumbuh banyak sekali – bagai agama, yang masing – masing menyembah kepada jin, setan, yang kuasa dsb. Atau apabila dengan intelectualism, nalar dan bukti tidak dapat menemui Tuhan, Tuhan dianggap tidak ada. Hanya agama yang menyembah kepada Yang Satu (Absoluut Monistisch), itulah agama yang sempurna.

Fitrah insan yang tumbuh untuk mencari sesembahan yakni Tuhan, yaitu menyerupai kisah Nabi Ibrohim yang telah dilukiskan dalam kitab suci Al-Qur’an, oleh karena itu agama hanya dapat diterangkan berasal dari Tuhan. Tuhan yaitu syarat mutlak bagi berkembangnya agama. Wujudnya Tuhan dengan firman – firman-Nya itulah dasar dari tiap agama.

Kesadaran wacana adanya Tuhan ialah menyembah kepada Yang Maha Esa. Menyembah kepada yang Maha Esa menurut cara –cara yang telah ditetapkan oleh yang disembah yakni Tuhan, berarti menyembah menurut patokan agama , atau dengan lain perkataan menjalankan syari’atnya.

Pelajaran syare’at yaitu pelajaran patokan dan hukum agama yang lahir, yang kita kerjakan dengan perbuatan lahir. Perbuatan lahir saja akan pula manjadi tabir dari hakekat. Maka untuk menembus tirai ini hingga menemukan hakekat, ialah apabila kita dalam menunaikan wajib terhadap agama, tidak berhenti di dalam syare’atnya saja, akan tetapi kita tingkatkan ke dalam tharekat (metode), hakekat bahkan hingga kepada ma’rifat.

Walaupun demikian, syare’at wajib kita kerjakan dengan sungguh, oleh karena kita mengenal sesuatu pertama – tama di dalam wujudnya, lahirnya lebih dahulu. Ibarat kita tidak akan dapat masuk ke dalam rumah apabila kita tidak terlebih dahulu berada di luarnya. Akan tetapi untuk dapat mengetahui suatu rumah luar dan dalamnya, maka kita tidak boleh tinggal diluarnya saja, kita harus memasuki pula.

Demikianlah kita mengenal sesuatu agama sedalam – dalamnya haruslah dapat dicapai dengan menyelami makna kebatinannya. Bagi agama Islam yaitu tashawuf Islam merupakan suatu alat untuk mengenal kebesarannya.

Ilmu pengetahuan sejati, ialah ilmu pengetahuan yang di dalam penyelidikannya menuju ke arah Yang Mutlak. Ilmu pengetahuan sejati harus merupakan persiapan bagi religie, dan metaphysica atom itulah yang akan membuka selubung belakang layar hidup dan kehidupan.


lainnya 4435502828196503050

Posting Komentar

emo-but-icon

Beranda item

Popular Posts