085749607473 Jual Peci Kopiah Songkok Hikmah Istinsyaq
http://steinprent.blogspot.com/2016/02/085749607473-jual-peci-kopiah-songkok_27.html
Suatu waktu saya mengikuti pengarahan karyawan yang dilakukan oleh seorang sahabat sesuai kapasitas jabatannya sebagai manajer. Kebetulan ia yakni non muslim.
Ketika hingga kepada pembahasan problem kesehatan, terutama penyakit flu dan susukan pernafasan sebagai jawaban dari daerah kerja yang berdebu, dia menganjurkan biar setiap habis kerja, karyawan membersihkan hidungnya dengan cara menghirup air ke hidung lalu dikeluarkan, dilakukan hingga abu yang ada di dalam hidung mampu keluar dan hidung menjadi bersih.
Saya menambahkan bahwa menghirup air ke hidung secara rutin dilakukan oleh karyawan yang akan mengerjakan sholat, yaitu pada waktu berwudlu. Sepertinya ia berkeberatan dan menyanggah bahwa yang dilakukan pada ketika berwudlu yakni hanya mengusap hidung, tidak hingga membersihkan rongga hidung...
Selanjutnya saya berfikir bahwa mungkin saja pendapatnya tersebut timbul alasannya yakni ketidaktahuannya dan juga alasannya yakni kenyataan yang dilakukan oleh orang-orang Islam pada ketika berwudlu. Boleh jadi pemahaman sebagian orang Islam perihal menghirup air ke hidung (istinsyaq) sama dengan pemahaman rekan saya yang non muslim tersebut. Jika demikian halnya maka berarti tidak sesuai sunnah Rasulullah, dan tentu saja tidak akan menerima pesan yang tersirat dari sunnah tersebut.
Oleh alasannya yakni itu, melalui goresan pena ini saya mencoba mengulas apa yang dicontohkan dan diperintahkan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dalam hal istinsyaq serta apa hikmahnya.
Perintah dan Contoh Istinsyaq dari Rasulullah
Bagaimana wudlu yang dicontohkan Rasulullah, mari kita baca haditsnya :
وَعَنْ حُمْرَانَ أَنَّ عُثْمَانَ دَعَا بِوَضُوءٍ فَغَسَلَ كَفَّيْهِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ ثُمَّ تَمَضْمَضَ وَاسْتَنْشَقَ وَاسْتَنْثَرَ ثُمَّ غَسَلَ وَجْهَهُ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ ثُمَّ غَسَلَ يَدَهُ الْيُمْنَى إلَى الْمِرْفَقِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ ثُمَّ الْيُسْرَى مِثْلَ ذَلِكَ ثُمَّ مَسَحَ بِرَأْسِهِ ثُمَّ غَسَلَ رِجْلَهُ الْيُمْنَى إلَى الْكَعْبَيْنِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ ثُمَّ الْيُسْرَى مِثْلَ ذَلِكَ ثُمَّ قَالَ : رَأَيْت رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَوَضَّأَ نَحْوَ وُضُوئِي هَذَا مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Dari Humran bahwa Utsman meminta air wudlu. Ia membasuh kedua telapak tangannya tiga kali lalu berkumur (madlmadloh) dan menghisap air dengan hidung dan menghembuskannya keluar (istinsyaq dan istintsar) kemudian membasuh wajahnya tiga kali. Lalu membasuh tangan kanannya hingga siku-siku tiga kali dan tangan kirinya pun begitu pula. Kemudian mengusap kepalanya lalu membasuh kaki kanannya hingga kedua mata kaki tiga kali dan kaki kirinya pun begitu pula. Kemudian ia berkata: "Saya melihat Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam berwudlu menyerupai wudlu-ku ini". Muttafaq Alaihi.
Madlmadloh, istinsyaq dan istintsar adalah istilah dalam bahasa Arab.
Di dalam kitab Ibanatul Ahkam dijelaskan perihal pengertian ketiga istilah tersebut sebagai berikut :
Madlmadloh artinya berkumur-kumur, yaitu memasukkan air ke verbal lalu menggerak-gerakkannya di dalam mulut, kemudian mengeluarkannya.
Istinsyaq artinya memasukkan air ke hidung, kemudian menghirupnya dengan nafas hingga ke bab paling dalam dari lubang hidung. Hal ini disyariatkan untuk membersihkan rongga hidung dari kotoran, sekaligus untuk memastikan anyir air.
Istintsar artinya mengeluarkan air dari lubang hidung setelah instinsyaq.
Terkadang kata istinsyaq maksudnya adalah istinsyaq+istintsar.
Dalam beberapa hadits yang lain juga disebutkan tentang istinsyaq :
عَنْ طَلْحَةَ بْنِ مُصَرِّفٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ قَالَ: ( رَأَيْتُ رَسُولَ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَفْصِلُ بَيْنَ اَلْمَضْمَضَةِ وَالِاسْتِنْشَاقِ ) أَخْرَجَهُ أَبُو دَاوُدَ بِإِسْنَادِ ضَعِيف
Dari Thalhah Ibnu Musharrif dari ayahnya dari kakeknya dia berkata: Aku melihat Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam memisahkan antara berkumur dan menghirup air melalui hidung (istinsyaq). Riwayat Abu Dawud dengan sanad yang lemah.
عَنْ عَبْدِ اَللَّهِ بْنِ زَيْدٍ رضي الله عنه -فِي صِفَةِ اَلْوُضُوءِ- ( ثُمَّ أَدْخَلَ صلى الله عليه وسلم يَدَهُ فَمَضْمَضَ وَاسْتَنْشَقَ مِنْ كَفٍّ وَاحِدَةٍ يَفْعَلُ ذَلِكَ ثَلَاثًا ) مُتَّفَقٌ عَلَيْه ِ.
Dari Abdullah Ibnu Zaid Radliyallaahu 'anhu perihal cara berwudlu: Kemudian ia memasukkan tangannya lalu berkumur dan menghisap air melalui hidung (istinsyaq) satu tangan. Beliau melakukannya tiga kali. Muttafaq Alaihi.
وَعَنْ لَقِيطِ بْنِ صَبِرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَسْبِغْ الْوُضُوءَ وَخَلِّلْ بَيْنَ الْأَصَابِعِ وَبَالِغْ فِي الِاسْتِنْشَاقِ إلَّا أَنْ تَكُونَ صَائِمًا أَخْرَجَهُ الْأَرْبَعَةُ وَصَحَّحَهُ ابْنُ خُزَيْمَةَ
Laqith Ibnu Shabirah Radliyallaahu 'anhu berkata bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Sempurnakanlah dalam berwudlu usaplah sela-sela jari dan isaplah air ke dalam hidung dalam-dalam (istinsyaq) kecuali jikalau engkau sedang berpuasa." Riwayat Imam Empat dan hadits shahih menurut Ibnu Khuzaimah.
Hikmah Istinsyaq
Semua perintah dan larangan dalam Islam yang datang dari Yang Mahakuasa Subhaanahu wa Ta'aala atau yang shahih dari Nabi Allah, pasti bermanfaat, pasti mengandung hikmah. Kadang kala sebagian pesan yang tersirat tersebut sudah diketahui oleh manusia, tetapi banyak juga yang belum diketahui alasannya yakni keterbatasan logika manusia. Oleh alasannya yakni itu dalam mentaati perintah dan larangan Yang Mahakuasa maka harus berdasarkan keimanan, bukan alasannya yakni pesan yang tersirat atau manfaatnya. Adapun pesan yang tersirat yang terkandung didalamnya patut dikaji dalam rangka menambah keimanan kita.
Demikian pula halnya perihal perintah ber-istinsyaq, apabila dilakukan sesuai dengan pola dari Rasulullah, ternyata banyak mengandung manfaat bagi manusia. Hal ini sudah pasti alasannya yakni perintahnya berasal dari Yang Mahakuasa yang menciptakan manusia, yang paling tahu seluk beluk insan dan segala apa yang diharapkan manusia. Sekali lagi, pesan yang tersirat dan manfaat itu tergantung tingkat kesesuaian dengan pola dari Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Yang Mahakuasa berfirman dalam Al-Qur'an surat Al-Ahzab : 21, yang artinya :
"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Yang Mahakuasa dan (kedatangan) hari selesai zaman dan dia banyak menyebut Allah."
Beberapa manfaat Istinsyaq telah diteliti oleh banyak ahli, diantaranya :
· Prof. Dr. Syahathah dari bab THT fakulas kedokteran Universitas Alexandria menunjukan bahwa Istinsyaq dapat membersihkan hidung dari kuman-kuman dan mengeluarkan kuman tersebut sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya nanah hidung.
· Peneliti berjulukan Muhammad Salim dari Fakultas Kedokteran Universitas Iskandariah dengan studinya perihal manfaat medis yang digali dari ibadah wudlu mengatakan, orang yang tidak berwudhu warna hidung mereka memudar dan berminyak, kotoran abu lebih ke dalam. Rongga hidung memiliki permukaan yang lengket dan berwarna gelap. Adapun orang-orang yang teratur berwudlu, permukaan rongga hidungnya tampak cemerlang, bersih dan tidak ada debu. Menurut pengamatan melalui mikroskop, hidung orang-orang yang tidak berwudlu merupakan daerah pertumbuhan kuman dalam jumlah besar yang cepat penularannya. Adapun orang yang selalu berwudlu hidung mereka tampak bersih dari kuman.
Penelitian itu juga menjelaskan pentingnya memasukkan air ke hidung sekali saja ketika berwudhu alasannya yakni dapat membersihkan hidung dari separuh kuman. Sedangkan memasukkan air dua kali, dapat menambah 1/3 kebersihan. Jika memasukkannya hingga tiga kali, maka hidung benar-benar bersih dari kuman. Secara ilmiah hidung terjaga bersih selama 3 hingga dengan 5 jam, kemudian kotor kembali, yang kemudian dapat dibersihkan melalui wudlu berikutnya.
Dari penelitian juga menyatakan bahwa persentase terkena penyakit bagi orang yang tidak sholat dan tidak berwudhu, lebih banyak dari pada orang-orang yang berwudhu. Istinsyaq dan Istintsar dapat menghilangkan 11 basil membahayakan yang ada dalam hidung, yang mengakibatkan penyakit susukan pernafasan, radang paru-paru, panas rheumatism, penyakit rongga hidung , dan lain-lain.